Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":63235,"date":"2020-07-29T10:19:39","date_gmt":"2020-07-29T03:19:39","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=63235"},"modified":"2020-07-29T10:19:41","modified_gmt":"2020-07-29T03:19:41","slug":"musailamah-al-kadzab","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/musailamah-al-kadzab\/","title":{"rendered":"Musailamah al Kadzab, Si Pendusta yang Mengaku Sebagai Nabi"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Nama aslinya adalah Musailamah bin Habib namun ia dikenal dengan julukan Musailamah al-kadzab (Musailamah si pendusta) karena mengaku sebagai seorang nabi dan Rasul Allah, bersamaan dengan masa Nabi Muhammad dan melakukan dakwah di jazirah Arab.<\/p>\n\n\n\n
Musailamah al Kadzab berasal dari Bani Hanifah, salah satu suku terbesar di jazirah Arab dengan wilayah domisili di Yamamah. Berdasarkan suatu temuan sejarah, ia telah membangun Yamamah sebelum hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah.<\/p>\n\n\n\n
Setelah tersebarnya Islam di jazirah Arab, kemudian Musailamah menyatakan diri sebagai seorang Muslim. Ia juga kemudian membangun Masjid di Yamamah.<\/p>\n\n\n\n
Namun pada saat yang bersamaan Musailamah juga mempelajari sihir, dan ia menyatakan itu sebagai mukjizat. Dari sihir tersebut Musailamah kemudian mengatakan kepada orang-orang bahwa ia seorang nabi.<\/p>\n\n\n\n
Musailamah al Kadzab memang dikenal sebagai orang yang pandai berbicara, ia sangat mahir dalam menarik simpati orang lain, dan memiliki pengaruh besar di Bani Hanifah. Oleh sebab itu, dia menjadi seseorang yang cukup banyak diikuti oleh kaumnya. Apalagi setelah dia mendeklarasikan diri sebagai seorang Nabi dan Rasul utusan Allah.<\/p>\n\n\n\n
Tidak main-main, untuk memperkuat pengakuannya sebagai seorang nabi dan Rasul, Musailamah mengaku mendapatkan wahyu dari Allah. Ia juga menyusun beberapa karya sastra yang dimaksudkan untuk menandingi ayat-ayat Al-Qur\u2019an.<\/p>\n\n\n\n
Namun sayang, karya-karya yang dibuat Musailamah isinya begitu sangat aneh bahkan terkesan lucu jauh di bawah standar sastra Arab. Sehingga karya-karya Musailamah itu malah menjadi ejekan dan olok-olokan masyarakat Arab saat itu.<\/p>\n\n\n\n
Selain isinya yang sama sekali tak ada nilainya, terlalu mengada-ngada, ‘fotmatnya’ juga menjiplak Al-Qur’an. Salah satu karya Musailamah berbunyi: <\/p>\n\n\n\n
“Wahai katak betina anak dari dua pasang katak. Bersihlah apa yang kamu bersihkan. Air tidak kamu kotori dan peminum tidak kamu halangi. Kepalamu di dalam air sedangkan ekormu di darat.”<\/em><\/p>\n\n\n\n