Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":8927,"date":"2019-09-13T08:15:48","date_gmt":"2019-09-13T01:15:48","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?p=8927"},"modified":"2019-09-13T08:15:49","modified_gmt":"2019-09-13T01:15:49","slug":"akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/","title":{"rendered":"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Dalam al-Qur`an Allah berkali-kali menganjurkan kita untuk menggunakan akal yang telah Ia anugerahkan kepada kita untuk mendapatkan kebenaran. Allah juga beberapa kali memperingatkan orang-orang yang berada di jalan yang salah dengan kalimat \u201cafala ta\u2019qilun<\/em>\u201c, \u201capakah kamu tidak menggunakan akalmu?\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Al-Qur`an juga menceritakan bahwa orang-orang yang ingkar akan menyesal di dalam neraka dan mengatakan: “seandainya dulunya kami mendengarkan (petunjuk Tuhan) atau menggunakan akal, pastilah kami bukan termasuk golongan penghuni neraka.” (QS. al-Mulk: 10)<\/p>\n\n\n\n

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya akal dan\nbetapa hebatnya akal manusia dalam menangkap pengetahuan, sampai-sampai\nperhatian Allah begitu besar terhadapnya. Apakah kemampuan akal? Apa saja daya-dayanya?<\/p>\n\n\n\n

Filsafat Islam, khususnya dalam bagian yang membahas teori-teori penemuan, kebenaran dan batasan-batasan pengetahuan atau yang disebut epistemologi, punya jawabannya. Filsafat Islam, dari salah satu aspeknya, bisa kita fahami sebagai upaya menjelaskan ayat-ayat al-Qur`an melalui penalaran rasional-demonstratif filsafat.<\/p>\n\n\n\n

Mulyadi Kartanegara dalam bukunya Menyibak\nTirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam <\/em>(2003) menyebut bahwa akal\nmanusia dilengkapi kecakapan-kecakapan mental yang disebut dengan panca indra\nbatin. Panca indra batin inilah yang mengantar manusia menuju pengetahuan dan\nkebenaran. Kelima indra batin itu adalah:<\/p>\n\n\n\n

Yang pertama<\/em> adalah apa yang disebut Ibn\nSina dengan \u201cIndra Bersama\u201d (al-hiss al-musytarak<\/em>). Ini adalah kecakapan\nmental yang mampu menyatukan atau mengoordinasi data-data indrawi spesifik\nsecara sintesis dan utuh. Mata memang mampu melihat, telinga mendengar, namun\napa yang dilihat dan didengar oleh kedua alat indra itu bersifat individual dan\nparsial.<\/p>\n\n\n\n

Ketika memandang burung yang sedang bersiul,\nkita tidak hanya menangkap bentuk burung tetapi juga menangkap cantiknya suara\nsiulan burung itu. Indra Bersama menangkap keseluruhan aspek yang dimiliki\nburung, sehingga pengetahuan tentang burung dan siulan menjadi pengetahuan yang\nmenyeluruh.<\/p>\n\n\n\n

Kedua<\/em>, daya imajinasi retentif atau al-khayal<\/em>\nsebagaimana disebut Ibn Sina. Ini merupakan daya yang bisa melestarikan bentuk\nyang ditangkap mata dan suara yang ditangkap oleh telinga dan\npencerapan-pencerapan indra lainnya. Kita bisa mengatakan daya ini adalah\ningatan terhadap apa yang ditangkap oleh pancaindra. Tanpa daya ini kita tidak\nakan bisa mengingat bentuk burung dan suara siulannya, mengingat wajah\norang-orang yang kita cintai, dan lain sebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Ketiga<\/em>, daya estimasi atau disebut oleh Syaikh\nal-Ra`is dengan al-wahm<\/em>. Daya ini menangkap \u201cmaksud\u201d yang tersembunyi\ndari sebuah benda dan menilai apakah suatu benda mengandung manfaat ataukah\nberbahaya sehingga kita dapat mengambil tindakan yang diperlukan. Al-Wahm<\/em>\nsangat diperlukan terutama untuk tujuan praktis.<\/p>\n\n\n\n

Keempat<\/em>, imajinasi (al-mutakhayyilah<\/em>) atau\ndisebut juga compositive imaginative faculty<\/em>. Daya ini merupakan daya\nlanjutan dari daya al-khayal<\/em> setelah ia menangkap objek fisik secara\nutuh. Imajinasi melanjutkan pengetahuan-pengetahuan indrawi yang utuh tadi\ndengan menggabungkan beberapa atau semua bentuk itu menurut selera yang dikehendaki.\nMulyadi Kartanegara memberi contoh bahwa kita dapat menggabungkan bentuk\nmanusia dan burung dalam sebuah bentuk yang unik yang bisa kita sebut \u201cburak\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Al-Qur`an nampaknya ingin memanfaatkan daya imajinasi akal dalam penggambarannya tentang surga dan neraka yang berbentuk fisik (taman-taman, mengalir dari bagian bawahnya sungai-sungai, dan lain-lain). <\/p>\n\n\n\n

Kitab suci dan hampir setiap sudut ajaran Islam, karena itu, penuh ilustrasi-ilustrasi imajinatif, khususnya ketika membahas kehidupan setelah mati, seperti, hari kiamat, timbangan amal (mizan<\/em>), jembatan al-sirath al-mustaqim<\/em>, dan berbagai persoalan sam\u2019iyyat<\/em> lainnya, termasuk peristiwa isra`mi\u2019raj<\/a><\/strong>. Dengan demikian, pengetahuan berdasarkan imajinasi mendapat tempat dalam filsafat Islam.<\/p>\n\n\n\n

Adapun panca indra batin kelima<\/em> adalah\nmemori (al-hafizhah<\/em>). Sebagaimana al-khayal<\/em> yang merekam\ncitra-citra yang ditangkap oleh al-hiss al-musytarak<\/em>, bentuk-bentuk\nimajinatif gabungan yang dibuat oleh al-mutakhayyilah<\/em> direkam oleh\nmemori. Al-Hafizhah<\/em>, karena itu, berguna untuk melestarikan bentuk-bentuk\nimajinatif dan memantapkan pengetahuan imajinasi yang abstrak itu sampai kepada\ntingkat kebenaran yang meyakinkan.<\/p>\n\n\n\n

Inilah sistem daya akal yang dibangun oleh al-Farabi dan Ibn Sina, sebagaimana Immanuel Kant berbicara mengenai kategori-kategori yang merupakan konstruksi-konstruksi mental atau apa yang disebut Aristoteles dengan \u201cbentuk\u201d (form<\/em>\/ shurah<\/em>). <\/p>\n\n\n\n

Dengan itu, akal mampu berbicara tidak hanya tentang suatu benda secara partikular, melainkan tentang hakikat atau kuiditas\/ esensi yang meliputi semua benda. Tak heran jika al-Farabi dan Ibn Sina menyatakan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta melalui fikiran.<\/p>\n\n\n\n

Dalam konteks pembelajaran (ta\u2019lim<\/em>) daya-daya akal inilah yang harus dipicu oleh seorang guru dari para murid agar ia bekerja. Murid, karena itu, bukanlah kertas kosong yang bisa ditulisi oleh guru sekehendaknya, sebagaimana difahami kebanyakan orang selama ini. <\/p>\n\n\n\n

Dalam diri murid, sebagai manusia, telah terdapat akal dengan daya-dayanya yang siap pakai bagi murid untuk mendapatkan pengetahuan. Tugas guru adalah tinggal \u201cmeledakkannya\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, dalam prakteknya guru\ndiharapkan mampu merangsang daya-daya akal murid secara aktif, mulai dari\npengamatan menyeluruh melalui indra bersama (al-hiss al-musytarak<\/em>),\nmembangkitkan daya khayal (al-khayal<\/em>) dan imajinasi (al-mutakhayyilah<\/em>)\nsupaya murid dapat menyimpannya dalam memori (al-hafizhah<\/em>) dan memberikan\npertimbangan etis melalui daya estimasi (al-wahm<\/em>).<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembelajaran sejarah, misalnya, murid-murid\ntidak sekedar ditimpai persoalan-persoalan tempat, tanggal dan waktu suatu\nperistiwa, tetapi bagaimana mereka mengimajinasikan dan memahami alur kejadian\nperistiwa di masa lalu, sebab-sebab dan pelajaran (\u2018ibroh<\/em>) dari suatu\nperistiwa yang mungkin punya nilai-nilai yang relevan untuk masa sekarang.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembelajaran ilmu-ilmu alam, murid juga\ntidak sekedar direcoki dengan persoalan hitung-hitungan matematis terhadap\nperubahan-perubahan alam fisik, tetapi bagaimana mereka mengamati dan memahami\ngejala-gejala dan perubahan-perubahan tersebut, agar kemudian mereka mampu\nmengestimasi segala kejadian fisik yang ada di sekitar mereka.<\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi, satu hal yang tidak boleh ditinggalkan. Bagi filsafat Islam, akal manusia dilengkapi dengan daya-daya dan kecakapan-kecakapan mental berupa panca indra batin itu pada dasarnya adalah untuk mendukung fungsi hati (qalb<\/em>\/ intuisi) dalam upaya mencapai pengetahuan, sehingga dengan kombinasi panca indra, akal dan hati, manusia dapat mengungkap aspek-aspek spiritual di balik berbagai fenomena yang ada dan terjadi di sekitarnya dan mengenal Allah Yang Maha Pencipta melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang terhampar di seluruh alam semesta.<\/p>\n\n\n\n

Pada akhirnya, pembelajaran atau ta\u2019lim<\/em> bukanlah memindahkan sekedar tumpukan informasi dari benak guru ke murid (intiqal al-ilm min dzihn al-mudarris ila dzihn al-talamidz<\/em>), melainkan bersifat spiritual, instrumen bagi upaya meningkatkan ketakwaan dan kebersatuan diri (ittihad<\/em>) dengan Tuhan. <\/p>\n\n\n\n


\n\n\n\n

Sumber: Kartanegara, Mulyadi, 2003, Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam<\/em>, Bandung: Mizan.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Dalam al-Qur`an Allah berkali-kali menganjurkan kita untuk menggunakan akal yang telah Ia anugerahkan kepada kita untuk mendapatkan kebenaran. Allah juga beberapa kali memperingatkan orang-orang yang berada di jalan yang salah dengan kalimat \u201cafala ta\u2019qilun\u201c, \u201capakah kamu tidak menggunakan akalmu?\u201d. Al-Qur`an juga menceritakan bahwa orang-orang yang ingkar akan menyesal di dalam neraka dan mengatakan: […]<\/p>\n","protected":false},"author":37,"featured_media":8993,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[4024,2221],"yoast_head":"\nAkal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Bagi filsafat Islam, akal dilengkapi dengan daya dan kecakapan mental berupa panca indra batin untuk mendukung fungsi hati dalam mencapai pengetahuan\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Bagi filsafat Islam, akal dilengkapi dengan daya dan kecakapan mental berupa panca indra batin untuk mendukung fungsi hati dalam mencapai pengetahuan\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-13T01:15:48+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-13T01:15:49+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Yunizar Ramadhani\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Yunizar Ramadhani\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Yunizar Ramadhani\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77\"},\"headline\":\"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah\",\"datePublished\":\"2019-09-13T01:15:48+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-13T01:15:49+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/\"},\"wordCount\":950,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg\",\"keywords\":[\"Akal\",\"filsafat islam\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/\",\"name\":\"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-13T01:15:48+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-13T01:15:49+00:00\",\"description\":\"Bagi filsafat Islam, akal dilengkapi dengan daya dan kecakapan mental berupa panca indra batin untuk mendukung fungsi hati dalam mencapai pengetahuan\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77\",\"name\":\"Yunizar Ramadhani\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g\",\"caption\":\"Yunizar Ramadhani\"},\"description\":\"Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Kalimantan Selatan | Alumni Jurusan Aqidah-Filsafat dan Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/yunirama\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah - Pecihitam.org","description":"Bagi filsafat Islam, akal dilengkapi dengan daya dan kecakapan mental berupa panca indra batin untuk mendukung fungsi hati dalam mencapai pengetahuan","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah - Pecihitam.org","og_description":"Bagi filsafat Islam, akal dilengkapi dengan daya dan kecakapan mental berupa panca indra batin untuk mendukung fungsi hati dalam mencapai pengetahuan","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-13T01:15:48+00:00","article_modified_time":"2019-09-13T01:15:49+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Yunizar Ramadhani","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Yunizar Ramadhani","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/"},"author":{"name":"Yunizar Ramadhani","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77"},"headline":"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah","datePublished":"2019-09-13T01:15:48+00:00","dateModified":"2019-09-13T01:15:49+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/"},"wordCount":950,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg","keywords":["Akal","filsafat islam"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/","name":"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg","datePublished":"2019-09-13T01:15:48+00:00","dateModified":"2019-09-13T01:15:49+00:00","description":"Bagi filsafat Islam, akal dilengkapi dengan daya dan kecakapan mental berupa panca indra batin untuk mendukung fungsi hati dalam mencapai pengetahuan","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akal-dalam-Filsafat-Islam-dan-Pembelajaran-di-Sekolah.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/akal-dalam-filsafat-islam-dan-pembelajaran-di-sekolah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Akal dalam Filsafat Islam dan Pembelajaran di Sekolah"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77","name":"Yunizar Ramadhani","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g","caption":"Yunizar Ramadhani"},"description":"Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Kalimantan Selatan | Alumni Jurusan Aqidah-Filsafat dan Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/yunirama\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8927"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/37"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8927"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8927\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8993"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8927"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8927"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8927"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}