Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":9427,"date":"2019-09-16T03:26:41","date_gmt":"2019-09-15T20:26:41","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=9427"},"modified":"2019-09-16T05:47:37","modified_gmt":"2019-09-15T22:47:37","slug":"ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/","title":{"rendered":"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Sebagaimana yang telah di sepakati oleh akal kita bersama Pada artikel sebelumnya tentang sifat wajib bagi Allah yang pertama yaitu Wujud, maka pada kesempatan ini penulis akan mencoba untuk menjelaskan dengan sangat rinci, sedikit tentang hal yang berkaitan dengan sifat kedua yang wajib bagi Allah Ta’ala yaitu Qidam (Dahulu)<\/p>\n\n\n\n

SIFAT KEDUA YANG WAJIB BAGI ALLAH TA\u2019ALA: QIDAM (\u0642\u0650\u062f\u064e\u0645) , MUSTAHIL ALLAH TA\u2019ALA HUDUTS (\u062d\u064f\u062f\u064f\u0648\u0652\u062b)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Qidam artinya Dahulu, sifat yang berlawanan dengannya adalah\nHuduts yang berarti baharu. Allah Ta\u2019ala wajib Ia bersifat dengan sifat qidam,\nmustahil ada sifat baharu pada zat Allah Ta\u2019ala.<\/p>\n\n\n\n

Definisi dari pada qidam yakni tiada permulaan bagi\nkeberadaannya, maksudnya adalah keberadaan zat Allah beserta segala sifat-Nya\ntidak berawal, karena Dialah Yang Maha paling awal. Sedangkan huduts\/baharu,\nkeberadaannya tersebut di awali dengan ketiadaan, kemudian baru ada ia setelah\ndi jadikan atau di adakan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam artian, akal tidak dapat menerima atau mencerna apabila sifat qidam ini tidak ada pada zat Allah Ta\u2019ala dan akal akan menolak apabila sifat baharu ada pada-Nya. Di dalam kita menetapakan sifat qidam tersebut wajib ada pada Allah dan sifat baharu mustahil ada pada-Nya, adalah terlebih dahulu kita kumpulkan bukti atau dalil-dalil yang dapat mendukungnya, baik dalil \u2018aqliy maupun naqliy.<\/p>\n\n\n\n

Adapun dalil \u2018aqlinya (secara akal) sebagai berikut<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Jikalau di katakan bahwa Allah Ta\u2019ala itu tidak qadim, maka pastilah dia hadits atau baharu. <\/p>\n\n\n\n

Nah, sebagaimana yang pernah saya jelaskan pada artikel sebelumnya yang bertajuk \u201cIlmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama\u2019ah; Wujud, Sifat Wajib Pertama Bagi Allah SWT<\/a>\u201d , yang bahwa segala sesuatu yang baharu atau hadits mestilah ada baginya pencipta, yang membuat atau mengadakannya. Akal tidak dapat mencerna sama sekali bila sesuatu yang baharu itu ada atau berwujud ia dengan sendirinya.<\/p>\n\n\n\n

Maka jika di katakan Allah Ta\u2019ala itu bersifat baharu, dan makna baharu itu sendiri sebagaimana yang telah di jelaskan di atas adalah sesuatu yang keberadaannya di awali dengan tiada, berarti adanya Allah Ta\u2019ala mestilah ada sesuatu yang lain yang menciptakan-Nya, yang memunculkan-Nya daripada ketiadaan. <\/p>\n\n\n\n

Baiklah, lalu kemudian akal akan mencari kebenaran dengan mempertanyakan: siapa yang kemudian menciptakan sang pencipta yang telah menciptakan Allah?, dan bila umpama di jawab, ada Tuhan lain yang menciptakan Tuhan sang pencipta Allah. <\/p>\n\n\n\n

Lalu akal akan kembali mempersoalkan: siapa lagi pencipta yang menciptakan sang pencipta yang telah menciptakan Allah ?, hingga seterusnya sampai tak berhujung dan tak ada habisnya.<\/p>\n\n\n\n

Konsep argumen  yang\ntak berpenghujung seperti ini dalam ilmu tauhid di istilahkan dengan \u201ctasalsul\u201d\n(\u062b\u064e\u0633\u064e\u0644\u0652\u0633\u064f\u0644) yang secara harfiyah berarti \u201cberantai-rantai\/barsambung-sambung\u201d\ntidak berujung.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian bila di jawab pertanyaan tersebut dengan jawaban \u201cTuhan\nlain yang menciptakan Allah tersebut di ciptakan oleh Allah sendiri\u201d, lalu\nterheran heranlah akal. Bagaimana mungkin Allah di ciptakan oleh Tuhan, lalu\nTuhan tersebut di ciptakan oleh Allah?.<\/p>\n\n\n\n

Ambillah perumpamaan pada diri kita sendiri. Kita di\nlahirkan oleh ibu, lalu yang melahirkan ibu kita adalah kita sendiri. Sungguh\nungkapan atau opini seperti ini adalah kedunguan yang keji dan sangat parah. Konsep\npemikiran yang semacam ini dalam istilah ilmu tauhid di sebut dengan \u201cdur\u201d (\u062f\u064f\u0648\u0652\u0631\u064c) yang secara harfiyah berarti \u201cberputar\u201d\natau berotasi. <\/p>\n\n\n\n

Kedua konsep diatas yaitu \u201cdur\u201d dan juga \u201ctasalsul\u201d adalah\nbathil, tidak dapat di jadikan sebagai bukti atau dalil oleh akal untuk\nmenetapkan adanya pencipta lain yang menciptakan Allah Ta\u2019ala, oleh karena ini\nbarulah kemudian akal dengan sendirinya akan dapat menerima\/menyetujui bahwa\nAllah Ta\u2019ala itu bersifat dengan sifat qidam tidak huduts\/baharu.<\/p>\n\n\n\n

Penjelasan konsep akal diatas adalah mengenai zat Allah Ta\u2019ala,\ndan keputusan akal sudah final yaitu bahwa zat Allah Ta\u2019ala adalah Qadim bukan\nhadits\/baharu. Lalu bagaimana halnya dengan sifat sifat Allah Ta\u2019ala, adakah\nsifat sifat tersebut qadim ataukah hadits ?<\/p>\n\n\n\n

Umpama di katakan, sifat-sifat yang ada pada zat Allah Ta\u2019ala\nitu baharu. Maka akal akan dengan segera menolak, mengapa demikian ?. karena\nsesuatu yang tidak dapat di pastikan keberadaan zatnya bila tanpa di dukung\ndengan sesuatu yang baharu tuk menguatkan\/memastikan keberadaan zat itu, maka\ndapat di pastikan zat tersebut adalah juga baharu atau hadits tidak qadim. <\/p>\n\n\n\n

Padahal akal tadi sudah memutuskan sebuah ketetapan final\nyang bahwa zat Allah Ta\u2019ala adalah qadim. Dengan cara menolak argumen atau\nkonsep adanya sifat huduts pada zat-Nya yang Maha Agung. Oleh karena itu\nsifat-sifat yang ada pada zat Allah Ta\u2019ala juga wajib qadim\/dahulu, mustahil\nhuduts\/baharu.<\/p>\n\n\n\n

Adapun dalil naqliy (dalil tertulis) <\/strong>tentang qadimnya\nAllah Ta\u2019ala itu terdapat dalam Al-Quran surat Al-Hadiid ayat 3 :<\/p>\n\n\n\n

….\u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0652\u0623\u064e\u0648\u064e\u0651\u0644\u064f \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0622\u062e\u0650\u0631\u064f<\/p>\n\n\n\n

\u201cDialah Yang Awal dan Yang Akhir\u2026\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dan juga terdapat dalam surat Al-An\u2019am ayat 102 :<\/p>\n\n\n\n

…. \u0630\u064e\u0670\u0644\u0650\u0643\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0631\u064e\u0628\u064f\u0651\u0643\u064f\u0645\u0652, \u0644\u064e\u0627\u0625\u0650\u0644\u064e\u0670\u0647\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0651\u0627 \u0647\u064f\u0648\u064e, \u062e\u064e\u0627\u0644\u0650\u0642\u064f \u0643\u064f\u0644\u0650\u0651 \u0634\u064e\u064a\u0652\u0621\u064d \u0641\u064e\u0627\u0639\u0652\u0628\u064f\u062f\u064f\u0648\u0647\u064f<\/p>\n\n\n\n

\u201cdemikian itu\nialah Allah Tuhan kamu, tidak ada Tuhan selain Dia, Pencipta segala sesuatu,\nmaka sembahlah Dia\u2026.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Demikian sekelumit pembahasan tentang sifat ke-2 yang wajib serta\nyang mustahil bagi Allah Ta\u2019ala. InsyaAllah akan kita lanjutkan pada artikel\nselanjutnya tentang sifat ke-3 yang wajib bagi Allah yakni sifat Baqa dan sifat\nyang berlawanan dengannya yaitu Fana.<\/p>\n\n\n\n

Wallahu A\u2019lam Bisshawaab ! <\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Sebagaimana yang telah di sepakati oleh akal kita bersama Pada artikel sebelumnya tentang sifat wajib bagi Allah yang pertama yaitu Wujud, maka pada kesempatan ini penulis akan mencoba untuk menjelaskan dengan sangat rinci, sedikit tentang hal yang berkaitan dengan sifat kedua yang wajib bagi Allah Ta’ala yaitu Qidam (Dahulu) SIFAT KEDUA YANG WAJIB […]<\/p>\n","protected":false},"author":43,"featured_media":9444,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[5,2030],"tags":[4128,4127],"yoast_head":"\nIlmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama'ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Qidam artinya Dahulu, sifat yang berlawanan dengannya adalah Huduts yang berarti baharu. Allah SWT wajib bersifat dengan qidam, mustahil ada sifat baharu.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama'ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Qidam artinya Dahulu, sifat yang berlawanan dengannya adalah Huduts yang berarti baharu. Allah SWT wajib bersifat dengan qidam, mustahil ada sifat baharu.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-15T20:26:41+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-15T22:47:37+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Muhammad Haekal\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Muhammad Haekal\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/\"},\"author\":{\"name\":\"Muhammad Haekal\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/9cc72771dc2d36a63270ba1088891391\"},\"headline\":\"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT\",\"datePublished\":\"2019-09-15T20:26:41+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-15T22:47:37+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/\"},\"wordCount\":803,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg\",\"keywords\":[\"qidam\",\"sifat wajib allah\"],\"articleSection\":[\"Manhaj\",\"Tauhid\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/\",\"name\":\"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama'ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-15T20:26:41+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-15T22:47:37+00:00\",\"description\":\"Qidam artinya Dahulu, sifat yang berlawanan dengannya adalah Huduts yang berarti baharu. Allah SWT wajib bersifat dengan qidam, mustahil ada sifat baharu.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/9cc72771dc2d36a63270ba1088891391\",\"name\":\"Muhammad Haekal\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c01a19335511aa704ba68aeb6c05a700?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c01a19335511aa704ba68aeb6c05a700?s=96&r=g\",\"caption\":\"Muhammad Haekal\"},\"description\":\"Alumni Ponpes Moderen Babun Najah Banda Aceh | Santri di Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyyah, Banda Aceh\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mhaykal\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama'ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT - Pecihitam.org","description":"Qidam artinya Dahulu, sifat yang berlawanan dengannya adalah Huduts yang berarti baharu. Allah SWT wajib bersifat dengan qidam, mustahil ada sifat baharu.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama'ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT - Pecihitam.org","og_description":"Qidam artinya Dahulu, sifat yang berlawanan dengannya adalah Huduts yang berarti baharu. Allah SWT wajib bersifat dengan qidam, mustahil ada sifat baharu.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-15T20:26:41+00:00","article_modified_time":"2019-09-15T22:47:37+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Muhammad Haekal","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Muhammad Haekal","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/"},"author":{"name":"Muhammad Haekal","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/9cc72771dc2d36a63270ba1088891391"},"headline":"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT","datePublished":"2019-09-15T20:26:41+00:00","dateModified":"2019-09-15T22:47:37+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/"},"wordCount":803,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg","keywords":["qidam","sifat wajib allah"],"articleSection":["Manhaj","Tauhid"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/","name":"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama'ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg","datePublished":"2019-09-15T20:26:41+00:00","dateModified":"2019-09-15T22:47:37+00:00","description":"Qidam artinya Dahulu, sifat yang berlawanan dengannya adalah Huduts yang berarti baharu. Allah SWT wajib bersifat dengan qidam, mustahil ada sifat baharu.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/qidam-Sifat-Wajib-Kedua-Bagi-Allah-SWT.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-tauhid-dasar-ahlussunnah-wal-jamaah-qidam-sifat-wajib-kedua-bagi-allah-swt\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ilmu Tauhid Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah; Qidam, Sifat Wajib Kedua Bagi Allah SWT"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/9cc72771dc2d36a63270ba1088891391","name":"Muhammad Haekal","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c01a19335511aa704ba68aeb6c05a700?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c01a19335511aa704ba68aeb6c05a700?s=96&r=g","caption":"Muhammad Haekal"},"description":"Alumni Ponpes Moderen Babun Najah Banda Aceh | Santri di Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyyah, Banda Aceh","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mhaykal\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/9427"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/43"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=9427"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/9427\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/9444"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=9427"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=9427"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=9427"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}