Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":9333,"date":"2019-09-17T09:29:11","date_gmt":"2019-09-17T02:29:11","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=9333"},"modified":"2019-09-17T15:53:37","modified_gmt":"2019-09-17T08:53:37","slug":"begini-adab-membaca-al-quran-perhatikan-dengan-baik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/begini-adab-membaca-al-quran-perhatikan-dengan-baik\/","title":{"rendered":"Begini Adab Membaca Al-Quran, Perhatikan Dengan Baik!"},"content":{"rendered":"\n
PeciHitam.org \u2013 <\/strong>Sebagai sebuah mu’jizat Nabi Muhammad saw, al-Quran memiliki banyak keistimewaan dan juga pelajaran di dalamya. Tentu saja hal ini juga harus dibarengi dengan bagaimana cara kita menghormati al-Quran. Salah satunya adalah mengenai Adab Membaca al-Quran<\/p>\n\n\n\n
Adab dalam\nberibadah merupakan bentuk penghormatan kita terhadap ibadah yang akan dijalani\ndan amalan yang dilakukan dengan adab yang salah dapat menghantarkan kita pada\nmurkanya Allah SWT. Karenanya, setiap Muslim wajib menuntut ilmu untuk\nmenyempurnakan amal ibadahnya.<\/p>\n\n\n\n
Seorang Muslim perlu memperhatikan adab membaca Al-Quran untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membacanya seperti:<\/p>\n\n\n\n
Membaca\ndengan duduk yang sopan, tenang dan dalam keadaan suci.<\/li><\/ul>\n\n\n\n
Dalam membaca Al-Quran seseorang dianjurkan dalam keadaan suci, tapi diperbolehkan apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haromain berkata:<\/p>\n\n\n\n
\u201cOrang yang membaca Al-Quran dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.\u201d (Lihat: At-Tibyan, hal:58-59)<\/p>\n\n\n\n
Diusahakan\nmembacanya dengan tartil perlahan dan tidak cepat agar bisa menghayati isi ayat\nyang dibaca.<\/li><\/ul>\n\n\n\n
Rasulullah Saw\nbersabda:<\/p>\n\n\n\n
\u201cSiapa saja yang membaca Al-Quran (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami.\u201d (HR. Ahmad)<\/p>\n\n\n\n
Sebagian sahabat kurang menyukai pengkhataman Al-Quran sehari semalam dengan dasar hadits di atas. <\/p>\n\n\n\n
\u201cRasulullah SAW memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al-Quran setiap satu minggu (7 hari)\u201d (HR. Bukhori-Muslim)<\/p>\n\n\n\n
Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas\u2019ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit yang mengkhatamkan Al-Quran sekali dalam seminggu.<\/p>\n\n\n\n
Sebisa mungkin membaca Al-Quran dengan khusyu\u2019, dengan menangis karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca bisa menyentuh perasaan dan jiwa.<\/li><\/ul>\n\n\n\n
Allah SWT\nmenjelaskan sebagian dari sifat hamba yang shalih yang artinya:<\/p>\n\n\n\n
\u201cDan mereka\nmenyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu\u2019.\u201d (QS.\nAl-Isra\u2019, 17:109)<\/p>\n\n\n\n
Meskipun\ndemikian tidak disyariatkan bagi seseorang untuk berpura-pura menangis dengan\ntangisan yang dibuat.<\/p>\n\n\n\n
Membaguskan suara ketika membaca Al-Quran .<\/li><\/ul>\n\n\n\n
Sebagaimana\nsabda Rasulullah SAW:<\/p>\n\n\n\n
\u201cHiasilah Al-Quran dengan suaramu.\u201d (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim)<\/p>\n\n\n\n
Di dalam hadits\nyang lain dijelaskan:<\/p>\n\n\n\n
\u201cTidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Quran.\u201d (HR. Bukhari-Muslim)<\/p>\n\n\n\n
Maksudnya ialah membaca Al-Quran dengan susunan bacaan yang jelas dan terang dalam pengucapan makhorijul hurufnya, panjang pendeknya bacaan dan tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Namun, seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuan.<\/p>\n\n\n\n
Membaca Al-Quran dimulai dengan isti\u2019adzah.<\/li><\/ul>\n\n\n\n
Allah SWT berfirman\nyang artinya:<\/p>\n\n\n\n
\u201cDan bila kamu akan membaca Al-Quran, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.\u201d (QS. An-Nahl 16:98)<\/p>\n\n\n\n
Usahakan waktu memulai membaca Al-Quran tidak mengganggu orang yang sedang shalat dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras di tempat yang banyak orang dan dibaca secara khusyu.<\/p>\n\n\n\n
Rasulullah SAW\nbersabda:<\/p>\n\n\n\n
\u201cIngatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Quran ).\u201d (HR. Abu Dawud, Nasa\u2019i, Baihaqi dan Hakim)<\/p>\n\n\n\n
Berdasarkan beberapa adab membaca Al-Quran di atas, maka secara praktis dan lengkap adab dalam membaca Al-Quran ialah: <\/p>\n\n\n\n
Diusahakan membaca Al-Quran dalam keadaan suci dari dua hadas.<\/li>
Diusahakan menghadap kiblat.<\/li>
Meminta perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan yang terkutuk.<\/li>
Membaca \u201cBasmallah\u201d pada setiap permulaan surat selain surah \u201cBara\u2019ah\u201d (At-Taubah)<\/li>
Diusahakan membaca Al-Quran dengan tartil atau secara perlahan-lahan dengan memerhatikan hukum tajwidnya.<\/li>
Berhenti untuk berdo\u2019a ketika membaca ayat tentang rahmat dan azab.<\/li>
Melakukan Sujud tilawah apabila bertemu ayat sajdah bila tidak lupa.<\/li>
Diusahakan menghindari tertawa, canda dan berbicara hal lain saat membaca Al-Quran .<\/li>
Menghentikan bacaan ketika dalam kondisi mengatuk.<\/li>
Bersabar bagi orang yang kesulitan dalam membaca Al-Quran.<\/li>
Mentadabburi atau menghayati isi apa yang sedang dibaca.<\/li><\/ul>\n\n\n\n
Setelah membaca artikel ini, hendaklah kita mulai merubah adab kita ketika akan membaca al-Quran.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
PeciHitam.org \u2013 Sebagai sebuah mu’jizat Nabi Muhammad saw, al-Quran memiliki banyak keistimewaan dan juga pelajaran di dalamya. Tentu saja hal ini juga harus dibarengi dengan bagaimana cara kita menghormati al-Quran. Salah satunya adalah mengenai Adab Membaca al-Quran Adab dalam beribadah merupakan bentuk penghormatan kita terhadap ibadah yang akan dijalani dan amalan yang dilakukan dengan adab […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":9634,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[4078],"yoast_head":"\n
Begini Adab Membaca Al-Quran, Perhatikan Dengan Baik! - Pecihitam.org<\/title>\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\t\n\t\n\t\n\n\n\n\t\n\t\n\t\n