Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":60125,"date":"2020-07-06T21:30:21","date_gmt":"2020-07-06T14:30:21","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=60125"},"modified":"2020-10-21T17:18:57","modified_gmt":"2020-10-21T10:18:57","slug":"beda-wahabi-salafi-hizbut-tahrir-dan-jamaah-tabligh","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/beda-wahabi-salafi-hizbut-tahrir-dan-jamaah-tabligh\/","title":{"rendered":"Beda Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir dan Jamaah Tabligh yang Perlu Kamu Tahu"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Saat ini ada tiga gerakan Islam transnasional yang cukup ramai dibicarakan oleh umat Islam di Indonesia yaitu Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Jamaah Tabligh (JT). Berikut gambaran singkat tentang ketiga ormas Islam global yang pengaruhnya cukup signifikan pada sebagian umat Islam Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Wahabi Salafi<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Wahabi Salafi adalah sebuah gerakan Islam dan politik yang berdiri di kawasan Najed di semenanjung jazirah Arab pada abad ke-18 masehi yang diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703 \u2013 1792) dan Muhammad bin Saud<\/a><\/strong> (wafat 1765 M).<\/p>\n\n\n\n

Muhammad bin Saud dikenal pula dengan sebutan Ibnu Saud. Ia adalah pemimpin daerah Al-Diriyah dan dianggap sebagai pendiri Negara Saudi dan Dinasti Saud Pertama. Antara Ibnu Saud dan Abdul Wahab bersekutu untuk menyebarkan gerakan dan kepentingannya.<\/p>\n\n\n\n

Persekutuan keduanya terus dilanjutkan oleh anak cucu mereka bahkan setelah cicit Ibnu Saud yang bernama lengkap Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah ibn Muhammad Al Saud (1876-1953 M) yang juga dikenal sebagai Ibnu Saud berhasil mendirikan kerajaan Arab Saudi (Al-Arabiyah Al-Saudiyah) pada tahun 1932.<\/p>\n\n\n\n

Nama Gerakan Wahabi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Menariknya, penganut aliran Wahabi ini tidak mau menyebut dan tidak mau disebut dirinya Wahabi. Mereka lebih senang disebut: Salafi, Salafiyah, Anshar as Sunnah, Anshar at Tauhid, Jama\u2019ah at Takfir Wal Hijrah, Jam\u2019iyyah an Nur Wal Iman, Al Jama\u2019ah al Islamiyyah, dan lain-lain.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun sebagian besar pengikut Wahabi di Indonesia tidak mau menyebut dirinya sebagai Wahabi, namun pada dasarnya penamaan tersebut awalnya memang berasal dari diri mereka sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Hal ini bisa dibuktikan, seorang ulama Wahabi di Qatar bernama Ahmad bin Hajar Al Buthami bin Alim, pernah menulis buku dengan judul: As Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab \u2018Aqidatuh as Salafiyyah Wa Da\u2019watuh al Islamiyyah. <\/p>\n\n\n\n

Buku ini dicetak tahun 1393 H, penerbit Syarikat Mathabi\u2019 al Jazirah dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi lainnya, yaitu Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Pada halaman 105, ia menulis: [\u0641\u0644\u0645\u0627 \u0627\u0644\u062a\u0642\u0649 \u0627\u0644\u0648\u0647\u0627\u0628\u064a\u064a\u0646 \u0641\u064a \u0645\u0643\u0629]<\/strong> Ketika aku bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah.<\/p>\n\n\n\n

Metode Penyebaran Paham Wahabi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Faham Wahabi disebarkan dengan beberapa cara, antara lain:<\/p>\n\n\n\n

  1. Memberi beasiswa pada mahasiswa dalam dan luar negeri untuk belajar di berbagai universitas di Arab Saudi seperti Universitas Ummul Quro Makkah, Universitas Islam Madinah, Universitas Ibnu Saud Riyadh, dll. Cara ini sangat berhasil dan efektif. Mahasiswa lulusan Arab Saudi yang sudah pulang ke Tanah Air tidak hanya berubah menjadi penganut Wahabi fanatik. Namun mereka juga menjadi pendakwah aliran Wahabi yang militan dan penuh dedikasi. Hal ini tidak lepas dari besarnya dana yang dikucurkan Arab Saudi bagi mereka yang bersedia menyebarkan dakwah Wahabi di tempat mereka.<\/li>
  2. Mendirikan universitas atau sekolah tinggi di luar Arab Saudi dengan biaya penuh dari Arab Saudi dan pemberian beasiswa penuh pada mahasiswanya. Salah satu contohnya adalah LIPIA yang berlokasi di Jakarta.<\/li>
  3. Memberi dana bantuan pada sejumlah pesantren di Indonesia dengan syarat memasukkan faham Wahabi dalam kurikulumnya.<\/li>
  4. Melalui kader Wahabi lulusan Arab Saudi yang mendirikan pesantren dengan bantuan dana besar untuk mencetak santri yang berpola pikir Wahabi.<\/li>
  5. Membeli hak penerbitan kitab-kitab turos, kitab klasik atau kitab kuning, karya ulama salaf, lalu menerbitkannya.dan menyisipkan karya-karya ulama Wahabi ke dalamnya. Contoh, hak penerbitan kitab Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani yang dibagian bawah setiap halaman disisipkan karya Bin Baz. sebagai muhaqqiq.<\/li>
  6. Merubah secara sengaja konten kitab salaf Ahlussunnah Wal Jamaah dengan kandungan yang sesuai dengan faham Wahabi.<\/li>
  7. Membeli situs-situs di internet yang memiliki pengunjung tinggi dan menggantinya dengan konten faham Wahabi.<\/li>
  8. Membuat situs-situs tanya jawab agama baik dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia atau keduanya dengan memberi jawaban sesuai faham Wahabi.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Kesalahan Aliran Wahabi Salafi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

    1. Aqidah<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

    Tauhid Wahabi berdasar teori dari Ibnu Taimiyah yang dikenal sebagai mujassimah (memfisikkan Allah). Ini bertentangan dengan faham Ahlussunnah Wal Jamaah Asy\u2019ariyah.<\/p>\n\n\n\n