Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":9427,"date":"2019-09-16T03:26:41","date_gmt":"2019-09-15T20:26:41","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=9427"},"modified":"2019-09-16T05:47:37","modified_gmt":"2019-09-15T22:47:37","slug":"ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/","title":{"rendered":"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Sebagaimana yang telah di sepakati oleh akal kita bersama Pada artikel sebelumnya tentang sifat wajib bagi Allah yang pertama yaitu Wujud, maka pada kesempatan ini penulis akan mencoba untuk menjelaskan dengan sangat rinci, sedikit tentang hal yang berkaitan dengan sifat kedua yang wajib bagi Allah Ta’ala yaitu Qidam (Dahulu)<\/p>\n\n\n\n
SIFAT KEDUA YANG WAJIB BAGI ALLAH TA\u2019ALA: QIDAM (\u0642\u0650\u062f\u064e\u0645) , MUSTAHIL ALLAH TA\u2019ALA HUDUTS (\u062d\u064f\u062f\u064f\u0648\u0652\u062b)<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Qidam artinya Dahulu, sifat yang berlawanan dengannya adalah\nHuduts yang berarti baharu. Allah Ta\u2019ala wajib Ia bersifat dengan sifat qidam,\nmustahil ada sifat baharu pada zat Allah Ta\u2019ala.<\/p>\n\n\n\n
Definisi dari pada qidam yakni tiada permulaan bagi\nkeberadaannya, maksudnya adalah keberadaan zat Allah beserta segala sifat-Nya\ntidak berawal, karena Dialah Yang Maha paling awal. Sedangkan huduts\/baharu,\nkeberadaannya tersebut di awali dengan ketiadaan, kemudian baru ada ia setelah\ndi jadikan atau di adakan.<\/p>\n\n\n\n
Dalam artian, akal tidak dapat menerima atau mencerna apabila sifat qidam ini tidak ada pada zat Allah Ta\u2019ala dan akal akan menolak apabila sifat baharu ada pada-Nya. Di dalam kita menetapakan sifat qidam tersebut wajib ada pada Allah dan sifat baharu mustahil ada pada-Nya, adalah terlebih dahulu kita kumpulkan bukti atau dalil-dalil yang dapat mendukungnya, baik dalil \u2018aqliy maupun naqliy.<\/p>\n\n\n\n
Adapun dalil \u2018aqlinya (secara akal) sebagai berikut<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Jikalau di katakan bahwa Allah Ta\u2019ala itu tidak qadim, maka pastilah dia hadits atau baharu. <\/p>\n\n\n\n