Pecihitam.org<\/strong> – Konsep\nNegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai ideologi negara\ntelah disepakati oleh dua Ormas besar di Indonesia, yakni Nadhlatul Ulama (NU)\ndan Muhammadiyah.<\/p>\n\n\n\n

Keduanya bersama-sama juga telah menyepakati menolak paham yang dapat merongrong NKRI, khususnya khilafah.<\/p>\n\n\n\n

Kesepakatan tersebut berkali-kali ditegaskan sejak isu\nkhilafah dihembuskan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).<\/p>\n\n\n\n

 Salah satunya dalam\nkonferensi pers NU dan Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah (31\/10\/2018)\nlalu. NKRI merupakan warisan dari para leluhur bangsa Indonesia yang tidak\nbertentangan dengan Islam.<\/p>\n\n\n\n

Pada pertemuan kala itu, Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil\nSiraj mengajak seluruh elemen untuk menjaga NKRI agar tidak terjadi ancaman\ndisintegrasi dan perang antar saudara. <\/p>\n\n\n\n

Sebagai dua ormas terbesar di Indonesia, kata Kiai Said, sudah\nseharusnya NU dan Muhammadiyah mengawal ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah,\ndan ukhuwah insaniyah.<\/p>\n\n\n\n

\u201cPBNU dan PP Muhammadiyah menolak sistem Khilafah di\nIndonesia. NU-Muhammadiyah juga sepakat untuk menjaga Pancasila, UUD 1945,\nBhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Menjaga konstitusi empat pilar, dulu sekarang\ndan seterusnya,\u201d ujarnya, dikutip dari Duta Islam, Minggu, 1 September 2019.<\/p>\n\n\n\n

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga\nmengungkapkan pihaknya bersama NU akan selalu mengajak segenap elemen bangsa\nuntuk membangun komunikasi dan kerjasama sebagai perwujudan ukhuwah keumatan\ndan kebangsaan.<\/p>\n\n\n\n

\u201cDi satu sisi, meskipun HTI sudah bubar, para pengasongnya\nhingga sekarang masih terus gencar kampanye khilafah. Di Media Sosial, kampanye\nkhilafah masih terus gencar,\u201d ungkap Haedar.<\/p>\n\n\n\n

\u201cBahkan Hari ini, (Minggu, 1 September 2019) tagar\n#KhilafahWillBeBack menjadi trending topic di Twiiter menyusul adanya Parade\nUkhwah di Solo Raya yang digelar dalam rangka menyambut Hari Besar Islam 1\nMuharram. Bendera Tauhid Khas HTI yang dikibarkan saat parade menjadi bahan\nkampanye para pendukung HTI untuk mempengaruhi masyarakat,\u201d tambahnya.<\/p>\n\n\n\n

Lanjut Haedar mengatakan, masyarakat yang awam dan baru belajar\nagama pun tertipu dengan kepentingan politik HTI. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSebagian mereka ikut-ikutan mendukung tegaknya khilafah.\nDan boleh jadi sebagian mereka yang terpengaruh HTI ini adalah para pemuda yang\npunya ikatan dengan NU dan Muhammadiyah,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cJika hal ini benar maka,  segeralah sadar bahwa para kiai dan tokoh NU\ndan Muhammadiyah masih memegang teguh NKRI. Tugas kita adalah merawatnya\nbersama-sama, dari pada terus ngigau dan mabuk tegaknya khilafah,\u201d pungkasnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai ideologi negara telah disepakati oleh dua Ormas besar di Indonesia, yakni Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Keduanya bersama-sama juga telah menyepakati menolak paham yang dapat merongrong NKRI, khususnya khilafah. Kesepakatan tersebut berkali-kali ditegaskan sejak isu khilafah dihembuskan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).  Salah satunya […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":7234,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[1170,50],"yoast_head":"\n