Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":60558,"date":"2020-07-09T22:12:58","date_gmt":"2020-07-09T15:12:58","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=60558"},"modified":"2020-07-09T22:12:59","modified_gmt":"2020-07-09T15:12:59","slug":"tradisi-di-indonesia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/","title":{"rendered":"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk “Kejahiliyahan Modern”??"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> –<\/strong> Beberapa kalangan yang mengatas namakan dirinya \u201cislam otentik\u201d ini melayangkan sebuah kritik atas gaya beragama orang di Indonesia, terutama di bidang tradisi yang katanya tidak terdapat dalam islam, lebih parahnya, mereka menyebutnya dengan \u201ckejahiliyahan modern\u201d.<\/p>\n

Lantas, apa yang diharapkan oleh kalangan ini? Sebuah Rekonstruksi? Dekonstruksi? Atau jangan-jangan ada maksud lain?<\/p>\n

Tradisi ala Kalangan Islam Otentik<\/h2>\n

Penting kiranya memahami terlebih dahulu kedudukan “tradisi” menurut kalangan Islam otentik ini. Di sini, ada dua peran ganda yang melekat dalam konsep tradisi menurut kalangan Islam otentik.<\/p>\n

Satu sisi, seruan kembali dan berpegang teguh kepada tradisi dan orisinalitas merupakan bagian dari mekanisme kebangkitan untuk maju karena dengan tradisi itulah masa kini dan masa lalu yang agak dekat dapat dikritik.<\/p>\n

Pada sisi lain, seruan tersebut pada dasarnya juga merupakan reaksi atas tantangan yang berasal dari luar yang ditampilkan oleh Barat dengan segenap kekuatan militer, ekonomi, maupun sains dan teknologinya, yang dianggap mengancam keberadaan dan eksistensi kehidupan bangsa Arab dan umat Islam secara umum.<\/p>\n

Bagi mereka, Islam yang dicontohkan oleh salaf al-shalih<\/em> merupakan bentuk keberagamaan yang paling benar dan ideal. Karena itu, keunikan ekspresi keberislaman masyarakat Indonesia dicerca sebagai “kejahiliyahan modern<\/em>” yang jauh dari Islam yang benar, otentik, asli.<\/p>\n

Otentisitas Islam hilang ketika ia telah dicampuri oleh unsur luar seperti halnya Islam Indonesia kehilangan nilai keasliannya semenjak ia mengakomodasi dan berakulturasi dengan budaya dan tuntutan lokal. Masuknya warna budaya lokal inilah yang dipandang melahirkan bid’ah atau Khurafat.<\/p>\n

Cara pandang seperti ini sesungguhnya mengidentifikasikan dirinya sendiri (self-identification<\/em>) pada apa yang pernah diklasifikasikan Ernest Gellner sebagai great tradition<\/em> atau high tradition<\/em> (tradisi tinggi), yang memandang agama secara skripturalis, menurut aturan, puritan, harfiah, egaliter, dingin, dan anti ekstase.<\/p>\n

Menurut Gellner, tradisi tinggi adalah Islam yang dianggap lebih dekat kepada kitab suci dan umumnya tumbuh di perkotaan. Tradisi tinggi, meskipun tidak dapat dilaksanakan dalam waktu tertentu, tetap dan terus akan diperjuangkan untuk dilaksanakan suatu saat nanti.<\/p>\n

Maka ketika budaya-budaya lokal yang merupakan perwujudan tradisi rendah dan terancam oleh kemerosotan, kaum Muslim dengan gampang melompat ke arah tradisi tinggi dalam rangka mengatasi krisis yang tengah mereka hadapi.<\/p>\n

Dengan kata lain, fundamentalisme Islam sebenarnya adalah gerakan yang mencoba melakukan pembaruan Islam rendah menjadi Islam tinggi itu, meskipun dalam kenyataannya tradisi yang direvitalisasi oleh mereka tersebut hanyalah varian dari tradisi Islam rendah juga.<\/p>\n

Relevansi Tradisi dengan Nilai Islam<\/h2>\n

Talal Asad<\/a> dalam The idea of an Anthropology of Islam menyatakan, pembagian tradisi tinggi (great tradition<\/em>) dan tradisi rendah (little tradition<\/em>) mengasumsikan adanya sebuah esensi, khususnya tradisi tinggi, yang bersifat universal.<\/p>\n

Pandangan semacam ini memang cocok dengan teologi gerakan pemurnian Islam, namun tidak sesuai dengan realitas sosial kaum Muslim itu sendiri. Kenyataannya, sebuah tradisi yang disebut tradisi Islam adalah suatu kesinambungan antara masa kini, masa lalu dan pandangan ke masa depan yang terutama dibentuk oleh hubungan-hubungan kuasa yang ada di sekitarnya.<\/p>\n

Dalam pengertian ini, tradisi tidak bisa disederhanakan kepada tinggi dan rendah, atau kota dan desa, melainkan sesuatu yang hadir dan hidup bersama kaum Muslim serta berkembang secara kreatif sesuai dengan relasi-relasi kuasa yang mempengaruhinya.<\/p>\n

Sampai di sini, menjadi jelas, fundamentalisme Islam kontemporer adalah suatu kesinambungan dari gerakan pemurnian Islam sebelumnya yang terjadi ratusan tahun yang silam -sejak Ibn Hanbal, Ibn Taimiyyah, dan Ibn Abd. Al-Wahhab- sekaligus merupakan reaksi terhadap kondisi saat ini, yakni tantangan dunia modem.<\/p>\n

Dalam praktiknya, semangat purifikasi dan fundamentalisme keagamaan semacam ini muncul tidak saja berbentuk pergulatan ide dan gagasan, tetapi telah berwujud gerakan. Munculnya ormas-ormas Islam baru lengkap dengan gerakan massanya seperti jaringan Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Mujahidin Indonesia, Front Pembela Islam, Laskar Jihad dan sebagainya menjadi tanda bahwa tantangan itu telah benar-benar bermain pada level praksis.<\/p>\n

Mereka telah menghadirkan alternatif nyata warna keberagamaan yang lain. Keberagamaan yang mereka sebut “otentik”, Islami dan kaffah yang mestinya diberlakukan di seluruh dunia karena keislaman semacam itu bersifat universal (shalih li kulli zamanin wa makanan;<\/em> cocok untuk semua tempat dan semua zaman).<\/p>\n

Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Beberapa kalangan yang mengatas namakan dirinya \u201cislam otentik\u201d ini melayangkan sebuah kritik atas gaya beragama orang di Indonesia, terutama di bidang tradisi yang katanya tidak terdapat dalam islam, lebih parahnya, mereka menyebutnya dengan \u201ckejahiliyahan modern\u201d. Lantas, apa yang diharapkan oleh kalangan ini? Sebuah Rekonstruksi? Dekonstruksi? Atau jangan-jangan ada maksud lain? Tradisi ala Kalangan […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":60562,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[13],"tags":[12241],"yoast_head":"\nTradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk "Kejahiliyahan Modern"?? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - Beberapa kalangan yang mengatas namakan dirinya \u201cislam otentik\u201d ini melayangkan sebuah kritik atas gaya beragama orang di Indonesia,\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk "Kejahiliyahan Modern"?? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - Beberapa kalangan yang mengatas namakan dirinya \u201cislam otentik\u201d ini melayangkan sebuah kritik atas gaya beragama orang di Indonesia,\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-07-09T15:12:58+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-07-09T15:12:59+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1280\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"720\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk “Kejahiliyahan Modern”??\",\"datePublished\":\"2020-07-09T15:12:58+00:00\",\"dateModified\":\"2020-07-09T15:12:59+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/\"},\"wordCount\":641,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg\",\"keywords\":[\"Tradisi di Indonesia\"],\"articleSection\":[\"Islam Nusantara\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/\",\"name\":\"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk \\\"Kejahiliyahan Modern\\\"?? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg\",\"datePublished\":\"2020-07-09T15:12:58+00:00\",\"dateModified\":\"2020-07-09T15:12:59+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - Beberapa kalangan yang mengatas namakan dirinya \u201cislam otentik\u201d ini melayangkan sebuah kritik atas gaya beragama orang di Indonesia,\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg\",\"width\":1280,\"height\":720,\"caption\":\"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk \\\"Kejahiliyahan Modern\\\"??\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk “Kejahiliyahan Modern”??\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk \"Kejahiliyahan Modern\"?? - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - Beberapa kalangan yang mengatas namakan dirinya \u201cislam otentik\u201d ini melayangkan sebuah kritik atas gaya beragama orang di Indonesia,","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk \"Kejahiliyahan Modern\"?? - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - Beberapa kalangan yang mengatas namakan dirinya \u201cislam otentik\u201d ini melayangkan sebuah kritik atas gaya beragama orang di Indonesia,","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-07-09T15:12:58+00:00","article_modified_time":"2020-07-09T15:12:59+00:00","og_image":[{"width":1280,"height":720,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk “Kejahiliyahan Modern”??","datePublished":"2020-07-09T15:12:58+00:00","dateModified":"2020-07-09T15:12:59+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/"},"wordCount":641,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg","keywords":["Tradisi di Indonesia"],"articleSection":["Islam Nusantara"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/","name":"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk \"Kejahiliyahan Modern\"?? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg","datePublished":"2020-07-09T15:12:58+00:00","dateModified":"2020-07-09T15:12:59+00:00","description":"PeciHitam.org - Beberapa kalangan yang mengatas namakan dirinya \u201cislam otentik\u201d ini melayangkan sebuah kritik atas gaya beragama orang di Indonesia,","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tradisi-Tradisi-di-Indonesia-Bentuk-_Kejahiliyahan-Modern___.jpg","width":1280,"height":720,"caption":"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk \"Kejahiliyahan Modern\"??"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-di-indonesia\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Tradisi-Tradisi di Indonesia Bentuk “Kejahiliyahan Modern”??"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/60558"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=60558"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/60558\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/60562"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=60558"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=60558"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=60558"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}