Pecihitam.org<\/strong> – Kaum Wahabi sangat anti terhadap takwil, mereka mengingkari takwil secara mutlak; walaupun takwil tersebut takwil yang baik (terpuji), bahkan mereka mengatakan bahwa yang melakukan takwil sama dengan merombak dan menghancurkan al Qur\u2019an, sebagaimana itu dinyatakan oleh al Albani dalam karyanya Syarh ath Thahawiyyah, h. 18 dan oleh Ibn Bas dalam karyanya at Tanbihat, h. 34 dan 71.<\/p>\n

Sungguh, Wahabi itu buta (atau pura-pura buta) terhadap hadits nabi ketika Rasulullah mendoakan sahabat Abdullah bin Abbas, berkata:<\/p>\n

\u0627\u0644\u0644\u0647\u0645 \u0639\u0644\u0645\u0647 \u0627\u0644\u062d\u0643\u0645\u0629 \u0648\u062a\u0623\u0648\u064a\u0644 \u0627\u0644\u0643\u062a\u0627\u0628. \u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0628\u0646 \u0645\u0627\u062c\u0647<\/p>\n

\u201cYa Allah ajarilah ia hikmah dan takwil al Qur\u2019an\u201d (HR. Ibnu Majah)<\/p>\n

Kemudiana Albani pernah mengeluarkan fatwa yang isinya secara tidak langsung telah mengkafirkan al-Imam al-Bukhari, karena Imam al-Bukhari beliau melakukan ta’wil terhadap ayat 88 surah al-Qashash<\/p>\n

\u201c\u0643\u0644 \u0634\u064a\u0621 \u0647\u0627\u0644\u0643 \u0625\u0644\u0627 \u0648\u062c\u0647\u0647 \u0623\u0649 \u0625\u0644\u0627 \u0645\u0644\u0643\u0647\u201d,<\/p>\n

“tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. (al-Qashash: 88)”.<\/p>\n

\u201cMaksud `illa wajhah, adalah `illa mulkahu (kecuali kerajaan-Nya)\u201d (Shahih al-Bukhari).<\/p>\n

Ketika ditanya tentang penakwilan seperti dalam Shahih al-Bukhari tersebut, al-Albani mengatakan dalam kitab karyanya; al Fatawa, hlm. 523: \u201c\u0647\u0630\u0627 \u0644\u0627 \u064a\u0642\u0648\u0644\u0647 \u0645\u0633\u0644\u0645 \u0645\u0624\u0645\u0646\u201d, \u201cSiapa yang mentakwil firman Allah \u201cKullu Sya\u2019in Halikun Illa Wajhahu\u201d maka takwilnya adalah sesuatu yang tidak akan dikatakan oleh seorang muslim\u201d Fatawa Al-Albani, halaman 523<\/p>\n

<\/p>\n

Padahal Imam al Bukhari telah mentakwil ayat tersebut, beliau mengatakan \u201cIlla wajhahu\u201d artinya \u201cIlla Mulkahu\u201d. Dengan demikian makna ayat tersebut \u201cSegala sesuatu akan punah kecuali kekuasaan\/kerajaan Allah\u201d. lihat Shahih al Bukhari dalam tafsir surat al Qasas.<\/p>\n

Kalau Imam Bukhori saja dianggap bukan seorang muslim, maka berarti sama saja al Albani mengkafirkan Imam al Bukhari. Anda lihat kembali al Albani berkata: \u201cSiapa yang mentakwil firman Allah \u201cKullu Sya\u2019in Halikun Illa Wajhahu\u201d maka takwilnya adalah sesuatu yang tidak akan dikatakan oleh seorang muslim\u201d<\/p>\n

WALLAHU A’LAM……!!<\/p>\n

Semoga kita di pertemukan dengan guru yg berlandaskan alquran dan hadits,sanadnya jelas, tidak mengedepankan hawa nafsu<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kaum Wahabi sangat anti terhadap takwil, mereka mengingkari takwil secara mutlak; walaupun takwil tersebut takwil yang baik (terpuji), bahkan mereka mengatakan bahwa yang melakukan takwil sama dengan merombak dan menghancurkan al Qur\u2019an, sebagaimana itu dinyatakan oleh al Albani dalam karyanya Syarh ath Thahawiyyah, h. 18 dan oleh Ibn Bas dalam karyanya at Tanbihat, […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":855,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6,5,9],"tags":[101,102,103],"yoast_head":"\n