PeciHitam.org<\/a> – <\/strong>Patut dicermati seorang tokoh ulama, tentu menjadi tokoh karena tidak lepas dari pendidikan dan pengajaran yang ia terima. Dalam hal ini pengaruh guru sangat besar dalam membentuk kepribadian dan pengetahuan sang murid.<\/p>\n

Begitu pula dengan Syeikh Mahfudz memiliki guru-guru yang berkontribusi dalam keilmuannya di antaranya:<\/p>\n

Pertama, <\/em><\/strong>Syeikh Musthafa bin Muhammad bin Sulaiman al-Afifi al-Makki asy-Syafi\u2019i, dilahirkan di desa Afif di Negara Mesir<\/a>, menghafal al-Qur\u2019an dan sangat baik hafalannya.<\/p>\n

Banyak hafal matan kitab-kitab ilmu agama dan memperlihatkan (Ardh) kepada para masyahikh al-Azhar, dan juga membaca banyak kitab-kitab (Qira\u2019ah ala Syeikh) kepada para Ulama al-Azhar seperti Syeikh Musthafa al-Bulaqi.<\/p>\n

Kemudian ia berangkat ke Makkah dan menetap di sana. Beliau membaca atas Syeikh Jamal al-Hanafi dan yang lainnya, maka gurunya ini pun mengijazahkannya untuk mengajar, maka beliau membuat halaqah di dalam masjid haram.<\/p>\n

Banyak murid yang belajar kepadanya dalam halaqah itu, termasuk Syeikh Muhamad Mahfudz At-Termasi berkata:\u201dAku hadir dalam halaqah Syeikh belajar Syarh al-Muhaqaq al-Muhalla ala Jam\u2019il Jawami\u2019 dan Mughni al-Labib. Beliau wafat di Makkah pada tahun 1304 H.<\/p>\n

Kedua<\/em><\/strong>, <\/strong>Syeikh Abu Bakar bin Muhammad Zainul Abidin Syatha asy-Syafi\u2019I al-Makki, dilahirkan di Makkah tahun 1226 H. Ia hafal al-Qur\u2019an ketika berumur 7 tahun, hafal sekumpulan matan kitab-kitab qira\u2019at, fikih syafi\u2019I, faraidh, nahwu dan balaghah.<\/p>\n

Banyak belajar dari Syeikh Ahmad Dahlan, darinya ia belajar syuruh dari kitab-kitab matan. Ia sangat menguasai ilmu-ilmu aqliyah dan naqliyah. Ia pun mulai mengajar di Masjil Haram, banyak murid-murid yang datang untuk belajar kepadanya.<\/p>\n

Maka banyak tokoh-tokoh ulama yang lahir darinya diantaranya Syeikh Mahfudz Termasi. Ia banyak menulis buku diantaranya:Hidayat al-Azkiya Ila Thariq al-Awliya, dan syarhnya : Kifayat al-Atqiya\u2019 wa Minhaj al-Ashfiya, Nafhah ar-Rahman fi Manaqib Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, I\u2019anat Thalibin \u2018ala Hall alfadz al-Fath al-Mubin.<\/p>\n

Syeikh Mahfudz berkata :\u201dTeladan kami yang sangat sempurna, dialah yang selalu saya andalkan dan aku beruntung mendapatkan kemulyaan intisab kepada beliau\u2026.aku banyak belajar ilmu-ilmu syariat, alat dari beliau termasuk ilmu naqli, aqli, furu\u2019 dan ushul, kemudian beliau mengijzahkanku secara khusus dan umum silisilah sanad (transmisi) terdiri ulama-ulama terpercaya yang mencakup Syeikh Abdullah Syarqawi (wafat 1227), Syeikh Syanwani (wafat 1233),(at-Tirmasi:1987:8) beliau wafat di Makkah pada tahun 1310 H.<\/p>\n

Ketiga, <\/em><\/strong>Syeikh Umar bin Barakat bin Ahmad asy-Syami al-Biqa\u2019I al-Azhari al-Makki al-Syafi\u2019I, dilahirkan di al-Biqa\u2019 di desa Ba\u2019lul pada tahun 1245 H.<\/p>\n

Beliau tumbuh dan berkembang di kampung itu kemudian ia berangkat ke Damaskus dan belajar beberapa kitab ilmu agama, kemudian berpindah ke Damakus dan belajar beberapa cabang keilmuan, kemudian pindah ke Mesir dan masuk ke Universitas Al-Azhar dan belajar dari ulama-ulamanya, diantaranya: Al-Bajury, Al-Saqa.<\/p>\n

Ia menetap di Mesir selama 15 tahun dengan kegiatan belajar dan belajar. Lalu datang ke Mekkah pada tahun 1276 H, dan memulai mengajar, banyak murid yang mengikuti halaqah nya, disamping itu mengarang beberapa buku, diantaranya:<\/p>\n

Syarh \u2018ala al-\u2018Iddah (bidang Fikih), Matan fi \u2018Ilmi al-Bayan beserta syarh dan hasyiyahnya. Imam Turmusi berkata:\u201dAku hadir halaqah keilmuannya pada pembacaan (Qira\u2019ah) kitab Syuzur az-Zahab, beliau wafat di Makkah pada tahun 1313 H.<\/p>\n

Keempat, <\/em><\/strong>Ayahnya, Syeikh Abdul Mannan at-Termasi, Syeikh Mahfud berkata:\u201dAku membacakan di hadapannya kitab Syarh al-Ghayah Li Ibni Qasim al-Ghazi, al-Manhaj al-Qawim, Fath al-Mu\u2019in, Syarh al-Manhaj, Syarh Syarqawi \u2018ala al-Hikam al-Atha\u2019iyah hingga tamat, Tafsir al-Jalalain hingga surat Yunus, dan ilmu lainnya seperti ilmu sastra, ilmu pasti, ia wafat di Makkah pada tahun 1314 H.<\/p>\n

Kelima, <\/em><\/strong>Syeikh Muhammad al-Mansyawi, yang dikenal dengan al-Muqri\u2019, belajar beberapa keilmuan di al-Jami al-Azhar dari para Ulamanya seperti Syeikh al-Bajuri, Syeikh al-Saqa.<\/p>\n

Maka ia mahir dalam berbagai keilmuan, menguasai teks dan pemahamannya. Kemudian ia datang ke Makkah pada tahun 1260-an, ia giat menghadiri halaqah Syeikh Usman ad-Dimyathi, ketika syeikh wafat, ia belajar dari Mufti Makkah Syeikh Ahmad ad-Dimyathi.<\/p>\n

Para guru-gurunya mengizinkannya untuk mengajar dan memberikan ijazah, maka ia mulai mengajar di Makkah di Masjid al-Haram dalam berbagai keilmuan.<\/p>\n

Syeikh Mahfud berkata:\u201dAku membaca di hadapannya Al-Qur\u2019an dengan qira\u2019ah Ashim dari riwayat Hafsh, sekaligus dengan ilmu tajwidnya. Aku pun belajar dengannya Syarh Ibnu al-Qashih \u2018ala asy-Syathibiyah dan tidak selesai.(at-Tirmasi:1987:7) Ia wafat di Makkah pada tahun 1321 H.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Patut dicermati seorang tokoh ulama, tentu menjadi tokoh karena tidak lepas dari pendidikan dan pengajaran yang ia terima. Dalam hal ini pengaruh guru sangat besar dalam membentuk kepribadian dan pengetahuan sang murid. Begitu pula dengan Syeikh Mahfudz memiliki guru-guru yang berkontribusi dalam keilmuannya di antaranya: Pertama, Syeikh Musthafa bin Muhammad bin Sulaiman al-Afifi […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":63007,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[6909],"yoast_head":"\n