Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":9414,"date":"2019-09-16T06:37:49","date_gmt":"2019-09-15T23:37:49","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=9414"},"modified":"2019-09-16T06:37:51","modified_gmt":"2019-09-15T23:37:51","slug":"tuntunan-bagi-umat-islam-dalam-menghadapi-orang-orang-musyrik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tuntunan-bagi-umat-islam-dalam-menghadapi-orang-orang-musyrik\/","title":{"rendered":"Tuntunan Bagi Umat Islam dalam Menghadapi Orang-orang Musyrik"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Ada banyak orang yang bertanya, apa yang dimaksud syirik dalam Islam? Kalau kita merujuk pada kitab suci al-Qur\u2019an, kita akan menemukan bahwa kata syirik dengan segala bentuk derivasinya, terulang sebanyak 163 kali yang tersebar di 44 surat dari 114 surat. Ini sebagai bukti bahwa kata syirik memang seringkali dijelaskan dan disebutkan dalam al-Qur\u2019an. <\/p>\n\n\n\n
Pertanyaannya,\napakah kata syirik dalam al-Qur\u2019an ini menunjuk kepada komunitas tertentu atau\ntidak? Kata syirik, biasanya menunjuk pada komunitas masyarakat yang menyembah\npatung, \u201cmusyrikatul Arab<\/em>\u201d, yaitu\norang-orang Arab yang menyembah patung dan mengingkari adanya Allah.<\/p>\n\n\n\n
Dosa\nsyirik ini juga dipandang sebagai dosa yang paling besar dalam Islam. Allah\nberfirman dalam QS. An-Nisa ayat 42, yang artinya, \u201cSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia\nmengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang\ndikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah\nberbuat dosa yang besar\u201d<\/em>. <\/p>\n\n\n\n
Menarik untuk diperhatikan bahwa sekalipun dosa syirik ini termasuk dosa yang paling besar, tapi tidak ada sanksi hukum dunia di dalam al-Qur\u2019an yang bisa dikenakan kepada orang-orang yang didefinisikan sebagai orang syirik. <\/p>\n\n\n\n
Itu sebagai bukti bahwa biarlah yang memberi sanksi kepada mereka adalah Allah semata, manusia tidak perlu ikut campur untuk menvonis dan memberikan keputusan hukum terhadap apa yang menjadi keyakinan orang-orang musyrik itu. <\/p>\n\n\n\n
Tapi pertanyaannya, kenapa ada orang-orang musyrik yang diperangi? Kalau kita merujuk pada ayat al-Qur\u2019an, ada ayat yang menyatakan \u201cwaqatililmusyrikinakafa kama yukotilunakum kafa<\/em>\u201d, perangilah orang-orang musyrik itu semuanya, seperti mereka menyerangi kamu semuanya. <\/p>\n\n\n\n
Dengan\ndemikian, orang musyrik diperangi bukan karena dia musyrik, tapi mereka\ndiperangi lebih karena mereka memerangi orang-orang Islam. Ibn Arabi dalam\nkitabnya \u201cAhkamul Qur\u2019an<\/em>\u201d menyatakan\nbahwa perangilah orang-orang musyrik yang telah memerangi kamu. Sekiranya orang\nmusyrik tidak memerangi umat Islam, maka tidak boleh bagi umat Islam untuk memeranginya.<\/p>\n\n\n\n
Bahkan,\nada banyak ulama yang berkata bahwa sekiranya orang-orang musyrik itu pasif\nsaja, bahkan mereka hidup miskin dan memerlukan bantuan, maka umat Islam tidak\nboleh mengendalikan diri lalu tidak membantunya. <\/p>\n\n\n\n
Di\ndalam al-Qur\u2019an disebutkan, \u201cBukan\nkewajibanmu untuk memberikan petunjuk kepada orang-orang musyrik itu. Tapi\nAllah akan memberikan hidayah-Nya kepada orang yang Ia kehendaki<\/em>\u201d. Malahan,\ndi ayat yang lain, Allah berfirman, \u201cwamatunfiku\nmin khoirin falianfusiqum wama tunfikuna ilabtigha\u2019a wajhillah wama tunfiku\nyuwaffa ilaikum<\/em>\u201d, ayat ini menyatakan tentang bolehnya memberi nafkah\nkepada orang-orang musyrik. <\/p>\n\n\n\n