Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":5913,"date":"2019-08-23T18:56:42","date_gmt":"2019-08-23T11:56:42","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=5913"},"modified":"2019-08-23T18:56:43","modified_gmt":"2019-08-23T11:56:43","slug":"idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/","title":{"rendered":"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Seorang kiai galau. Hatinya dirundung rasa pesimis. Kiai muda yang mulai mengurus pesantren peninggalan sepuhnya, khawatir jatuh di kubang kemiskinan. Ia lantas sowan-sowan ke kiai-kiai sepuh di berbagai pesantren. Meminta wejangan. Memohon tetesan air sejuk kebijaksanaan agar kegersangan hati bisa subur. Dipenuhi hehijauan rasa yakin atas kemahakuasaan Allah Ta\u2019ala.<\/p>\n\n\n\n

\u201cIbarat benih, kau baru saja ditanam. Benih itu belum berakar. Jangan syak (ragu), teruskan tafaqquh fid din. Jika benih telah berakar, berkecambah, ia bakal tumbuh jadi pohon yang ajeg.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Petuah di atas membuat optimisme kiai muda itu bangkit kembali. Ia sangat berterimakasih atas nasihat itu. Kini, kiai muda itu telah membuktikannya. Keistiqamahan dirinya mengaji, tafaqquh fid din membuahkan hasil. <\/p>\n\n\n\n

Santrinya semakin membludak. Bilik-bilik tempat santri tidur makin ditambah. Ruang-ruang tempat mengaji makin dibangun. Allah ta\u2019ala membuktikan kuasa atas rizki setiap makhluknya. Sang kiai selalu kecukupan. Bahkan kini telah punyai hunian layak dan mobil. Min haitsu laa yahtasibu.<\/p>\n\n\n\n

Cerita di atas saya peroleh dari sumber primer, kiai saya sendiri. Semasa saya nyantri. Hikmah dari cerita tersebut tentu amat dalam. Bahwa kiai juga manusia biasa. Tak terkecuali khalayak awam, kiai pun pernah merasakan deraan rasa mang-mang<\/em> (syak) atas sifat Allah al-Razzaq, sang Maha Pemberi Rizki. Hikmah berikutnya, bahwa keistiqamahan adalah azimat ampuh untuk membentuk kematangan jiwa seorang hamba. Bahkan jadi magnet kemuliaan.<\/p>\n\n\n\n

\u0643\u064f\u0646\u0652 \u0637\u0627\u0644\u0650\u0628\u064e \u0627\u0644\u0625\u0650\u0633\u062a\u0650\u0642\u0627\u0645\u064e\u0629 \u0648\u0644\u0627\u064e \u062a\u064e\u0643\u064f\u0646\u0652 \u0637\u0627\u0644\u0650\u0628\u064e \u0627\u0644\u0643\u064e\u0631\u064e\u0627\u0645\u064e\u0629<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Jadilah engkau seorang yang istiqamah, jangan jadi seorang pemburu karamah, kemuliaan. Jika kita telah bisa istikamah dalam satu amal kebajikan, amal saleh, kemuliaan\u2014tak dicari pun\u2014bakal datang dengan sendirinya.<\/p>\n\n\n\n

Seorang sufi besar, Ibnu \u2018Athaillah al-Sakandary, dalam al-Hikam menuliskan satu aforisma yang amat safi dan cendayam. Sebuah ungkapan simpel, tapi kaya akan makna. Ia menuliskan:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u062f\u0641\u0646 \u0648\u062c\u0648\u062f\u0643 \u0641\u0649 \u0627\u0631\u0636 \u0627\u0644\u062e\u0645\u0648\u0644 , \u0641\u0645\u0627 \u0646\u0628\u062a \u0645\u0645\u0627 \u0644\u0645 \u064a\u062f\u0641\u0646 \u0644\u0627 \u064a\u062a\u0645 \u0646\u062a\u0627\u062c\u0647<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Idlfin wujudaka fi ardlil khumul, fama nabata mimma lam yudfan la yatimmu nitajuhu<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Kuburlah dirimu di dalam bumi yang sunyi (jauh dari ketenaran), sebab benih yang tak ditanam (dalam ketaktenaran) tak akan sempurna buahnya.<\/p>\n\n\n\n

Hikmah latifah, nasihat lembut Ibnu \u2018Athaillah ini sangat dan sangat relevan untuk direnungi pada era modern dewasa ini. Era di mana kita sering kali berlomba-lomba mendapatkan like dan komentar banyak dari satu unggahan tulisan atau foto diri dalam sosial media, misalnya. Di mana perangai narsistik mendiaspora dan merestas kejiwaan kita. Di media sosial nyaris semua orang ingin menunjukkan eksistensinya. Dan kerap kebablasan. Menjadi satu syahwat narsistik.<\/p>\n\n\n\n

Mengapa harus menjauhi ketenaran?<\/p>\n\n\n\n

Kita tahu Iblis adalah makhluk Allah SWT yang sebab kesombongannya didepak dari surga. Iblis merasa lebih baik dari Nabi Adam, dan enggan bersujud padanya. Kesombongan menyeretnya untuk tidak mau bertaubat, mengakui kesalahan. Orang sombong sukar mengakui kesalahan. Orang sombong susah mengakui kelebihan orang lain. Bila kesombongan menyemayam dalam hati kita, kita susah susah untuk bertaubat.<\/p>\n\n\n\n

Ketenaran, kemasyhuran, kesohor, adalah teman baik dari kesombongan. KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus pernah memberi wejangan\u2014khususnya untuk para santri, bahwa jangan mau terkenal sebab jika telah jadi orang terkenal sukar untuk ngaji lagi. Memang tidak semua orang terkenal berhenti untuk \u201cngaji\u201d atau belajar. Tapi ketenaran kerap membuat kita sombong dan enggan belajar dari orang lain.<\/p>\n\n\n\n

Kiai saya sering memberi nasihat, jika dipuji orang beristigfarlah dan jika dicaci orang ucapkanlah \u201calhamdulillah\u201d. Jangan membusungkan dada jika dipanggil \u201cgus\u201d, \u201custadz\u201d, \u201corang saleh\u201d, \u201cahli shalat\u201d, \u201cdermawan\u201d, dan segala sematan baik atas diri kita. Kita boleh memberikan apresiasi kepada orang yang memuji. Tapi percayalah, kata kiai saya, pujian adalah bisa menimbulkan sifat sombong dalam sanubari.<\/p>\n\n\n\n

Idlfin! Benamkanlah diri ini dalam kesunyian. Sunyi dari puja-puji manusia. Istiqamahkan diri dalam satu laku yang jauh dari ketenaran. Bila telah istiqamah, tak dikejar pun, ketenaran, kemuliaan di mata manusia itu akan datang dengan sendirinya.<\/p>\n\n\n\n

Wallahul muwaffiq.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Seorang kiai galau. Hatinya dirundung rasa pesimis. Kiai muda yang mulai mengurus pesantren peninggalan sepuhnya, khawatir jatuh di kubang kemiskinan. Ia lantas sowan-sowan ke kiai-kiai sepuh di berbagai pesantren. Meminta wejangan. Memohon tetesan air sejuk kebijaksanaan agar kegersangan hati bisa subur. Dipenuhi hehijauan rasa yakin atas kemahakuasaan Allah Ta\u2019ala. \u201cIbarat benih, kau baru […]<\/p>\n","protected":false},"author":24,"featured_media":6019,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[3278,3276,3277,3275],"yoast_head":"\nIdlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Idlfin! Benamkanlah diri dalam kesunyian. Sunyi dari puja-puji manusia. Istiqamah dalam laku yang jauh dari ketenaran. kemuliaan akan datang sendirinya\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Idlfin! Benamkanlah diri dalam kesunyian. Sunyi dari puja-puji manusia. Istiqamah dalam laku yang jauh dari ketenaran. kemuliaan akan datang sendirinya\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-08-23T11:56:42+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-08-23T11:56:43+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mutho AW\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mutho AW\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mutho AW\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\"},\"headline\":\"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian\",\"datePublished\":\"2019-08-23T11:56:42+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-23T11:56:43+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/\"},\"wordCount\":582,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg\",\"keywords\":[\"Ibnu Athaillah al-Sakandary\",\"kemasyhuran\",\"kemuliaan\",\"ketearan\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/\",\"name\":\"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg\",\"datePublished\":\"2019-08-23T11:56:42+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-23T11:56:43+00:00\",\"description\":\"Idlfin! Benamkanlah diri dalam kesunyian. Sunyi dari puja-puji manusia. Istiqamah dalam laku yang jauh dari ketenaran. kemuliaan akan datang sendirinya\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"membenamkan diri dalam kesunyian\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\",\"name\":\"Mutho AW\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mutho AW\"},\"description\":\"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/muthoaw\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian - Pecihitam.org","description":"Idlfin! Benamkanlah diri dalam kesunyian. Sunyi dari puja-puji manusia. Istiqamah dalam laku yang jauh dari ketenaran. kemuliaan akan datang sendirinya","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian - Pecihitam.org","og_description":"Idlfin! Benamkanlah diri dalam kesunyian. Sunyi dari puja-puji manusia. Istiqamah dalam laku yang jauh dari ketenaran. kemuliaan akan datang sendirinya","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-08-23T11:56:42+00:00","article_modified_time":"2019-08-23T11:56:43+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mutho AW","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mutho AW","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/"},"author":{"name":"Mutho AW","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad"},"headline":"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian","datePublished":"2019-08-23T11:56:42+00:00","dateModified":"2019-08-23T11:56:43+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/"},"wordCount":582,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg","keywords":["Ibnu Athaillah al-Sakandary","kemasyhuran","kemuliaan","ketearan"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/","name":"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg","datePublished":"2019-08-23T11:56:42+00:00","dateModified":"2019-08-23T11:56:43+00:00","description":"Idlfin! Benamkanlah diri dalam kesunyian. Sunyi dari puja-puji manusia. Istiqamah dalam laku yang jauh dari ketenaran. kemuliaan akan datang sendirinya","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/membenamkan-diri-dalam-kesunyian.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"membenamkan diri dalam kesunyian"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/idlfin-benamkanlah-diri-dalam-kesunyian\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Idlfin! Benamkanlah Diri dalam Kesunyian"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad","name":"Mutho AW","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","caption":"Mutho AW"},"description":"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/muthoaw\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5913"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/24"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=5913"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5913\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/6019"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=5913"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=5913"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=5913"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}