Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Sam Po Kong<\/strong>, sebuah kata yang tidak asing di telinga kita, yang ternyata itu adalah sebuah nama bangunan klenteng yang berada di salah satu daerah Indonesia tepatnya di Jl. Simongan, Bongsari, Semarang, Jawa tengah. Bangunan ini menjadi saksi bisu penjelajahan seorang kasim Tionghoa di Indonesia, Cheng Ho<\/a>.<\/p>\n\n\n\n Ada sebuah peristiwa yang melatar belakangi adanya klenteng ini yaitu saat perjalanannya melalui Laut Jawa, salah satu anggotanya yang bernama Wang Jhinghong mengalami sakit keras.<\/p>\n\n\n\n Akhirnya dia memutuskan untuk turun di pantai Simongan, Semarang, dan menetap disana. Dan klenteng Sam Po Kong itulah salah satu bukti peninggalan perjalanan Cheng Ho di Nusantara.<\/p>\n\n\n\n Cheng Ho merupakan namanya yang terkenal sebagai penjelajah muslim asal Tionghoa yang telah melakukan banyak pelayaran di dunia. Ma He adalah nama aslinya, lahir pada 23 September 1371 di Kunyang, Kunming, Yunnan, China.<\/p>\n\n\n\n Ia berasal dari provinsi Yunnan. Cheng Ho adalah keturunan suku Hui, yang secara fisik tidak jauh beda dengan suku Han, namun Cheng Ho memeluk agama islam.<\/p>\n\n\n\n Ia akrab disapa kasim San Bao saat di dinasti Ming yang dalam bahasa Fujian juga disebut sa po, sam poo, dan di Indonesia dikenal dengan Sam Po Kong yang juga dijadikan nama klenteng Sam Po Kong sebagai tanda sejarah peninggalannya saat berjelajah ke Nusantara.<\/p>\n\n\n\n