Pecihitam.org<\/a> –<\/strong> Telah diketahui bahwa pengetahuan tentang Islam dibedah dari berbagai pemikiran ulama, kondisi dan situasi yang berbeda, sehingga dengannya kadangkala kita dipertemukan dengan perbedaan. Ditengah perbedaan ini, para ulama memperkenalkan jalan Wasathiyah sebagai upaya dalam menempatkan posisi beragama agar tidak ekstrim.<\/p>\n\n\n\n Dari fenomena tersebut sebagaimana yang sering kali kita saksikan, tidak sedikit orang yang fanatik namun sempit pemahaman sehingga merasa paling bernar sendiri dan menyalahkan orang lain.<\/p>\n\n\n\n Padahal Islam berdiri dengan konsep wasathan-nya sebagai jalan tengah guna mempererat genggaman kita dalam perbedaan yang masih berada pada satu tujuan, yakni meraih ridha Allah dengan senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan agama.<\/p>\n\n\n\n Perlu diketahui bahwa Wasathiyah sekarang ini dijadikan sebagai solusi dalam mendamaikan umat Islam itu sendiri dalam berbagai pemahaman yang ada. Sekaligus sebagai bukti bahwa Islam adalah agama pertengahan, adil, serta proporsional dalam berbagai bidang kehidupan yang ada. Islam tidak hanya mendamaikan perbedaan paham yang masih berada dalam satu atap agama (Islam), akan tetapi juga menjadi agama pertengahan pada keberagaman agama yang ada. <\/p>\n\n\n\n Dan dalam hal ini, rupanya konsep wasathiyah sudah dijelaskan dalam al Qur\u2019an, Salah satunya yang tergambar dalam QS al Baqarah\/2: 143<\/p>\n\n\n\n \u201cDan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”.<\/em><\/p>\n\n\n\n Pada ayat tersebut, diungkap kata ummatan wasathan<\/em> yang artinya umat pertengahan. Yang mana diartikan sebagai umat yang adil, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi dari Abu Said al Khudri ra.,<\/p>\n\n\n\n Adapun dalam pengertian lain, umat pertengahan maksudnya ialah dengan berada di tengah tengah, tidak berada di kanan ataupun di kiri, sehingga dalam hal ini Bapak Quraish Shihab beranggapan bahwa dengan Wasathiyah maka umat islam dapat berinteraksi, berdialog, dan terbuka dengan semua pihak.<\/p>\n\n\n\n Sehingga dari pengertian singkat di atas, Islam wasathiyah adalah Islam yang berusaha berada di jalan tengah, tidak sedang berpihak antara yang kiri dan yang kanan, bersifat elastis dalam artian tidak kaku ketika memaknai sebuah hukum terlebih dengan hanya memaknai ayat dan hadits dari segi tekstualnya saja, melainkan memang benar benar memaknainya secara konteks dan intertekstual, serta menjadi umat yang toleran.<\/p>\n\n\n\n Jika konsep wasathiyah telah diperkenalkan oleh al Qur\u2019an, itu artinya Islam hakikatnya memang merupakan agama pertengahan, yang kemudian di adopsi oleh para ulama ulama untuk memperjelas perihal wasathiyah itu seperti apa, untuk itu berikut pandangan ulama terkait konsep Wasathiyah<\/p>\n\n\n\nWasathiyah dalam Pandangan al Qur\u2019an<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Wasathiyah dalam Pandangan Ulama<\/strong><\/h2>\n\n\n\n