Nama Gerakan Wahabi<\/strong><\/h3>\n\n\n\nMenariknya, penganut aliran Wahabi ini tidak mau menyebut dan tidak mau disebut dirinya Wahabi. Mereka lebih senang disebut: Salafi, Salafiyah, Anshar as Sunnah, Anshar at Tauhid, Jama\u2019ah at Takfir Wal Hijrah, Jam\u2019iyyah an Nur Wal Iman, Al Jama\u2019ah al Islamiyyah, dan lain-lain.<\/p>\n\n\n\n
Walaupun sebagian besar pengikut Wahabi di Indonesia tidak mau menyebut dirinya sebagai Wahabi, namun pada dasarnya penamaan tersebut awalnya memang berasal dari diri mereka sendiri.<\/p>\n\n\n\n
Hal ini bisa dibuktikan, seorang ulama Wahabi di Qatar bernama Ahmad bin Hajar Al Buthami bin Alim, pernah menulis buku dengan judul: As Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab \u2018Aqidatuh as Salafiyyah Wa Da\u2019watuh al Islamiyyah. <\/p>\n\n\n\n
Buku ini dicetak tahun 1393 H, penerbit Syarikat Mathabi\u2019 al Jazirah dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi lainnya, yaitu Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Pada halaman 105, ia menulis: [\u0641\u0644\u0645\u0627 \u0627\u0644\u062a\u0642\u0649 \u0627\u0644\u0648\u0647\u0627\u0628\u064a\u064a\u0646 \u0641\u064a \u0645\u0643\u0629]<\/strong> Ketika aku bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah.<\/p>\n\n\n\n