Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":7381,"date":"2019-09-04T08:32:53","date_gmt":"2019-09-04T01:32:53","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=7381"},"modified":"2019-09-04T08:32:54","modified_gmt":"2019-09-04T01:32:54","slug":"diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/","title":{"rendered":"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Hampir semua orang yang menyukai kegiatan wisata, entah itu jalan-jalan sore sekedar mencari hiburan setelah penat beraktivitas seharian, melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di hari libur atau perjalanan dengan tujuan resmi tertentu yang memuat kegiatan wisata, seperti study tour<\/em> anak-anak sekolahan dan kunjungan kerja pekerja-pekerja kantoran. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan wisata mengandung kenikmatan tersendiri bagi para pelakunya karena memang kenikmatan dan kesenangan itulah yang dicari wisatawan.<\/p>\n\n\n\n

Agama Islam tak ingin mengungkung karakter manusia yang suka berwisata itu, namun ia menuntut para pengikutnya untuk mengarahkan kegiatan wisata kepada tujuan-tujuan yang lebih mulia. Karena itulah Islam menyediakan suatu ibadah yang berbentuk perjalanan wisata dengan maksud untuk meningkatkan iman berupa ibadah haji <\/a><\/strong>dan umroh. <\/p>\n\n\n\n

Menurut Ali Syarati (1983: 3), haji adalah ritual ibadah yang esensinya adalah proses perubahan kesadaran diri atau disebutnya evolusi eksistensial manusia.<\/p>\n\n\n\n

Selain haji dan umroh, beberapa aktivitas wisata religi lain juga menjadi bagian dari ibadah dalam Islam dengan tujuan yang sama, yakni hiburan sekaligus pemantapan iman, seperti ziarah ke makam orang-orang saleh, wisata alam, kunjungan ke panti-panti sosial dan lain-lain. <\/p>\n\n\n\n

Allah Swt sendiri memperjalankan seorang hamba-Nya, yakni Nabi Muhammad Saw, melalui perjalanan suci Isra-Mi\u2019raj dengan tujuan untuk menghibur sang utusan setelah dirundung kepahitan hidup yang berpotensi melemahkan semangat dakwahnya. Dengan perjalanan wisata ke Palestina dan ke Sidratil Muntaha itu, Nabi mendapatkan kembali semangat baru dalam menyampaikan risalah kenabiannya.<\/p>\n\n\n\n

Allah Swt bahkan memuji orang-orang yang berwisata demi memperoleh \u2018ibrah<\/em> (pelajaran) untuk meningkatkan kadar ketakwaan. Mereka dipuji oleh Allah bersama-sama orang-orang yang bertaubat, mengabdi dan memuji Allah, rukuk dan sujud kepada-Nya, orang-orang yang memerintahkan sesamanya kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran serta memelihara ketetapan-ketetapan Allah. (QS. At-Tawbah: 112)<\/p>\n\n\n\n

Keutamaan aktivitas wisata dalam ajaran Islam tak terlepas dari anjuran-anjuran Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya untuk melihat, mengamati, meneliti dan mempelajari berbagai fenomena alam semesta, sebab di sana terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya (QS. al-Baqarah: 164; QS. Ali Imran: 190; QS. al-An\u2019am: 97, 99; QS. al-A\u2019raf: 58, dan lain-lain). <\/p>\n\n\n\n

Tak hanya memberitakan adanya tanda-tanda tersebut di balik alam semesta, Allah bahkan memerintahkan kita untuk melakukan perjalanan-perjalanan wisata itu (QS. al-Hajj: 46; QS. al-\u2018Ankabut: 20; QS. Ghafir: 21; QS. al-Mulk: 15). <\/p>\n\n\n\n

Para filosof adalah orang-orang yang mengamalkan ajaran Allah itu. Dengan menelaah alam semesta dan merenungkannya mereka menemukan hakikat penciptaan alam secara filosofis. <\/p>\n\n\n\n

Al-Farabi dan Ibnu Sina misalnya, mengatakan bahwa alam ini tercipta dalam suatu rentetan hubungan sebab-akibat, mulai dari wujud terendah, yakni tumbuhan, hewan dan manusia hingga memuncak kepada Sebab Pertama, Prima Causa<\/em>, Sebab yang tak disebabkan oleh yang lain, Wujud Niscaya, Wajibul Wujud<\/em>, yakni Allah.<\/p>\n\n\n\n

Alam raya atau makro kosmos merupakan sarana untuk mengenal kekuasaan ilahi, namun bagi para filosof belakangan dan para sufi, tak kalah hebatnya berwisata ke dalam diri manusia sendiri sebagai alam kecil atau mikro kosmos. Dalam diri kita yang sebenarnya sangat luas ini terkandung tanda-tanda kekuasaan Allah Yang Maha Agung. \u201cBarangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya\u201d, demikian Hadits yang terkenal di kalangan sufi. <\/p>\n\n\n\n

Selain itu Allah berfirman: \u201cKami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di dunia ini dan di dalam diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-Qur`an itu adalah benar<\/em>\u201d (QS. Fushshilat: 53).<\/p>\n\n\n\n

Melalui risalah Kimiya\nal-Sa\u2019adah<\/em> (Kimia Kebahagiaan) Imam al-Ghazali menyampaikan bahwa ma\u2019rifatun\nnafs<\/em> (mengenal diri) adalah kunci mengenal Allah dan pengenalan itu\nmerupakan ramuan yang membawa kepada kebahagiaan.<\/p>\n\n\n\n

Tentu yang dimaksud\nal-Ghazali bukan sekedar pengenalan diri secara lahiriah, seperti seberapa\nbesar badan kita, bagaimana susunan anggota tubuh kita, seperti apa wajah kita\ndan lain sebagainya. Bukan pula sekedar atribut sosial kita, seperti jabatan,\ntingkat ekonomi, struktur sosial dan lain-lain. Pengenalan diri tersebut lebih\nkepada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti siapa aku, dari mana\naku datang, ke mana aku pergi, di manakah aku berakhir, di mana kebahagiaan\nsejati (Abu Hamid al-Ghazali, 1996: 420)<\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana diungkap\nKautsar Azhari Noer (2011: 201), Ibnu \u2018Arabi, sang syaikh al-akbar<\/em>,\ndalam Futuhat al-Makiyyah<\/em> menyebut bahwa dalam diri manusia terdapat ruh\nyang hakikatnya adalah ruh Allah, berdasarkan firman-Nya: \u201c…Aku telah\nmeniupkan kepadanya ruh-Ku…<\/em>\u201d (QS. al-Hijr: 29), yang bersemayam di dalam\nhati (qalb<\/em>). Diri manusia, karena itu, merupakan tempat persemayaman\nAllah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan ini, menurut Ibnu\n\u2018Arabi dalam karyanya al-Tadbirat al-Ilahiyyah fi Ishlah al-Mamlakah\nal-Insaniyyah<\/em>, manusia harus membiarkan ruh ilahi itu menjadi khalifah yang\nmemerintah kerajaan manusia, yakni dirinya sendiri. Pengenalan dirinya yang\npada hakikatnya mengandung ruh ilahi itu akan mengantar manusia kepada sumber\nkeselamatan serta tidak kemasukan segala keraguan dan prasangka (la\nyadkhuluhu raybun wa la takhmin<\/em>) (Kautsar Azhari Noer, 2011: 209)<\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, selain\nmengunjungi tempat-tempat yang indah dan bersejarah, wisata religi juga dapat\ndilakukan dengan menjelajahi diri kita sendiri. Diri kita yang juga merupakan\ntanda kekuasaan Allah akan memberikan hiburan dan kenikmatan tiada tara, serta\nmenggiring kita kepada kebahagiaan sejati.***<\/p>\n\n\n\n


\n\n\n\n

Daftar Pustaka<\/p>\n\n\n\n

  1. Al-Ghazali, Abu Hamid, 1996, Kimiya al-Sa\u2019adah<\/em> dalam Majmu\u2019ah Rasa`il al-Imam al-Ghazali<\/em>, Beirut: Dar al-Fikr.<\/li>
  2. Noer, Kautsar Azhari, 2011, Pemerintahan Ilahi atas Kerajaan Manusia: Psikologi Ibnu Arabi tentang Ruh<\/em> Jurnal Kanz Philisophia, Vol. I, No. 2.<\/li>
  3. Syariati, Ali, 1983, Haji (terj.<\/em>), Bandung: Pustaka. <\/li><\/ol>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pecihitam.org – Hampir semua orang yang menyukai kegiatan wisata, entah itu jalan-jalan sore sekedar mencari hiburan setelah penat beraktivitas seharian, melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di hari libur atau perjalanan dengan tujuan resmi tertentu yang memuat kegiatan wisata, seperti study tour anak-anak sekolahan dan kunjungan kerja pekerja-pekerja kantoran. Kegiatan wisata mengandung kenikmatan tersendiri bagi para […]<\/p>\n","protected":false},"author":37,"featured_media":7389,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[3720,3717,3721,3719,3718],"yoast_head":"\nDiri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Melalui risalah Kimiya al-Sa\u2019adah (Kimia Kebahagiaan) Imam al-Ghazali menyampaikan bahwa ma\u2019rifatun nafs (mengenal diri) adalah kunci mengenal Allah\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Melalui risalah Kimiya al-Sa\u2019adah (Kimia Kebahagiaan) Imam al-Ghazali menyampaikan bahwa ma\u2019rifatun nafs (mengenal diri) adalah kunci mengenal Allah\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-04T01:32:53+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-04T01:32:54+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Yunizar Ramadhani\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Yunizar Ramadhani\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/\"},\"author\":{\"name\":\"Yunizar Ramadhani\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77\"},\"headline\":\"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik\",\"datePublished\":\"2019-09-04T01:32:53+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-04T01:32:54+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/\"},\"wordCount\":796,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg\",\"keywords\":[\"al farabi\",\"destinasi wisata\",\"ibu sina\",\"wisata paling asyik\",\"wisata religi\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/\",\"name\":\"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-04T01:32:53+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-04T01:32:54+00:00\",\"description\":\"Melalui risalah Kimiya al-Sa\u2019adah (Kimia Kebahagiaan) Imam al-Ghazali menyampaikan bahwa ma\u2019rifatun nafs (mengenal diri) adalah kunci mengenal Allah\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77\",\"name\":\"Yunizar Ramadhani\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g\",\"caption\":\"Yunizar Ramadhani\"},\"description\":\"Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Kalimantan Selatan | Alumni Jurusan Aqidah-Filsafat dan Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/yunirama\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik - Pecihitam.org","description":"Melalui risalah Kimiya al-Sa\u2019adah (Kimia Kebahagiaan) Imam al-Ghazali menyampaikan bahwa ma\u2019rifatun nafs (mengenal diri) adalah kunci mengenal Allah","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik - Pecihitam.org","og_description":"Melalui risalah Kimiya al-Sa\u2019adah (Kimia Kebahagiaan) Imam al-Ghazali menyampaikan bahwa ma\u2019rifatun nafs (mengenal diri) adalah kunci mengenal Allah","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-04T01:32:53+00:00","article_modified_time":"2019-09-04T01:32:54+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Yunizar Ramadhani","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Yunizar Ramadhani","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/"},"author":{"name":"Yunizar Ramadhani","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77"},"headline":"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik","datePublished":"2019-09-04T01:32:53+00:00","dateModified":"2019-09-04T01:32:54+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/"},"wordCount":796,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg","keywords":["al farabi","destinasi wisata","ibu sina","wisata paling asyik","wisata religi"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/","name":"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg","datePublished":"2019-09-04T01:32:53+00:00","dateModified":"2019-09-04T01:32:54+00:00","description":"Melalui risalah Kimiya al-Sa\u2019adah (Kimia Kebahagiaan) Imam al-Ghazali menyampaikan bahwa ma\u2019rifatun nafs (mengenal diri) adalah kunci mengenal Allah","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Diri-Sendiri-adalah-Destinasi-Wisata-Religi-yang-Paling-Asyik.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/diri-sendiri-adalah-destinasi-wisata-religi-yang-paling-asyik\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Diri Sendiri adalah Destinasi Wisata Religi yang Paling Asyik"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77","name":"Yunizar Ramadhani","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g","caption":"Yunizar Ramadhani"},"description":"Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Kalimantan Selatan | Alumni Jurusan Aqidah-Filsafat dan Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/yunirama\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7381"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/37"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7381"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7381\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/7389"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7381"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=7381"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=7381"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}