Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Belum lama ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkap empat macam aliran radikal yang masuk ke Indonesia sejak tahun 80’an.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKeempat aliran itu memiliki tingkatan radikal berbeda,\nsedangkan yang paling radikal adalah yang masuk terakhir, yakni Takfiri,\u201d kata\nKetua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj saat menjadi pembicara dalam seminar\nbertajuk ‘Selamatkan Indonesia dari Radikalis, Teroris, dan Separatis’ di Hotel\nBidakara, Jakarta Selatan, dikutip dari Republika, Jumat, 13 September 2019.<\/p>\n\n\n\n

Pertama, kata Kiai Said yakni Wahabi. Aliran ini masuk\nsecara perlahan sejak \u201880-an dengan teologinya yang radikal, tapi tidak\ntindakannya.<\/p>\n\n\n\n

Kiai Said menerangkan, kelompok ini menilai perayaan Isra\u2019\nMi\u2019raj adalah bidah, Maulid Nabi SAW bidah, dan ziarah kubur musrik. Tapi kelompok\nini menyampaikan hal yang dianggap bidah itu secara santun. Tanpa caci maki.<\/p>\n\n\n\n

“Saya tahu persis, dari sananya ulama Wahabi memang\nmelarang caci maki,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

Kedua, lanjut Kiai Said, yakni aliran Salafi. Menurutnya, aliran\nyang datang dari Yaman ini lebih keras dari pada Wahabi karena mulai\nmenggunakan caci maki. Kelompok yang mengikuti aliran ini berkeinginan\nmelaksanakan purifikasi ajaran Islam.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKetiga, Jihadi. Aliran ini lebih radikal dan bahkan bisa disebut ekstrem jika dibandingkan dengan dua aliran sebelumnya. Jihadi menghalalkan membunuh non-Muslim dan menghancurkan tempat ibadahnya,” ucap Kiai Said.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKeempat, Takfiri. Takfiri adalah puncak yang paling\nsempurna dari radikalisme. Aliran ini, kata dia, dibentuk Syukri Ahmad Mustofa\npada 1969 di Mesir,\u201d sambungnya.<\/p>\n\n\n\n

Aliran Takfiri ini, kata Kiai Said, menganggap semua orang\nkafir kecuali mereka saja yang tidak kafir. <\/p>\n\n\n\n

\u201cMereka yang membunuh Presiden Mesir Anwar Sadad pada 3 Oktober 1981, membuhuh Menteri Agama Mesir Syekh Husein dan membunuh wartawan Yusuf,” papar Kiai Said.<\/p>\n\n\n\n

Kelompok Takfri ini, lanjut Said, sebenarnya sudah dihabisi\nPresiden Mesir Hosni Mubarak, tapi banyak yang berhasil kabur ke Semenajung\nSinai. Mereka berembunyi di gua-gua dan lembah-lembah.<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhasil, pengikut aliran Takfiri ini kembali melancarkan\naksinya sekitar setengah tahun yang lalu. Mereka meledakkan bom ketika sedang\nshalat Jumat dan menewaskan 380 orang,” pungkasnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org \u2013 Belum lama ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkap empat macam aliran radikal yang masuk ke Indonesia sejak tahun 80’an. \u201cKeempat aliran itu memiliki tingkatan radikal berbeda, sedangkan yang paling radikal adalah yang masuk terakhir, yakni Takfiri,\u201d kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk ‘Selamatkan Indonesia […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":8542,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[4071,4072],"yoast_head":"\n