Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":7530,"date":"2019-09-05T14:13:08","date_gmt":"2019-09-05T07:13:08","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=7530"},"modified":"2019-09-05T14:13:10","modified_gmt":"2019-09-05T07:13:10","slug":"bunuh-diri-dan-kisah-seorang-sahabat-nabi-sang-pembela-islam-yang-masuk-neraka","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bunuh-diri-dan-kisah-seorang-sahabat-nabi-sang-pembela-islam-yang-masuk-neraka\/","title":{"rendered":"Bunuh Diri dan Kisah Seorang Sahabat Nabi Sang Pembela Islam yang Masuk Neraka"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org <\/strong>– Bunuh diri, salah satu cara yang digunakan hampir sebagian manusia dalam keluar dari tekanan yang tengah memeras kehidupan. Entah karena masalah ekonomi, masalah percintaan, masalah penyakit yang tak kunjung sembuh, masalah kegagalan yang kunjung usai dan sebab musabab lainnya. Maka tak heran dari tekanan inilah kadang manusia berpikir untuk menghentikan segalanya dengan cara keluar dari kehidupan. <\/p>\n\n\n\n
Sebenarnya jikalau kita menelusuri penyebab mengapa seseorang lebih memilih untuk bunuh diri ketimbang harus memilih jalan lain maka jawaban tepatnya ialah karena ketiadaan iman dan kepasrahan terhadap apa yang telah ditakdirkan, atau bisa dikatakan dengan ketidakterimaan atas apa yang telah diberikan Allah atas hidiupnya. <\/p>\n\n\n\n
Sekalipun kita tahu bahwa setiap manusia pastinya memiliki titik lemah tersendiri, namun titik lemah itu pastinya akan kuat ketika hidup kita masih berpegang teguh pada keimanan dan ketakwaan. <\/p>\n\n\n\n
Karena pada hakekatnya yang namanya beban dan masalah tiap manusia berbeda beda namun sejatinya Allah tak akan membebani seseorang diluar kemampuannya, sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur\u2019an <\/p>\n\n\n\n
\u201cAllah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya\u201d <\/em>(QS. Al Baqarah [2]: 286)<\/p>\n\n\n\n
Dan percayalah bahwa beban itu tak akan mungkin abadi dalam kehidupan manusia, karena dibalik masalah pastinya <\/em>akan ada jalan <\/p>\n\n\n\n
\u201cMaka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan\u201d<\/em> (QS. Asy- Syarh [94]: 5-6)<\/p>\n\n\n\n
Meskipun seperti itu, telinga kita masih saja rajin mendengar kasus bunuh diri, terlebih tentang orang tua di luaran sana yang membunuh anak anaknya perihal kemiskinan. Lantas bagaimana Islam memandang perkara ini? <\/p>\n\n\n\n
Perlunya kita ketahui bahwa islam sangat mengecam pelakunya dengan hukuman yang berat di Neraka Jahim. Dan ada begitu banyak hadits yang menerangkan hal ini, diantaranya ialah Hadits riwayat Imam Al Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan Imam An-Nasa\u2019i bahwasanya dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw., bersabda:<\/p>\n\n\n\n
\u201cSiapa yang menjatuhkan diri dari gunung, lalu ia terbunuh karenanya maka dia ada di Neraka Jahannam. Di neraka itu ia dijatuhkan secara terus menerus tiada henti. Ia kekal didalamnya dan selamanya. Barang siapa yang meneguk racun dan terbunuh karena racun itu maka di neraka nanti, racun itu ada ditanganya, lalu ia terus menerus meneguk racun itu. ia kekal didalamnya dan selamanya. Barang siapa melakukan bunuh diri dengan besi maka besi itu ada ditangannya selama di neraka jahanam dan ia menghujamkannya ke perutnya terus menerus. Ia kekal didalamnya dan selamanya\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n
Sehingga pada hadits diatas rupanya menunjukkan bahwa dengan cara apa kita bunuh diri kelak balasannya akan seperti cara itu. baik itu menggantung diri, membakar diri, menciderai diri dengan kayu ataupun pisau, mencekik diri ataupun dengan menembak diri sendiri. <\/p>\n\n\n\n