Peran Ulama dalam Islam tidak Ubahnya seperti tiang penyangga dakwah Islam di era modern. Tidak akan mungkin Ilmu yang berkembang sekarang lepas dari peran Ulama. Sebagaimana perkembangan Ilmu Tajwid adalah peran Abu Ubaid Qasim bin Salam yang wafat 224 H.<\/p>\n

Ilmu Ushul Fikih <\/em>adalah buah pemikiran memahami Islam yang dilakukan oleh Imam Syafii yang wafat tahun 204 H. Pun kaidah penyempurnaan tulisan al-Qur\u2019an sendiri tidak dilakukan pada masa Rasulullah SAW, namun oleh Ulama bernama Abu Aswad Ad-Dualiy yang wafat tahun 69 H. Ilmu-ilmu Islam lainnya seperti Ilmu Hadits, Tafsir, musthalahah, gharib hadits, Faraid <\/em>dan lain sebagainya adalah peran Ulama.<\/p>\n

Sumber utama pengembangan ilmu di Islam adalah Al-Qur\u2019an dan Sunnah <\/em>Nabi SAW. Maka perkembangan Ilmu Ulama tidak lain kepanjangan dari dua sumber hukum Islam tersebut. Pokoknya adalah, dalam transmisi dan perkembangan keilmuan harus memiliki sumber guru atau sanad muttasil.<\/em><\/p>\n

Kebersambungan sanad <\/em>adalah bentuk otentisitas Ilmu agama islam sampai akhir zaman kelak. Mencari guru yang memiliki sanad <\/em>adalah keharusan seorang pembelajar Islam. Jangan sampai terpengaruh Ulama Wahabi-Salafi <\/em>yang tidak mau menghargai Ulama dengan mempertentangkan kebenaran Rasul dan Ulama.<\/p>\n

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas adalah salah satu dari banyak yang sering mengatakan Rasul dan Ulama (termasuk Kiai, Syaikh dan Habaib) lebih benar mana. Kiranya sabda Rasul berikut menjadi penguat bahwa Ulama dan Penerus Nabi;<\/p>\n

\u0645\u064e\u0641\u064e\u0627\u062a\u0650\u064a\u062d\u064f\u00a0\u0644\u0650\u0644\u0652\u062e\u064e\u064a\u0631\u0650\u00a0\u0645\u064e\u063a\u064e\u0627\u0644\u0650\u064a\u0642\u064f\u00a0\u0644\u0650\u0644\u0634\u0651\u064e\u0631\u0650\u0651<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201c(Ulama) Sebagai kunci-kunci untuk membuka segala kebaikan dan sebagai penutup segala bentuk kejahatan\u201d<\/em><\/p>\n

Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Memperhatikan perkembangan dakwah Wahabi\u2014Salafi belakangan menyisakan kegelisahan sendiri atas eksistensi Islam sebagai Agama Pengetahuan. Islam diwahyukan pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW dengan diksi Iqra\u2019, \u2018Bacalah\u2019 mengindikasikan bahwa agam ini adalah agama pengetahuan. Kebenaran atas Islam adalah atas dasar Ilmu Pengetahuan yang diwariskan oleh Nabi SAW kepada Sahabatnya dan terus berurutan kepada Ulama […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":60578,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[9],"tags":[12246],"yoast_head":"\n