Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":63886,"date":"2020-08-05T21:03:07","date_gmt":"2020-08-05T14:03:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=63886"},"modified":"2020-08-05T21:03:08","modified_gmt":"2020-08-05T14:03:08","slug":"pola-pemikiran-imam-syafii","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/","title":{"rendered":"Pola Pemikiran Imam Syafi’i dalam Menetapkan Hukum Islam"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> –<\/strong> Dalam mengistinbathkan (mengambil dan menetapkan) suatu hukum, Imam Syafi\u2019i memakai lima dasar, yakni al-Qur’an, Sunnah, Ijma\u2019, Qiyas dan Istidlal. Kelima dasar ini yang kemudian dikenal sebagai dasar-dasar mazhab Syafi\u2019i.<\/p>\n

Dasar pertama dan utama dalam menetapkan hukum adalah al-Qur\u2019an, kalau suatu masalah tidak menghendaki makna lafzi barulah ia mengambil makna majazi (kiasan), kalau dalam al-Qur’an tidak ditemukan hukumnya, ia beralih pada Sunnah Nabi s.a.w.<\/p>\n

Sunnah yang dipakai adalah Sunnah yang nilai kuantitasnya mutawatir<\/em> (perawinya banyak) maupun ahad<\/em> (perawinya satu orang), Sunnah yang nilai kualitasnya sahih maupun hasan, bahkan sunnah da’if.<\/p>\n

Adapun syarat-syarat untuk semua sunnah da’if adalah: tidak terlalu lemah, dibenarkan oleh kaidah umum atau dasar kulli<\/em> (umum) dari nas, tidak bertentangan dengan dalil yang kuat atau sahih dan hadis tersebut bukan untuk menetapkan halal dan haram atau masalah keimanan, melainkan sekedar untuk keutamaan amal (fada\u2019il al-\u2018amal<\/em>) atau untuk himbauan (targib<\/em>) dan anjuran (tarhib<\/em>).<\/p>\n

Dalam pandangan Imam Syafi\u2019i hadis mempunyai kedudukan yang begitu tinggi bahkan disebut-sebut salah seorang yang meletakkan\u00a0 hadis setingkat dengan al-Qur’an dalam kedudukannya sebagai sumber hukum Islam yang harus diamalkan.<\/p>\n

Karena, menurutnya, hadis itu mempunyai kaitan yang sangat erat\u00a0 dengan al-Qur’an. Bahkan menurutnya, setiap hukum yang ditetapkan Rasulullah s.a.w. pada hakikatnya merupakan hasil pemahaman yang ia peroleh dari memahami al-Qur’an.<\/p>\n

Satu hal yang perlu diketahui bahwa Imam Syafi\u2019i tidak bersikap fanatik terhadap pendapat-pendapatnya, hal ini nampak pada suatu ketika ia pernah berkata: \u201cDemi Allah aku tidak peduli apakah kebenaran itu nampak melalui lidahku atau melalui lidah orang lain.\u201d<\/em><\/p>\n

Adapun penjelasan dari masing-masing sumber hukum tersebut adalah sebagai berikut:<\/p>\n

Al-Qur\u2019an<\/strong><\/h2>\n

Dalam pemahaman Imam Syafi\u2019i atas al-Qur\u2019an, ia memperkenalkan konsep al-bayan<\/em>. Melalui konsep al-bayan<\/em> ini, ia kemudian mengklafikasikan dilalah nas atas \u2018amm<\/em> dan khas<\/em>. Sehingga ada dilalah `amm<\/em> dengan maksud `amm<\/em>, ada pula dilalah \u2018amm<\/em> dengan dua maksud \u2018amm<\/em> dan khas<\/em>, dan ada pula dilalah \u2018amm<\/em> dengan maksud khas<\/em>.<\/p>\n

Klasifikasi lain adalah dilalah tertentu yang maknanya ditentukan oleh konteksnya, ada juga dilalah yang redaksinya menunjuk arti implisit bukan eksplisit, bahkan ada pernyataan \u2018amm<\/em> yang secara spesifik ditunjukkan oleh sunnah bahwa maksudnya khusus.<\/p>\n

Al-Sunnah<\/strong><\/h2>\n

Menurut Imam al-Syafi`i yang dimaksud adalah al-Hadis. Al-Sunnah selain sebagai sumber yang kedua setelah al-Qur\u2019an juga sebagai pelengkap yang menginterpretasikan isi kandungan al-Qur\u2019an, sehingga kedudukan al-Sunnah atas al-Qur\u2019an sebagai berikut:<\/p>\n

    \n
  1. Ta`kid<\/em>, menguatkan dan mengokohkan al-Qur\u2019an.<\/li>\n
  2. Tabyin<\/em>, menjelaskan maksud nas al-Qur\u2019an.<\/li>\n
  3. Tasbit<\/em>, menetapkan hukum yang tidak ada ketentuan nasnya dalam al-Qur\u2019an.<\/li>\n
  4. Dilalah-dilalah al-Sunnah meskipun hukumnya berdiri sendiri tidak ada yang bertentangan dengan dilalah nas al-Qur\u2019an, karena al-Sunnah selain bersumber pada wahyu juga ada faktor lain yang menyebabkan keontetikkan al-Sunnah yaitu terpeliharanya Nabi dari dosa dan kekeliruan sejak kecil.<\/li>\n<\/ol>\n

    Ijma’<\/h2>\n

    Imam Syafi\u2019i mendefinisikan ijma\u2019 sebagai konsensus ulama dimasa tertentu atas suatu perkara berdasarkan riwayat Rasul. Karena menurutnya mereka tidak mungkin sepakat dalam perkara yang bertentangan dengan al-Sunnah.<\/p>\n

    Imam Syafi\u2019i membagi ijma\u2019 menjadi dua yaitu ijma\u2019 sarih<\/em> dan ijma\u2019 sukuti<\/em>. Namum yang paling diterima olehnya adalah ijma\u2019 sarih<\/em> sebagai dalil hukum. Hal ini menurutnya, dikarenakan kesepakatan itu disandarkan kepada nas, dan berasal dari secara tegas dan jelas sehingga tidak mengandung keraguan. Sedangkan ijma\u2019 sukuti<\/em> ditolaknya karena tidak merupakan kesepakatan semua mujtahid. Dan diamnya mujtahid menurutnya, belum tentu mengindikasikan persetujuannya.<\/p>\n

    Qiyas<\/strong><\/h2>\n

    Syarat-syarat qiyas yang dapat diamalkan menurut Imam Syafi\u2019i \u00a0\u00a0adalah sebagai berikut:<\/p>\n

      \n
    1. Orang itu harus mengetahui dan mengusai bahasa arab.<\/li>\n
    2. Mengetahui hukum al-Qur\u2019an, faraid<\/em>, uslub<\/em>, nasikh-mansukh<\/em>, \u2018amm-khas<\/em>, dan petunjuk dilalah nas.<\/li>\n
    3. Mengetahui Sunnah, qaul sahabat, ijma` dan ikhtilaf dikalangan ulama.<\/li>\n
    4. Mempunyai pikiran sehat dan prediksi bagus, sehingga mampu membedakan masalah-masalah yang mirip hukumnya.<\/li>\n<\/ol>\n

      Istidlal<\/strong><\/h2>\n

      Bila Imam Syafi\u2019i tidak mendapatkan keputusan hukum dari ijma` dan tidak ada jalan dari qiyas, maka barulah ia mengambil dengan jalan istidlal, mencari alasan, bersandarkan atas kaidah-kaidah agama, meski itu dari ahli kitab yang terakhir yang disebut \u201csyar`u man qablana<\/em>\u201d dan tidak sekali-kali mempergunakan pendapat atau buah pikiran manusia, juga ia tidak mau mengambil hukum dengan cara istihsan, seperti yang biasa dikerjakan oleh ulama dari pengikut Imam Abu Hanifah di Bagdad dan lain-lainnya.<\/p>\n

      Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

      PeciHitam.org – Dalam mengistinbathkan (mengambil dan menetapkan) suatu hukum, Imam Syafi\u2019i memakai lima dasar, yakni al-Qur’an, Sunnah, Ijma\u2019, Qiyas dan Istidlal. Kelima dasar ini yang kemudian dikenal sebagai dasar-dasar mazhab Syafi\u2019i. Dasar pertama dan utama dalam menetapkan hukum adalah al-Qur\u2019an, kalau suatu masalah tidak menghendaki makna lafzi barulah ia mengambil makna majazi (kiasan), kalau dalam […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":63887,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[12685],"yoast_head":"\nPola Pemikiran Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - Dalam mengistinbathkan (mengambil dan menetapkan) suatu hukum, Imam Syafi\u2019i memakai lima dasar, yakni al-Qur'an, Sunnah, Ijma\u2019, Qiyas dan\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Pola Pemikiran Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - Dalam mengistinbathkan (mengambil dan menetapkan) suatu hukum, Imam Syafi\u2019i memakai lima dasar, yakni al-Qur'an, Sunnah, Ijma\u2019, Qiyas dan\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-08-05T14:03:07+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-08-05T14:03:08+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1280\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"720\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Pola Pemikiran Imam Syafi’i dalam Menetapkan Hukum Islam\",\"datePublished\":\"2020-08-05T14:03:07+00:00\",\"dateModified\":\"2020-08-05T14:03:08+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/\"},\"wordCount\":678,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg\",\"keywords\":[\"pola pemikiran imam syafii\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/\",\"name\":\"Pola Pemikiran Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg\",\"datePublished\":\"2020-08-05T14:03:07+00:00\",\"dateModified\":\"2020-08-05T14:03:08+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - Dalam mengistinbathkan (mengambil dan menetapkan) suatu hukum, Imam Syafi\u2019i memakai lima dasar, yakni al-Qur'an, Sunnah, Ijma\u2019, Qiyas dan\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg\",\"width\":1280,\"height\":720,\"caption\":\"Pola Pemikiran Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Pola Pemikiran Imam Syafi’i dalam Menetapkan Hukum Islam\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Pola Pemikiran Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - Dalam mengistinbathkan (mengambil dan menetapkan) suatu hukum, Imam Syafi\u2019i memakai lima dasar, yakni al-Qur'an, Sunnah, Ijma\u2019, Qiyas dan","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Pola Pemikiran Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - Dalam mengistinbathkan (mengambil dan menetapkan) suatu hukum, Imam Syafi\u2019i memakai lima dasar, yakni al-Qur'an, Sunnah, Ijma\u2019, Qiyas dan","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-08-05T14:03:07+00:00","article_modified_time":"2020-08-05T14:03:08+00:00","og_image":[{"width":1280,"height":720,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Pola Pemikiran Imam Syafi’i dalam Menetapkan Hukum Islam","datePublished":"2020-08-05T14:03:07+00:00","dateModified":"2020-08-05T14:03:08+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/"},"wordCount":678,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg","keywords":["pola pemikiran imam syafii"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/","name":"Pola Pemikiran Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg","datePublished":"2020-08-05T14:03:07+00:00","dateModified":"2020-08-05T14:03:08+00:00","description":"PeciHitam.org - Dalam mengistinbathkan (mengambil dan menetapkan) suatu hukum, Imam Syafi\u2019i memakai lima dasar, yakni al-Qur'an, Sunnah, Ijma\u2019, Qiyas dan","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Pola-Pemikiran-Imam-Syafii-dalam-Menetapkan-Hukum-Islam.jpg","width":1280,"height":720,"caption":"Pola Pemikiran Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pola-pemikiran-imam-syafii\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Pola Pemikiran Imam Syafi’i dalam Menetapkan Hukum Islam"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/63886"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=63886"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/63886\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/63887"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=63886"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=63886"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=63886"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}