Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":63205,"date":"2020-06-27T19:22:37","date_gmt":"2020-06-27T12:22:37","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=63205"},"modified":"2020-08-13T22:59:30","modified_gmt":"2020-08-13T15:59:30","slug":"konsistensi-wahabi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/","title":{"rendered":"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> –<\/strong> Konsistensi berpikir dalam menentukan sebuah hukum memang sangat diperlukan, meskipun dalam Islam sendiri banyak ditemui pengecualian-pengecualian pada hukum tertentu.<\/p>\n

Kepentingan konsistensi kiranya harus banyak dipertanyakan kepada golongan salafi wahabi <\/em>yang sangat sering menuduh Muslim lainnya beribadah\/ amaliah tanpa dalil.<\/p>\n

Anggapan golongan mereka adalah yang paling sesuai dengan Nabi SAW, karena langsung merujuk kepada keduanya. Namun disatu sisi mereka menuduh amaliah Muslim (semisal NU) sebagai bid\u2019ah, sesat <\/em>dan musyrik. Tuduhan tersebut tentunya tidak menggunakan dalil nash Al-Qur\u2019an <\/em>dan Hadits <\/em>namun menggunakan dalil sendiri.<\/p>\n

Jargon <\/em>\u2018mana Dalilnya?\u2019, \u2018Mana Tuntunannya?, \u2018Tidak ada ayat atau dalil khusus\u2019, \u2018Nabi tidak pernah melakukan itu\u2019 dan lain sebagainya. Menegasikan amaliah dengan pertayaan jahil <\/em>tersebut menunjukan kualitas salafi wahabi <\/em>yang hanya mampu menuduh, tanpa bisa mengelak ketika ada dalil. Berikut argumentasinya!<\/p>\n

Cacat Nalar Salafi Wahabi<\/strong><\/h2>\n

Klaim wahabi salafi <\/em>yang paling gampang untuk menuduh golongan disebarang\u00a0 tidak sesuai dengan Islam cukup murahan, dengan hanya \u2018Tidak ada Dalil Khusus\u2019 atau \u2018Nabi Tidak Pernah Melakukan Hal Tersebut\u2019.<\/p>\n

Sebagaimana tidak adakan ditemui Nabi <\/em>SAW membawa Maulid Diba\u2019, Al-Barzanji <\/em>dan kitab Shalawat lainnya, lah wong <\/em>kitab tersebut muncul jauh setelah Nabi SAW.<\/p>\n

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas juga sering menyerang tindakan spontan dan bentuk kecintaan Muslim kepada Al-Qur\u2019an dengan menciumnya setelah membaca.<\/p>\n

Cacatnya, beliau menuduh perbuatan tersebut sebagai bid\u2019ah <\/em>atau bahkan musyrik <\/em>karena mencium Mushaf al-Qur\u2019an. Alasannya adalah Nabi SAW tidak pernah mencontohkan demikian.<\/p>\n

Bagaimana mungkin Nabi SAW mencontohkan untuk menciuam mushaf al-Qur\u2019an <\/em>yang mana baru tersusun secara sempurna pada masa Utsman bin Affan. Sekira 12 tahun setelah kewafatan Nabi Muhammad SAW.<\/p>\n

Bisa jadi, pola nalar salafi wahabi <\/em>adalah kecacatan yang diakibatkan terlalu kontekstual dalam memahami teks al-Qur\u2019an atau hadits Nabi SAW.<\/p>\n

Syamsul Maarif menyadur pendapat Imam Qarafi bahwa larangan untuk melakukan penafsiran dan pemahaman teks Agama dengan Tekstual semata;<\/p>\n

\u0627\u0644\u062c\u0645\u062f \u0639\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0645\u0646\u0642\u0648\u0644\u0627\u062a \u0627\u0628\u062f\u0627 \u0638\u0644\u0627\u0644 \u0641\u064a \u0627\u0644\u062f\u064a\u0646\u060c \u0648\u062c\u0647\u0644 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0645\u0642\u0627\u0635\u062f \u0627\u0644\u0639\u0644\u0645\u0627\u0621 \u0627\u0644\u0645\u0633\u0644\u0645\u064a\u0646<\/strong><\/p>\n

\u201cB<\/em>ahwa cara berpikir tekstual<\/em> yakni<\/em> \u2018<\/em>al-jumud \u2018ala<\/em> a<\/em>l<\/em>–<\/em>manqulat (statis pada teks-teks nash) yakni Al-Qur\u2019an dan al-Hadits saja bisa mengarah kepada kesesatan dalam beragama. Kesesatan dalam agama kalau (pemahaman) hanya tekstual selamanya, dan merupakan kebodohan, ketidakpahaman terhadap apa yang dimaksud oleh ulama terdahulu dan ulama-ulama salaf.\u201d<\/em><\/p>\n

Umum Khusus dalam Penggunaan\u00a0 Dalil<\/strong><\/h2>\n

Imam Qarafi<\/a> dengan jelas mengatakan bahwa penggunaan interpretasi teks saja dalam segala aspek keagamaan berbahaya. Karena setiap makna dalam sebuah bahasa memiliki kandung luas yang mencakup beberapa aspek, baik budaya, konteks, kinayah, majaz, umum-khusus dan lain sebagainya.<\/p>\n

Maka dalam mempelajari al-Qur\u2019an diperlukan perangkat Ulumul Qur\u2019an <\/em>yang bisa didapatkan ketika mempelajarinya dengan concern <\/em>tinggi, bukan 2 minggu ketika pesantren kilat.<\/p>\n

Penulis sangat jengah ketika amaliah Muslim Nusantara tertuduh bid\u2019ah, musyrik, <\/em>dan sesat. Dan kemudian bertanya \u2018Mana Dalilnya?\u2019 atau \u2018Ada tidak Tuntunanya\u2019. Karena maksud pertanyaan tersebut bukan semata-mata bertanya namun bertanya untuk menyalahkan.<\/p>\n

Sebagai contoh adalah tuduhan syirik <\/em>atau bid\u2019ah <\/em>sebuah Majlis Diba\u2019 atau Shalawat, yang selalu dipertanyakan \u2018Pernahkan Nabi membaca tersebut?\u2019. Tentu jawabannya tidak, karena <\/em>pada masa itu belum ada kitabnya. Salafi wahabi <\/em>seringjuga menuduh Membaca Yasin pada malam Jumat adalah Bid\u2019ah <\/em>karena tidak ada Anjurannya.<\/p>\n

Maka dalam kerangka ini salafi wahabi <\/em>benar-benar menunjukan kebodohan dan sama sekali tidak paham kategorisasi Umum-Khusus dalam Islam. allah SWT berfirman;<\/p>\n

\u064a\u064e\u0627 \u0623\u064e\u064a\u0651\u064f\u0647\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0622\u0645\u064e\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0631\u0652\u0643\u064e\u0639\u064f\u0648\u0627 \u0648\u064e\u0627\u0633\u0652\u062c\u064f\u062f\u064f\u0648\u0627 \u0648\u064e\u0627\u0639\u0652\u0628\u064f\u062f\u064f\u0648\u0627 \u0631\u064e\u0628\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0648\u064e\u0627\u0641\u0652\u0639\u064e\u0644\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0652\u062e\u064e\u064a\u0652\u0631\u064e \u0644\u064e\u0639\u064e\u0644\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u062a\u064f\u0641\u0652\u0644\u0650\u062d\u064f\u0648\u0646\u064e (\u0667\u0667<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cHai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan\u201d (Qs. Al-Hajj: 77)<\/em><\/p>\n

Bahwa ayat tersebut sangat membuka pintu selebar-lebarnya untuk beramal\/ amaliah apapun selama baik maka bermakna Ibadah. Membaca Surat Yasin, dikhususkan atau tidak tetap baik sebagaimana pesan surat Al-Hajj ayat 77 tersebut. Pun dalam kaidah Ushul <\/em>diterangkan;<\/p>\n

\u0627\u0644\u0639\u064e\u0627\u0645\u0651\u064f \u064a\u064f\u0639\u0652\u0645\u064e\u0644\u064f \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0641\u0650\u064a\u0652 \u062c\u064e\u0645\u0650\u064a\u0652\u0639\u0650 \u062c\u064f\u0632\u0652\u0626\u0650\u064a\u0651\u064e\u0627\u062a\u0650\u0647\u0650<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u2018Dalil yang Umum dapat diterapkan dalam semuan bagian-bagian yang mencakupnya.<\/em><\/p>\n

Maka tuduhan tidak ada dalil khusus atau Nabi SAW tidak pernah melakukannya adalah murni Dalil buatan kelompok salafi wahabi. <\/em>Dan bisa jadi berasal dari Nafsu mereka yang tidak suka dengan amaliah sesama Muslim.<\/p>\n

Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Konsistensi berpikir dalam menentukan sebuah hukum memang sangat diperlukan, meskipun dalam Islam sendiri banyak ditemui pengecualian-pengecualian pada hukum tertentu. Kepentingan konsistensi kiranya harus banyak dipertanyakan kepada golongan salafi wahabi yang sangat sering menuduh Muslim lainnya beribadah\/ amaliah tanpa dalil. Anggapan golongan mereka adalah yang paling sesuai dengan Nabi SAW, karena langsung merujuk kepada […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":63206,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[9],"tags":[12593],"yoast_head":"\nTidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - Konsistensi berpikir dalam menentukan sebuah hukum memang sangat diperlukan, meskipun dalam Islam sendiri banyak ditemui\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - Konsistensi berpikir dalam menentukan sebuah hukum memang sangat diperlukan, meskipun dalam Islam sendiri banyak ditemui\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-06-27T12:22:37+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-08-13T15:59:30+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1280\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"720\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil\",\"datePublished\":\"2020-06-27T12:22:37+00:00\",\"dateModified\":\"2020-08-13T15:59:30+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/\"},\"wordCount\":620,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg\",\"keywords\":[\"Konsistensi Wahabi\"],\"articleSection\":[\"Wahabi\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/\",\"name\":\"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg\",\"datePublished\":\"2020-06-27T12:22:37+00:00\",\"dateModified\":\"2020-08-13T15:59:30+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - Konsistensi berpikir dalam menentukan sebuah hukum memang sangat diperlukan, meskipun dalam Islam sendiri banyak ditemui\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg\",\"width\":1280,\"height\":720,\"caption\":\"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - Konsistensi berpikir dalam menentukan sebuah hukum memang sangat diperlukan, meskipun dalam Islam sendiri banyak ditemui","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - Konsistensi berpikir dalam menentukan sebuah hukum memang sangat diperlukan, meskipun dalam Islam sendiri banyak ditemui","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-06-27T12:22:37+00:00","article_modified_time":"2020-08-13T15:59:30+00:00","og_image":[{"width":1280,"height":720,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil","datePublished":"2020-06-27T12:22:37+00:00","dateModified":"2020-08-13T15:59:30+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/"},"wordCount":620,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg","keywords":["Konsistensi Wahabi"],"articleSection":["Wahabi"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/","name":"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg","datePublished":"2020-06-27T12:22:37+00:00","dateModified":"2020-08-13T15:59:30+00:00","description":"PeciHitam.org - Konsistensi berpikir dalam menentukan sebuah hukum memang sangat diperlukan, meskipun dalam Islam sendiri banyak ditemui","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Tidak-Adanya-Konsistensi-Wahabi-dalam-Penggunaan-Dalil-.jpg","width":1280,"height":720,"caption":"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/konsistensi-wahabi\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Tidak Adanya Konsistensi Wahabi dalam Penggunaan Dalil"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/63205"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=63205"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/63205\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/63206"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=63205"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=63205"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=63205"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}