Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":59322,"date":"2020-06-30T17:54:29","date_gmt":"2020-06-30T10:54:29","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=59322"},"modified":"2020-06-30T17:54:33","modified_gmt":"2020-06-30T10:54:33","slug":"kh-ishomuddin-kritik-felix-siauw-belajar-dulu-baca-alquran-sebelum-jadi-ustadz","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kh-ishomuddin-kritik-felix-siauw-belajar-dulu-baca-alquran-sebelum-jadi-ustadz\/","title":{"rendered":"KH Ishomuddin Kritik Felix Siauw: Belajar Dulu Baca Alquran Sebelum Jadi Ustadz"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Nama pendakwah Ustadz Felix Siauw kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal itu lantaran sebuah video yang memperlihatkan Felix Siauw tengah membacakan sebuah ayat Alquran menuai kritik.<\/p>\n\n\n\n
Kritikan tersebut disampaikan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin lewat akun Facebook miliknya, Senin, 29 Juni 2020.<\/p>\n\n\n\n
Dalam unggahannya di Facebook, KH Ahmad Ishomuddin menyarankan Felix Siauw agar lebih dulu belajar membaca Alquran dengan benar sebelum menjadi ustadz.<\/p>\n\n\n\n
KH Ishomuddin juga mengatakan bahwa dirinya tak sengaja menonton sebuah video singkat Felix Siauw.<\/p>\n\n\n\n
Dalam video itu, kata KH Ishomuddin, Felix sedang bermaksud menafsirkan kata “hikmat” pada sila keempat Pancasila dengan mengutip Qs. al-Jumu’ah ayat 1.<\/p>\n\n\n\n
“Baru-baru ini saya membuka Facebook, tidak sengaja menemukan sebuah video singkat Felix Siauw. Saya sengaja menontonnya karena merasa penasaran. Terlihat jelas konteksnya, Felix sedang bermaksud menafsirkan kata “hikmat” pada sila keempat Pancasila dengan mengutip Qs. al-Jumu’ah ayat 1 di hadapan beberapa orang berseragam putih-putih, sepertinya seragam “pasukan” FPI. Mungkin saja motivnya agar ia sebagai tokoh ex-HTI tidak lagi dituduh sebagai orang yang anti Pancasila,” tulis KH Ahmad Ishomuddin di narasi unggahannya.<\/p>\n\n\n\n
Ia mengungkapkan, Felix Siauw melakukan banyak kekeliruan saat membaca Qs. al-Jumu’ah ayat 1 tersebut.<\/p>\n\n\n\n
“Seperti sudah saya duga, Felix nyata-nyata melakukan amat banyak kekeliruan meski hanya membaca satu ayat al-Qur’an, yaitu Qs. al-Jumu’ah ayat 1 itu. Kesalahan itu menurut ilmu tajwid bukan terkategori sebagai kesalahan yang ringan (al-khatha’ al-khafiy), melainkan kesalahan yang fatal (al-khatha’ al-jaliy),” ujar KH Ishomuddin.<\/p>\n\n\n\n
“Saya tidak terkejut melihat Felix keliru fatal membaca ayat, apalagi bila ia nekad menafsirkannya, jelas berdasarkan hawa nafsu, bukan dilandasi ilmu. Kekeliruannya itu wajar karena bekal ilmu agamanya yang amat terbatas dan belum memadai,” sambungnya.<\/p>\n\n\n\n
Kesalahan fatal lainnya, kata KH Ahmad, Felix telah mengurangi dua kata dalam satu redaksi di ayat 1 Qs. al-Jumu’ah tersebut.<\/p>\n\n\n\n
“Kesalahan fatal lainnya, Felix telah mengurangi dua kata dalam satu redaksi ayat di atas, yaitu satu kata benda “ma (\u0645\u0627)” dan satu huruf jarr\/ preposition (\u0641\u064a)” dalam kalimat yang lengkapnya adalah “wa ma fil-ardli (\u0648\u0645\u0627 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0623\u0631\u0636), sehingga menjadi “wal-ardli (\u0648\u0627\u0644\u0623\u0631\u0636)” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n