khauf <\/em>mulai dipakai setelah sempurna bersucinya sebelumnya (berwudhu atau mandi wajib). Maka kalau seseorang membasuh satu kaki, lalu ia memakai sepatu pada kaki itu, kemudian membasuh kaki satu lagi dan memakai sepatu juga maka tidak boleh hukumnya kerena belum sempurna berwudhu dia pakai sepatu. <\/p>\n\n\n\nAtau agar lebih sederhana memahaminya, Apabila seseorang memakai sepatu namun sebelumnya ia belum pernah berwudhu dengan sempurna atau mandi wajib bagi yang berhadas besar maka ia tidak masuk dalam kategori yang boleh untuk mengusap pada wudhu berikutnya.<\/p>\n\n\n\n
Dalil yang menunjukkan tentang ini adalah hadis Mughirah bin Sya\u2019bah:<\/p>\n\n\n\n
\u0633\u064e\u0643\u064e\u0628\u0652\u062a\u064f \u0644\u0650\u0631\u064e\u0633\u064f\u0648\u0652\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650 \u0635\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0648\u0633\u0644\u0645 \u0627\u0644\u0648\u064f\u0636\u064f\u0648\u0652\u0621\u064e \u0641\u064e\u0644\u064e\u0645\u064e\u0651\u0627 \u0627\u0646\u0652\u062a\u064e\u0647\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0627\u0650\u0644\u0649\u064e \u0627\u0644\u062e\u064e\u0641\u064e\u0651\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0623\u064e\u0647\u0652\u0648\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0644\u0650\u0623\u064e\u0646\u0652\u0632\u064e\u0639\u064e\u0647\u064f\u0645\u064e\u0627 \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u062f\u064e\u0639\u0652\u0647\u064f\u0645\u064e\u0627 \u0641\u064e\u0625\u0650\u0646\u0650\u0651\u064a\u0652 \u0623\u064e\u062f\u0652\u062e\u0650\u0644\u0652\u062a\u064f\u0647\u064f\u0645\u064e\u0627 \u0637\u064e\u0627\u0647\u0650\u0631\u064e\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0641\u064e\u0645\u064e\u0633\u064e\u062d\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650\u0645\u064e\u0627. \u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0644\u062e\u0645\u0633\u0629<\/strong><\/p>\n\n\n\n\u201cSaya menuangkan air wudhu untuk Rasulullah saw. maka tatkala wudhunya sampai pada membasuh dua kaki maka saya turun ingin mencabut sepatunya, maka beliau berkata: biarkan saja, karena saya memakai kedua khauf <\/em>setelah sempurna bersuci. Maka Rasul mengusap atas punggung khauf<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n2. Kedua khauf <\/em>menutup bagian kaki yang wajib dibasuh. Maka kalau khauf <\/em>di bawah dua mata kaki tidak berlaku ketentuan ini.<\/p>\n\n\n\n3. Kedua khauf <\/em>terbuat dari bahan yang tahan untuk terus dipakai berjalan selama dalam masa yang dibolehkan mengusap atasnya. Maka khauf <\/em>harus kuat dan tidak sampai air jika tertimpa air.<\/p>\n\n\n\n4. Kedua khauf <\/em>harus suci selama dalam masa mengusap, baik di bawahnya atau di atasnya. Apabila kena najis maka boleh disiram air pada tempat kena najis itu saja, tetapi tidak boleh diusap terus atasnya.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0 <\/strong><\/p>\n\n\n\nAdapun masa boleh mengusap atas khauf<\/em> bagi orang yang bermuqim (tinggal di rumah) jika terpenuhi syarat-syarat di atas adalah selama satu hari dan satu malam (5 x shalat). Baik terdahulu malam atau terdahulu hari saat mulai memakai khauf.<\/em> Adapun masa bagi musafir (orang yang berpergian) selama tiga hari dan tiga malam (15 x salat). Anggota wudhu yang lain selain kaki tetap dibasuh seperti biasa.<\/p>\n\n\n\nHitungan permulaan masa tersebut adalah dari semenjak berhadas setelah ia memakai khauf. <\/em>Namun selama belum berhadas, orang yang memakai khauf <\/em>boleh tajdid <\/em>(memperbaharui) wudhunya, dan mengusap atas sepatu pada setiap tajdid <\/em>wudhu. Adapun musafir untuk maksiat maka masa dibolehkan mengusap khauf <\/em>baginya adalah masa orang yang muqim.<\/p>\n\n\n\nApabila orang yang bermuqim mengusap khauf-<\/em>nya saat ia dalam bermuqim, lalu ia musafir maka baginya tetap berlaku masa mengusap orang yang bermuqim, yaitu satu hari dan satu malam. Atau apabila orang yang musafir mengusap khauf-<\/em>nya saat ia dalam berpergian, lalu ia bermuqim maka baginya berlaku masa mengusap orang yang bermuqim juga.<\/p>\n\n\n\n\u00a0Mengusap khauf <\/em>menjadi batal dengan sebab terjadi tiga perkara, yaitu:<\/p>\n\n\n\n- Melepas\nkedua sepatu, atau salah satunya, atau tercabut sendiri, dan atau rusak sepatu\nukuran tidak bisa lagi diusap.<\/li>
- Habis\nmasa mengusapnya, bagi yang muqim sudah lewat satu hari dan satu malam, bagi\nyang musafir sudah lewat tiga hari dan tiga malam.<\/li>
- Terjadi\nhal-hal yang mewajibkan mandi, seperti junub, haid, atau nifas bagi orang yang\nmemakai sepatu. Berdasarkan hadis Nabi saw.:<\/li><\/ol>\n\n\n\n
\u0643\u0627\u0646 \u0631\u0633\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0635\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0648\u0633\u0644\u0645 \u064a\u0623\u0645\u0631\u0646\u0627 \u0627\u0630\u0627 \u0643\u0646\u0627 \u0645\u0633\u0627\u0641\u0631\u064a\u0646 \u0627\u0646 \u0646\u0645\u0633\u062d \u0639\u0644\u0649 \u062e\u0641\u0627\u0641\u0646\u0627 \u0648\u0644\u0627 \u0646\u0646\u0632\u0639\u0647\u0627 \u062b\u0644\u0627\u062b\u0629 \u0623\u064a\u0627\u0645 \u0645\u0646 \u063a\u0627\u0626\u0637 \u0648\u0628\u0648\u0644 \u0648\u0646\u0648\u0645 \u0627\u0644\u0627 \u0645\u0646 \u062c\u0646\u0627\u0628\u0629. \u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0644\u0646\u0633\u0627\u0626\u064a \u0648\u0627\u0644\u062a\u0631\u0645\u0630\u064a<\/strong><\/p>\n\n\n\n\u201cRasulullah saw memerintahkan kami apabila kami berpergian agar mengusap saja atas sepatu saat berwudhu, jangan mencabutnya selama tiga hari, baik ada berak, kencing dan tidur kecuali berjunub\u201d.<\/p>\n\n\n\n
Adapun kaifiyah atau tata cara mengusap sepatu ketika wudhu adalah meletakkan telapak tangan kiri dibawah tumit belakang sepatu, dan telapak tangan kanan di atas jari-jari kaki, kemudian melalukan tangan kiri ke ujung jari kaki dan tangan kanan ke betis yang mengiringi dengan tumit. Jari-jari tangan ketika mengusap lebih baik direnggangkan.<\/p>\n\n\n\n
Demikian uraian tentang ketentuan mengusap sepatu ketika wudhu <\/em>yang dibolehkan dalam Agama Islam. Semoga bermanfaat bagi pencari ilmu. Wallahu a\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Pecihitam.org – Sepatu atau khauf yang dimaksudkan di sini adalah semacam sepatu panjang yang biasanya terbuat dari kulit yang kuat. Pada saat musim dingin maka sepatu itu biasanya dipakai. Kalau seorang memakai khauf, baik untuk musafir atau tinggal di rumah maka ia tidak diwajibkan membuka khauf-nya, Tetapi ia cukup Mengusap Sepatu Ketika Wudhu pada bagian […]<\/p>\n","protected":false},"author":33,"featured_media":8911,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,2190],"tags":[4019],"yoast_head":"\n
Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Mengusap sepatu ketika wudhu hukumnya boleh jika memang terpenuhi empat syarat yang dijelaskan berikut ini. Apa saja syaratnya dan bagaimana caranya?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Mengusap sepatu ketika wudhu hukumnya boleh jika memang terpenuhi empat syarat yang dijelaskan berikut ini. Apa saja syaratnya dan bagaimana caranya?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-12T12:33:12+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-12T12:33:13+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/\"},\"author\":{\"name\":\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/98ab3c48b2454b4b5a9d0df68074ae76\"},\"headline\":\"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya\",\"datePublished\":\"2019-09-12T12:33:12+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-12T12:33:13+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/\"},\"wordCount\":650,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg\",\"keywords\":[\"mengusap sepatu ketika wudhu\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Thaharah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/\",\"name\":\"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-12T12:33:12+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-12T12:33:13+00:00\",\"description\":\"Mengusap sepatu ketika wudhu hukumnya boleh jika memang terpenuhi empat syarat yang dijelaskan berikut ini. Apa saja syaratnya dan bagaimana caranya?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/98ab3c48b2454b4b5a9d0df68074ae76\",\"name\":\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bbcb4f4546cbf5bc54e4db4c261b8d53?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bbcb4f4546cbf5bc54e4db4c261b8d53?s=96&r=g\",\"caption\":\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\"},\"description\":\"Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/muhazzirbud\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya - Pecihitam.org","description":"Mengusap sepatu ketika wudhu hukumnya boleh jika memang terpenuhi empat syarat yang dijelaskan berikut ini. Apa saja syaratnya dan bagaimana caranya?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya - Pecihitam.org","og_description":"Mengusap sepatu ketika wudhu hukumnya boleh jika memang terpenuhi empat syarat yang dijelaskan berikut ini. Apa saja syaratnya dan bagaimana caranya?","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-12T12:33:12+00:00","article_modified_time":"2019-09-12T12:33:13+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/"},"author":{"name":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/98ab3c48b2454b4b5a9d0df68074ae76"},"headline":"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya","datePublished":"2019-09-12T12:33:12+00:00","dateModified":"2019-09-12T12:33:13+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/"},"wordCount":650,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg","keywords":["mengusap sepatu ketika wudhu"],"articleSection":["Fiqih","Thaharah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/","name":"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg","datePublished":"2019-09-12T12:33:12+00:00","dateModified":"2019-09-12T12:33:13+00:00","description":"Mengusap sepatu ketika wudhu hukumnya boleh jika memang terpenuhi empat syarat yang dijelaskan berikut ini. Apa saja syaratnya dan bagaimana caranya?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ketentuan-Mengusap-Sepatu-Ketika-Wudhu-Ini-Penjelasannya.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ketentuan-mengusap-sepatu-ketika-wudhu-ini-penjelasannya\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ketentuan Mengusap Sepatu Ketika Wudhu, Ini Penjelasannya"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/98ab3c48b2454b4b5a9d0df68074ae76","name":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bbcb4f4546cbf5bc54e4db4c261b8d53?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bbcb4f4546cbf5bc54e4db4c261b8d53?s=96&r=g","caption":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag"},"description":"Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/muhazzirbud\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8820"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/33"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8820"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8820\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8911"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8820"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8820"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8820"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}