Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":61219,"date":"2020-07-15T06:15:00","date_gmt":"2020-07-14T23:15:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=61219"},"modified":"2020-07-15T00:58:16","modified_gmt":"2020-07-14T17:58:16","slug":"pahami-kembali-ushul-dan-furu","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/","title":{"rendered":"Pahami Kembali Ushul dan Furu’ Agar Tak Mudah Memvonis Bid’ah, Kafir dan Sesat"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Dewasa ini banyak sekali terjadi diantara umat muslim yang mudah sekali melabeli saudaranya sendiri sesat, kafir, ahlul bid\u2019ah, dan sebagainya hanya karena alasan dalil semata, bukan alasan dhahir yang telah disepakati para Ulama\u2019 dengan syarat – syarat tertentu dan atas pertimbangan yang matang.<\/p>\n\n\n\n

Banyak yang menelan mentah-mentah semua yang ustadz mereka sampaikan tanpa melalui kajian dan khazanah yang luas dan mendalam. Padahal dalam memahami dalil juga diperlukan ilmunya. Untuk memahaminya mari kita ingat kembali masalah Ushul dan Furu sebagaimana pengertian berikut ini.<\/p>\n\n\n\n

Makna Ushul dan Furu<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Islam adalah Aqidah, Syariat dan Akhlaq. Ketiganya menjadi satu kesatuan tak terpisahkan, satu sama lainnya saling terkait dan saling menyempurnakan. Ketiganya terhimpun dalam ajaran Islam melalui dua ruang ilmu, yaitu : USHULUDDIN dan FURU\u2019UDDIN.<\/p>\n\n\n\n

Ushuluddin biasa disingkat Ushul, yaitu ajaran Islam yang pokok utama, prinsip, dan sangat mendasar. Umat Islam wajib sepakat dalam perkara Ushul dan tidak boleh berbeda, karena perbedaan dalam masalah ushul adalah penyimpangan yang jelas mengantarkan kepada kesesatan.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan Furu\u2019uddin biasa disingkat Furu bisa berarti cabang, yaitu ajaran Islam yang juga sangat penting namun bukan prinsip dan tidak mendasar, sehingga Umat Islam boleh berbeda dalam masalah furu\u2019. Karena perbedaan dalam Furu\u2019 bukan penyimpangan dan tidak mengantarkan kepada kesesatan, tapi dengan satu syarat yakni: Ada dalil yang bisa dipertanggungjawabkan secara syari.<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Penyimpangan dalam Ushul tidak boleh ditoleran, tapi wajib diluruskan. Sedang perbedaan dalam Furu\u2019 wajib ditoleran dengan besar hati dan lapang dada serta sikap saling menghargai dan menghormati.<\/p>\n\n\n\n

Menentukan Ushul dan Furu<\/h2>\n\n\n\n

Cara menentukan suatu masalah masuk dalam Ushul dan Furu adalah dengan melihat Kekuatan Dalil dari segi WURUD (Sanad Penyampaian) dan DILALAH (Fokus Penafsiran).<\/p>\n\n\n\n

Wurud terbagi dua, yaitu :<\/p>\n\n\n\n

  1. Qoth\u2019i : yakni Dalil yang sanad penyampaiannya Mutawatir.<\/li>
  2. Zhonni : yakni Dalil yang sanad penyampaiannya Tidak Mutawatir.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Mutawatir ialah sanad penyampaian yang perawinya berjumlah banyak di tiap tingkatan, sehingga mustahil mereka berdusta.<\/p>\n\n\n\n

    Dilalah juga terbagi dua, yaitu :<\/p>\n\n\n\n

    1. Qoth\u2019i : yakni Dalil yang hanya mengandung Satu Penafsiran.<\/li>
    2. Zhonni : yakni Dalil yang mengandung Multi Tafsir.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

      Karenanya, Al-Qur\u2019an dari segi Wurud semua ayatnya Qoth\u2019i dan sampai kepada kita dengan jalan muatwatir. Sedang dari segi Dilalah maka ada ayat yang Qoth\u2019i karena hanya satu penafsiran, dan ada pula ayat yang Zhonni karena multi penafsiran.<\/p>\n\n\n\n

      Sementara As-Sunnah, dari segi Wurud, yang Mutawatir semuanya Qoth\u2019i, sedang yang tidak Mutawatir semuanya Zhonni. Ada pun dari segi Dilalah, maka ada yang Qoth\u2019i karena satu pemahaman dan ada pula yang Zhonni karena multi pemahaman.<\/p>\n\n\n\n

      Selanjutnya, untuk menentukan klasifikasi suatu persoalan, apa masuk Ushul atau Furu\u2019, maka ketentuannya adalah :<\/p>\n\n\n\n

      1. Suatu masalah jika dalilnya dari segi Wurud dan Dilalah sama-sama Qoth\u2019i, maka ia pasti masalah Ushul.<\/li>
      2. Suatu masalah jika dalilnya dari segi Wurud dan Dilalah sama-sama Zhonni, maka ia pasti masalah Furu.<\/li>
      3. Suatu masalah jika dalilnya dari segi Wurud Qoth\u2019i tapi Dilalahnya Zhonni, maka ia pasti masalah Furu.<\/li>
      4. Suatu Masalah jika dalilnya dari segi Wurud Zhonni tapi Dilalahnya Qoth\u2019i, maka Ulama berbeda pendapat, sebagian mengkatagorikannya sebagai ushul dan sebagian lainnya mengkatagorikannya sebagai Furu.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

        Dengan demikian, hanya pada klasifikasi pertama yang tidak boleh berbeda, sedang klasifikasi kedua, ketiga dan keempat, maka perbedaan pendapat tidak dapat terhindarkan.<\/p>\n\n\n\n

        Contoh Ushul dan Furu<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

        1. Dalam Aqidah<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

        Kebenaran peristiwa Isra Mi\u2019raj<\/a><\/strong> Nabi Muhammad SAW adalah masalah Ushul, karena dalilnya Qothi, baik dari segi Wurud maupun Dilalah. Namun masalah apakah Nabi Muhammad SAW mengalami Isra\u2019 Mi\u2019raj dengan Ruh dan Jasad atau dengan Ruh saja, maka ini masuk masalah Furu\u2019. Karena dalilnya Zhonni, baik dari segi Wurud maupun Dialalah.<\/p>\n\n\n\n

        Itu sebabnya, barangsiapa menolak kebenaran peristiwa Isra\u2019 Mi\u2019raj Rasulullah SAW maka ia telah sesat, karena menyimpang dari Ushul Aqidah.<\/p>\n\n\n\n

        Namun barangsiapa yang mengatakan Rasulullah SAW mengalami Isra\u2019 Mi\u2019raj dengan Ruh dan Jasad atau Ruh saja, maka selama memiliki Dalil Syar\u2019i ia tidak sesat, karena masalah Furu Aqidah.<\/p>\n\n\n\n

        2. Dalam Syariat<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

        Kewajiban Shalat 5 Waktu adalah masalah Ushul, karena Dalilnya Qothi, baik dari segi Wurud maupun Dilalah. Namun masalah apakah boleh dijama\u2019 tanpa udzur, maka masuk masalah Furu\u2019, karena dalilnya Zhoni, baik dari segi Wurud mau pun Dialalah.<\/p>\n\n\n\n

        Jadi jelas, barangsiapa menolak kewajiban shalat lima waktu maka ia telah sesat karena menyimpang dari Ushul Syariat. Namun barangsiapa yang berpendapat bahwa boleh menjama\u2019 shalat tanpa \u2019udzur atau sebaliknya, maka selama memiliki dalil Syar\u2019i ia tidak sesat, karena masalah Furu Syariat.<\/p>\n\n\n\n

        3. Dalam Akhlaq<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

        Berjabat tangan sesama muslim adalah sikap terpuji adalah masalah Ushul, karena salilnya Qothi, baik dari segi Wurud mau pun Dilalah. Namun masalah bolehkah jabat tangan setelah shalat berjama\u2019ah, maka masuk masalah Furu\u2019, karena dalilnya Zhonni, baik dari segi Wurud maupun Dilalah.<\/p>\n\n\n\n

        Itu sebabnya, barangsiapa menolak kesunnahan jabat tangan antar sesama muslim, maka ia telah sesat, karena menyimpang dari Ushul Akhlak. Namun perkara kebolehan berjabat tangan setelah shalat berjama\u2019ah itu masalah Furu Akhlak.<\/p>\n\n\n\n

        Nah dari sini sebetulnya bisa kita ketahui pentingnya ilmu yang memadai, jiwa yang tegas dan hati yang bersih dalam memahami suatu masalah. Sehingga furu’iyah atau perbedaan pendapat dikalangan kaum Muslimin bisa lebih teratasi dengan sikap saling menghormati. Bukan malah membid’ahkan dan mengkafirkan antar sesama.<\/p>\n\n\n\n

        Wallaahua\u2019lam bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

        Pecihitam.org – Dewasa ini banyak sekali terjadi diantara umat muslim yang mudah sekali melabeli saudaranya sendiri sesat, kafir, ahlul bid\u2019ah, dan sebagainya hanya karena alasan dalil semata, bukan alasan dhahir yang telah disepakati para Ulama\u2019 dengan syarat – syarat tertentu dan atas pertimbangan yang matang. Banyak yang menelan mentah-mentah semua yang ustadz mereka sampaikan tanpa […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":61220,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[12321],"yoast_head":"\nPahami Kembali Ushul dan Furu' Agar Tak Mudah Memvonis Bid'ah, Kafir dan Sesat - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Dalam memahami dalil diperlukan ilmu. Dan masalah tersebut terangkm dalam ilmu Ushul dan Furu sebagaimana pengertian berikut ini.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Pahami Kembali Ushul dan Furu' Agar Tak Mudah Memvonis Bid'ah, Kafir dan Sesat - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Dalam memahami dalil diperlukan ilmu. Dan masalah tersebut terangkm dalam ilmu Ushul dan Furu sebagaimana pengertian berikut ini.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-07-14T23:15:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-07-14T17:58:16+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1283\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"720\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Pahami Kembali Ushul dan Furu’ Agar Tak Mudah Memvonis Bid’ah, Kafir dan Sesat\",\"datePublished\":\"2020-07-14T23:15:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-07-14T17:58:16+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/\"},\"wordCount\":837,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg\",\"keywords\":[\"ushul dan furu\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/\",\"name\":\"Pahami Kembali Ushul dan Furu' Agar Tak Mudah Memvonis Bid'ah, Kafir dan Sesat - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg\",\"datePublished\":\"2020-07-14T23:15:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-07-14T17:58:16+00:00\",\"description\":\"Dalam memahami dalil diperlukan ilmu. Dan masalah tersebut terangkm dalam ilmu Ushul dan Furu sebagaimana pengertian berikut ini.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg\",\"width\":1283,\"height\":720,\"caption\":\"ushul dan furu\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Pahami Kembali Ushul dan Furu’ Agar Tak Mudah Memvonis Bid’ah, Kafir dan Sesat\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Pahami Kembali Ushul dan Furu' Agar Tak Mudah Memvonis Bid'ah, Kafir dan Sesat - Pecihitam.org","description":"Dalam memahami dalil diperlukan ilmu. Dan masalah tersebut terangkm dalam ilmu Ushul dan Furu sebagaimana pengertian berikut ini.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Pahami Kembali Ushul dan Furu' Agar Tak Mudah Memvonis Bid'ah, Kafir dan Sesat - Pecihitam.org","og_description":"Dalam memahami dalil diperlukan ilmu. Dan masalah tersebut terangkm dalam ilmu Ushul dan Furu sebagaimana pengertian berikut ini.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-07-14T23:15:00+00:00","article_modified_time":"2020-07-14T17:58:16+00:00","og_image":[{"width":1283,"height":720,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Pahami Kembali Ushul dan Furu’ Agar Tak Mudah Memvonis Bid’ah, Kafir dan Sesat","datePublished":"2020-07-14T23:15:00+00:00","dateModified":"2020-07-14T17:58:16+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/"},"wordCount":837,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg","keywords":["ushul dan furu"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/","name":"Pahami Kembali Ushul dan Furu' Agar Tak Mudah Memvonis Bid'ah, Kafir dan Sesat - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg","datePublished":"2020-07-14T23:15:00+00:00","dateModified":"2020-07-14T17:58:16+00:00","description":"Dalam memahami dalil diperlukan ilmu. Dan masalah tersebut terangkm dalam ilmu Ushul dan Furu sebagaimana pengertian berikut ini.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/ushul-dan-furu.jpg","width":1283,"height":720,"caption":"ushul dan furu"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pahami-kembali-ushul-dan-furu\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Pahami Kembali Ushul dan Furu’ Agar Tak Mudah Memvonis Bid’ah, Kafir dan Sesat"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/61219"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=61219"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/61219\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/61220"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=61219"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=61219"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=61219"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}