Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":62125,"date":"2020-07-22T20:59:07","date_gmt":"2020-07-22T13:59:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=62125"},"modified":"2020-07-23T21:38:12","modified_gmt":"2020-07-23T14:38:12","slug":"menuduh-bidah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/","title":{"rendered":"Menuduh Bid’ah, Tapi Melakukan Bid’ah? Dasar Wahabi"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> – <\/strong>Memahami gejala keberagamaan masyarakat Modern dan dialektikanya sudah banyak tergambarkan dalam catatan sejarah masa lampau.<\/p>\n

Pun fenomena dalam keberislaman masyarakat era digital sekarang ini banyak ditemukan fenomena klaim sepihak dalam memahami teks suci agama Islam.<\/p>\n

Golongan yang menamakan diri pembela Islam atau Al-Qur\u2019an tidak lebih dari membela kepentingan berdasarkan tafsir pribadi\/ golongan untuk mencapai tujuan tertentu.<\/p>\n

Tidak heran, semua kelompok radikal, ahli <\/em>menyesatkan, ekstrimis dan bahkan terroris mempunyai landasan dalil sama dengan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.<\/p>\n

Perbedaannya adalah cara memandang Al-Qur\u2019an dan Hadits dan metode menafsirkannya. Oleh karenanya, tafsir bisa berbahaya jika ditafsirkan sesuai dengan kepentingan golongan\/ pribadi tertentu. Berikut Ulasannya!<\/p>\n

Fenomena Bid\u2019ah <\/em>ala Salafi Wahabi<\/strong><\/h2>\n

Pada ulasan yang lalu, penulis mengupas fenomena bid\u2019ah <\/em>yang sering menjadi arus utama ceramah dan dakwah kaum salafi wahabi. <\/em>Mereka melakukan Istidlal <\/em>mengambil dalil dari surat Al-Maidah ayat 3 yang menyatakan kesempurnaan Islam tanpa memperhatikan realitas keberagamaan yang ada.<\/p>\n

Secara mentah, salafi wahabi <\/em>beranggapan bahwa semua yang baru haruslah tertolak karena bertentangan dengan ajaran Islam. Akan tetapi disisi lain mereka menerima hal bid\u2019ah <\/em>seperti media sosial untuk dakwah, pengeras suara untuk membantu syiar <\/em>Islam dan bahkan menerima Mushaf <\/em>untuk belajar Islam.<\/p>\n

Yang\u00a0 demikian itu adalah bid\u2019ah <\/em>dalam pengertian luas dan tidak akan ditemukan dalam sejarah riwayat Rasulullah SAW. Bahkan keilmuan Islam modern tidak akan ditemukan pada masa Nabi SAW, seperti Kodifikasi Hadits, Ilmu Jarh wa Ta\u2019dil, Ilmu Rijal Hadits, Ilmu Tajwid, Ilmu Balaghah<\/a>, Ilmu Manthiq <\/em>dan lain sebagainya. Semuanya adalah Muhdats, Bid\u2019ah, <\/em>sesuatu yang baru yang tidak akan ditemukan pada masa Nabi SAW.<\/p>\n

Namun tidak berarti bahwa yang baru tersebut adalah bid\u2019ah <\/em>dan tiket untuk masuk ke Neraka sebagaimana dalam pikiran Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas.<\/p>\n

Beliau sering mengatakan bahwa Bid\u2019ah <\/em>ya Bid\u2019ah <\/em>tidak dapat terbagi, karena Rasul tidak membaginya. Sesat ya <\/em>sesat saja, karena tidak ada kesesatan yang terbagi. Dalilnya adalah;<\/p>\n

\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u062d\u0652\u062f\u064e\u062b\u064e \u0641\u0650\u0649 \u0623\u064e\u0645\u0652\u0631\u0650\u0646\u064e\u0627 \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u064e\u0627 \u0644\u064e\u064a\u0652\u0633\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652\u0647\u064f \u0641\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0631\u064e\u062f\u064c\u0651<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cBarangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak<\/em>\u201d (HR. Bukhari Muslim)<\/em><\/p>\n

Kiranya salafi Wahabi <\/em>konsisten dalam perkataan, tuduhan dan perbuatan harusnya mereka menolak Ilmu Musthalahah Hadits, <\/em>karena baru tersusun pada masa Tabiin.<\/p>\n

Mereka seharusnya menolak Mushaf Utsmani <\/em>karena baru terususun pada tahun 25 H pada masa Khalifah Ustaman. Lebih jauh harusnya mereka menolak Shahih Bukhari <\/em>karena baru tersusun sekitar tahun 250an H.<\/p>\n

Kontradiksi Nalar Salafi Wahabi<\/em><\/strong><\/h2>\n

Pendapat salafi wahabi<\/em> sangat kontradiksi dengan realitas bahwa beliau menerima pendapat Syaikh Utsaimin, Syaik Abdullah bin Baz, menerima Ilmua Hadits, menerima hadits hasil Takhrij <\/em>Syaikh Albani. Bahwa beliau semua adalah muhdats, bid\u2019ah <\/em>yang berpendapat di era baru yang tidak ditemukan pada masa Rasulullah SAW.<\/p>\n

Seharusnya orang-orang salafi wahabi <\/em>sadar dalil Imam Syafii yang dikuatkan oleh Syaikh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitab Syarah Shahih Bukhari;<\/em><\/p>\n

\u0648\u0642\u0627\u0644 \u0627\u0644\u062d\u0627\u0641\u0638 \u0627\u0628\u0646 \u0631\u062c\u0628 \u0627\u0644\u062d\u0646\u0628\u0644\u064a: \u0648\u0627\u0644\u0645\u0631\u0627\u062f\u064f \u0628\u0627\u0644\u0628\u062f\u0639\u0629: \u0645\u0627 \u0623\u062d\u062f\u062b \u0645\u0645\u0627 \u0644\u0627 \u0623\u0635\u0644 \u0644\u0647 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0634\u0631\u064a\u0639\u0629 \u064a\u064e\u062f\u064f\u0644 \u0639\u0644\u064a\u0647\u060c \u0623\u0645\u0627 \u0645\u0627 \u0643\u0627\u0646 \u0644\u0647 \u0623\u0635\u0644 \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0634\u0631\u0639 \u064a\u062f\u0644 \u0639\u0644\u064a\u0647\u060c \u0641\u0644\u064a\u0633 \u0628\u0628\u062f\u0639\u0629 \u0634\u0631\u0639\u0627\u064b\u060c \u0648\u0625\u0646 \u0643\u0627\u0646 \u0628\u062f\u0639\u0629 \u0644\u063a\u0629<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cIbnu Rajab Al-Hanbali mengatakan, \u2018Yang dimaksud bid\u2018ah sesat itu adalah perkara baru yang tidak ada sumber syariah sebagai dalilnya. Sedangkan perkara baru yang bersumber dari syariah sebagai dalilnya, tidak termasuk kategori bid\u2018ah menurut syara\u2019\/agama meskipun masuk kategori bid\u2018ah menurut bahasa\u201d<\/em><\/p>\n

Pokok utama dalam nalar pemikiran salafi wahabi <\/em>adalah penolakan terhadap sesuatu yang baru berasal dari tafsir golongan <\/em>mereka. Bukan arus utama pemahaman Ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang dianut sebagian besar Muslim Dunia.<\/p>\n

Gerakan salafi wahabi <\/em>yang sering menyatakan kembali ke Al-Qur\u2019an dan Hadits, tidak lebih dari kembali kepada pendapat mereka sendiri dengan mengabaikan pendapat Ulama lain yang lebih Mu\u2019tabar. <\/em><\/p>\n

Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Memahami gejala keberagamaan masyarakat Modern dan dialektikanya sudah banyak tergambarkan dalam catatan sejarah masa lampau. Pun fenomena dalam keberislaman masyarakat era digital sekarang ini banyak ditemukan fenomena klaim sepihak dalam memahami teks suci agama Islam. Golongan yang menamakan diri pembela Islam atau Al-Qur\u2019an tidak lebih dari membela kepentingan berdasarkan tafsir pribadi\/ golongan untuk […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":62134,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[9],"tags":[45],"yoast_head":"\nMenuduh Bid'ah, Tapi Melakukan Bid'ah? Dasar Wahabi - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - Memahami gejala keberagamaan masyarakat Modern dan dialektikanya sudah banyak tergambarkan dalam catatan sejarah masa lampau. Pun fenomena\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Menuduh Bid'ah, Tapi Melakukan Bid'ah? Dasar Wahabi - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - Memahami gejala keberagamaan masyarakat Modern dan dialektikanya sudah banyak tergambarkan dalam catatan sejarah masa lampau. Pun fenomena\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-07-22T13:59:07+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-07-23T14:38:12+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1280\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"720\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Menuduh Bid’ah, Tapi Melakukan Bid’ah? Dasar Wahabi\",\"datePublished\":\"2020-07-22T13:59:07+00:00\",\"dateModified\":\"2020-07-23T14:38:12+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/\"},\"wordCount\":567,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg\",\"keywords\":[\"bid'ah\"],\"articleSection\":[\"Wahabi\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/\",\"name\":\"Menuduh Bid'ah, Tapi Melakukan Bid'ah? Dasar Wahabi - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg\",\"datePublished\":\"2020-07-22T13:59:07+00:00\",\"dateModified\":\"2020-07-23T14:38:12+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - Memahami gejala keberagamaan masyarakat Modern dan dialektikanya sudah banyak tergambarkan dalam catatan sejarah masa lampau. Pun fenomena\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg\",\"width\":1280,\"height\":720,\"caption\":\"Menuduh Bid'ah, Tapi Melakukan Bid'ah? Dasar Wahabi\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Menuduh Bid’ah, Tapi Melakukan Bid’ah? Dasar Wahabi\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Menuduh Bid'ah, Tapi Melakukan Bid'ah? Dasar Wahabi - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - Memahami gejala keberagamaan masyarakat Modern dan dialektikanya sudah banyak tergambarkan dalam catatan sejarah masa lampau. Pun fenomena","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Menuduh Bid'ah, Tapi Melakukan Bid'ah? Dasar Wahabi - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - Memahami gejala keberagamaan masyarakat Modern dan dialektikanya sudah banyak tergambarkan dalam catatan sejarah masa lampau. Pun fenomena","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-07-22T13:59:07+00:00","article_modified_time":"2020-07-23T14:38:12+00:00","og_image":[{"width":1280,"height":720,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Menuduh Bid’ah, Tapi Melakukan Bid’ah? Dasar Wahabi","datePublished":"2020-07-22T13:59:07+00:00","dateModified":"2020-07-23T14:38:12+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/"},"wordCount":567,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg","keywords":["bid'ah"],"articleSection":["Wahabi"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/","name":"Menuduh Bid'ah, Tapi Melakukan Bid'ah? Dasar Wahabi - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg","datePublished":"2020-07-22T13:59:07+00:00","dateModified":"2020-07-23T14:38:12+00:00","description":"PeciHitam.org - Memahami gejala keberagamaan masyarakat Modern dan dialektikanya sudah banyak tergambarkan dalam catatan sejarah masa lampau. Pun fenomena","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Menuduh-Bidah-Tapi-Melakukan-Bidah_-Dasar-Wahabi.jpg","width":1280,"height":720,"caption":"Menuduh Bid'ah, Tapi Melakukan Bid'ah? Dasar Wahabi"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menuduh-bidah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Menuduh Bid’ah, Tapi Melakukan Bid’ah? Dasar Wahabi"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/62125"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=62125"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/62125\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/62134"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=62125"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=62125"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=62125"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}