PeciHitam.org \u2013 <\/strong>Kata Jihad dalam Islam berasal dari bahasa Arab \u201cjahd\u201d, yang berarti kesulitan atau juhud, yakni kemampuan dan makna tersebut menunjukkan bahwa jihad yang sebenarnya tidaklah mudah karena menuntut melawan kesulitan dan menantang kemampuan.<\/p>\n\n\n\n

Merujuk pada sumber\najaran Islam ada aneka ragam jihad bermula dari jihad dengan hati untuk\nmelahirkan atau mengukuhkan tekad, dengan lidah untuk menjelaskan dan\nmembuktikan kebenaran, dengan tenaga, dengan harta, sampai dengan nyawa, demi menegakkan\nnilai ajaran Islam:<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u0646 \u0642\u0627\u062a\u0644 \u0644\u062a\u0643\u0648\u0646 \u0643\u0644\u0645\u0629 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0647\u064a \u0627\u0644\u0639\u0644\u064a\u0627\n\u0641\u0647\u0648 \u0641\u064a \u0633\u0628\u064a\u0644 \u0627\u0644\u0644\u0647<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cSiapa\nyang berjuang demi tegaknya kalimat Allah, maka dia telah menelusuri jalan\nAllah.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Kesalahpahaman tentang\nmakna dari jihad diperparah melalui sekian banyak kitab dan bahkan melalui\nterjemahan beberapa ayat Al-Qur\u2019an yang hanya dipelajari secara tekstual tanpa\nmeresapi maksudnya. <\/p>\n\n\n\n

Misalnya kata \u201cqital\u201d\ntidak jarang dipahami dalam arti \u201cpembunuhan\u201d, padahal kata tersebut bermakna\npeperangan atau kutukan, dengan penjelasan dari hal tersebut ialah sikap tegas\nyang tidak selalu mengakibatkan pembunuhan.<\/p>\n\n\n\n

Kata \u201canfusikum\u201d\ndiartikan sebagai jiwa atau nyawa, padahal kata tersebut bermakna seluruh totalitas\nmanusia, yaitu nyawa, fisik, ilmu, tenaga, pikiran, dan bahkan waktu, karena\nsemua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari totalitas manusia.<\/p>\n\n\n\n

Para Radikalist\nmemahami iman sebagai pembenaran hati atas apa yang disampaikan oleh Rasulullah\nSAW disertai dengan pengamalannya, sehingga menurut mereka, seseorang tidaklah\ndinilai beriman apabila tidak melaksanakan ajaran Islam secara baik dan benar.<\/p>\n\n\n\n

Mereka menilai\nbahwa kemusyrikan dan kesyirikan bukan hanya keyakinan tentang penggandaaan\nTuhan, tetapi juga menilai orang yang mengakui ke-Esa-an Tuhan tanpa\nmengamalkan syariat adalah seorang yang boleh untuk dibunuh.<\/p>\n\n\n\n

Jihad dalam\nIslam bukan bertujuan membunuh atau melakukan kekerasan, seperti dicontohkan\nRasulullah SAW dalam berbagai pertempuran selalu menawarkan kepada lawan sebelum\nbertempur tiga alternatif:<\/p>\n\n\n\n

• Memeluk Islam.<\/li>
• Tetap memeluk agama atau kepercayaan mereka, tapi menjadi penduduk yang baik dengan membayar jizyah.<\/li>
• Ditindak atau diperangi jika mereka menolak kedua tawaran tersebut, penindakan tersebut tidak otomatis berarti pembunuhan.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

  Dalam Al-Qur\u2019an,\nkata jihad terulang sebanyak 41 kali dalam berbagai bentuknya. Umumnya bermakna\nupaya sungguh-sungguh menjelaskan serta membelanya nilai ajaran Islam. <\/p>\n\n\n\n

  Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dalam Al-Qur\u2019an dan Sunnah tentang jihad adalah berjuang menggunakan segala daya dan kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi segala macam musuh Islam dan musuh kemanusiaan di berbagai bidang, baik di segala macam keburukan maupun hal yang mengantar kepada keburukan.<\/p>\n\n\n\n

  Setiap Muslim berkewajiban\nmelawan nafsu, kebodohan, penyakit, kemiskinan dan hal yang lainnya sepanjang\nhayatnya, karena manusia memiliki dalam dirinya potensi negatif dan positif.<\/p>\n\n\n\n

  Dunia adalah\narena pertarungan antara kebaikan dan keburukan sehingga dengan demikian jihad\nharus dilakukan sepanjang hayat dan jihad harus berlanjut sampai kiamat karena\nkeburukan selalu ada dan beraneka ragam.<\/p>\n\n\n\n

  Pada masa kejayaan Islam, jihad<\/a> dalam berbagai bidang terlaksana dengan baik serta didukung oleh apa yang dinamai ijtihad, yang secara umum dapat diartikan sebagai upaya berpikir secara sungguh-sungguh guna menemukan solusi keagamaan maupun hukum untuk aneka masalah yang dihadapi.<\/p>\n\n\n\n

  Tetapi ketika\nkelemahan intelektual muncul kesimpang-siuran fatwa merajalela sehingga\nmembingungkan umat dan lahirlah ide untuk menutup pintu ijtihad, yaitu ketika\nhampir tidak ada lagi ide baru yang sesuai dengan perkembangan masyarakat\nakibatnya adalah mengerdilkan makna jihad menjadi kekuatan fisik dan\npertempuran dan tidak lagi dipahami sebagai upaya sungguh-sungguh menghadapi\naneka musuh agama dan kemanusiaan.<\/p>\n\n\n\n

  Mereka yang\nmenyalahpahami pengertian jihad dalam Islam, sering kali melupakan syarat\nmutlak bagi tegaknya jihad dalam berbagai ragam dan aspeknya, yaitu apa yang disebut\ndengan mujahadah, mujahadah adalah upaya menekan gejolak nafsu dan aneka rayuan\nyang dapat mengalihkan seseorang dari tujuan yang benar<\/p>\n\n\n\n

  Jadi,\nradikalisme dan pengkafiran bukan atas dasar pemikiran yang sehat atau argumen\nkeagamaan yang benar, tapi semata-mata keinginan balas dendam yang kemudian\ndisambut dengan antusias oleh mereka yang tidak paham agama dan yang tergiur\noleh janji perolehan surga melalui jalan pintas.<\/p>\n\n\n\n

  Demikian\nsedikit yang dapat diuraikan perihal jihad dalam Islam dan implikasinya dalam\nkehidupan bermasyarakat. Semoga menambah pengetahuan kita terhadap makna jihad\nyang sesungguhnya. Amin<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

  PeciHitam.org \u2013 Kata Jihad dalam Islam berasal dari bahasa Arab \u201cjahd\u201d, yang berarti kesulitan atau juhud, yakni kemampuan dan makna tersebut menunjukkan bahwa jihad yang sebenarnya tidaklah mudah karena menuntut melawan kesulitan dan menantang kemampuan. Merujuk pada sumber ajaran Islam ada aneka ragam jihad bermula dari jihad dengan hati untuk melahirkan atau mengukuhkan tekad, dengan […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":9628,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[2763],"yoast_head":"\n