Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":8084,"date":"2019-09-07T22:53:14","date_gmt":"2019-09-07T15:53:14","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?p=8084"},"modified":"2019-09-08T09:12:01","modified_gmt":"2019-09-08T02:12:01","slug":"menabur-bunga-di-kuburan-bagaimanakah-hukumnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menabur-bunga-di-kuburan-bagaimanakah-hukumnya\/","title":{"rendered":"Menabur Bunga Di Kuburan, Bagaimanakah Hukumnya?"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Ada yang mengatakan kuburan adalah gerbang menuju akhirat. Setelah mayit atau jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat, lalu dihadapkan ke arah kiblat. Kemudian pocongnya dibuka serta selanjutnya diadzani, lantas liang ditutup rata dengan tanah. Setelah itu ditaburkan bunga di atasnya. Pertanyaannya adalah bagaimana hukum menabur bunga di kuburan dalam islam?<\/p>\n\n\n\n
Biasanya bunga yang ditaburkan di atas kuburan ada yang disiram air agar tidak cepat layu. Jadi tujuan disiram air sebenarnyanya bukan untuk sesuatu yang berbau mistik. Sebetulnya tidak harus bunga yang ditaruh diatas kuburan, pelepah atau ranting-ranting pun boleh, yang penting masih basah atau segar. Hal ini seperti penjelasan dengan ayat Al-Qur’an QS At-Taghabun ayat 1:<\/p>\n\n\n\n
Artinya: “Bahwa Semua makhluk, termasuk hewan dan tumbuhan, bertasbih kepada Allah SWT.”<\/em><\/p>\n\n\n\n
Memang semua makhluk bertasbih kepada Allah, akan tetapi, mengenai cara masing-masing membaca tasbih, hanya Allah saja yang tahu.<\/p>\n\n\n\n
Pada kitab Kasyifatus Syubhat halaman. 131 dijelaskan: \u201cBahwa disunnahkan meletakkan pelepah daun yang masih hijau di atas kubur atau makam karena mengikuti sunnah Nabi. Dijelaskan bahwa pelapah seperti itu dapat meringankan beban si mayit berkat bacaan tasbihnya. Nah menabur Bunga di kuburan dianalogikan dengan pelepah tadi. Sehingga menabur bunga diatas kuburan juga disarankan memilih bunga-bunga yang masih segar. Tujuannya agar dapat memberi manfaat bagi mayit itu, sebab bunga-bunga tadi akan bertasbih kepada Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n
Riwayat lain juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW meletakkan dahan basah di atas makam untuk meringankan siksa ahli kubur.<\/p>\n\n\n\n
Artinya, \u201cDalilnya ialah riwayat dalam hadits shahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW meletakkan dahan hijau yang segar setelah membelahnya menjadi dua bagian di atas dua makam yang ahli kuburnya sedang disiksa. Tujuan peletakan dahan basah ini adalah peringanan siksa keduanya selagi kedua dahan itu belum kering, yaitu diringankan keduanya dengan berkah tasbih kedua dahan tersebut. Pasalnya, tasbih dahan basah lebih sempurna daripada tasbih dahan kering karena hijau segar mengandung daya hidup,\u201d (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], cetakan keempat, juz II, halaman 672).<\/em><\/p>\n\n\n\n
Dari riwayat shahih dan terkenal itu, para ulama fiqih kemudian menyatakan bahwa peletakan dahan basah atau bisa juga menabur bunga di kuburan disunnahkan. Terutama dahan segar atau bunga yang masih basah, baik setelah menguburkan si mayit ataupun ketika ziarah kubur<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n