Pecihitam.org<\/strong> – Pembahasan haid dan nifas. Pengertian haid adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan sehat dan bukan karena melahirkan. Dan dasar hukumnya adalah berdasarkan al qura\u2019an surat (al Baqarah: 222). Begitu juga hadis Rasul saw , riwayat Aisyah ra, yaitu <\/p>\n\n\n\n

\u0623\u0646 \u0647\u0630\u0627 \u0623\u0645\u0631\u0627 \u0643\u062a\u0628\u0647 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u0649 \u0628\u0646\u0627\u062a \u0623\u062f\u0645. (\u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0644\u0628\u062e\u0627\u0631\u064a \u0648\u0645\u0633\u0644\u0645)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cSesungguhnya Allah telah menetapkan perkara ini (haid) atas anak-anak putri nabi Adam as. (HR. Bukhari dan Muslim).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sedangkan nifas adalah darah yang\nkeluar dari kemaluan seoarang wanita setelah melahirkan (wiladah), dasar\nhukumnya berasal dari hadis yang diriwayatkan Ummu Salamah, beliau berkata:<\/p>\n\n\n\n

\u0643\u0627\u0646\u062a \u0646\u0641\u0633\u0627\u0621 \u0639\u0644\u0649 \u0639\u0647\u062f \u0631\u0633\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0635\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0648\u0633\u0644\u0645 \u062a\u0642\u0639\u062f \u0628\u0639\u062f \u0646\u0641\u0627\u0633\u0647\u0627 \u0623\u0631\u0628\u0639\u064a\u0646 \u064a\u0648\u0645\u0627 \u0623\u0648 \u0623\u0631\u0628\u0639\u064a\u0646 \u0644\u064a\u0644\u0629 (\u0631\u0648\u0627\u0647 \u0623\u0628\u0648 \u062f\u0627\u0648\u062f \u0648\u0627\u0644\u062a\u0631\u0645\u0630\u064a)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u00a0\u201cPada masa Rasulullah saw para wanita yang sedang menjalani masa nifas menahan diri selama empat puluh hari atau empat puluh malam\u201d. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Para ulama dari kalangan sahabat Rasulullah saw dan para tabiin telah menempuh kesepekatan, bahawa wanita yang sedang menjalani masa nifas meninggalkan shalat selama empat puluh hari. Apabila telah suci sebelum masa tersebut, maka hendaklah mandi dan mengerjakan shalat, demikian yang dikatakan Imam Tirmidzi<\/a><\/strong>. <\/p>\n\n\n\n

Dua perkara ini merupakan hal yang wajar bagi seorang wanita, dalam masa (haid dan nifas) juga terdapat perkara-perkara yang haram untuk dikerjakan, yaitu:<\/p>\n\n\n\n

Menurut versi Risalatul\nMahidh, <\/em>terdapat 11 perkara yang haram dikerjakan saat haid dan nifas,\ndiantaranya:<\/p>\n\n\n\n

1. Mengerjakan shalat fardhu dan shalat sunnah.<\/li>
2. Mengerjakan thawaf di Baitullah Makkah, baik thawaf rukun, thawaf wajib, atau thawaf sunnah.<\/li>
3. Mengerjakan rukun-rukun khutbah jumat.<\/li>
4. Menyentuh lembaran al qur\u2019an apalagi kitab al Qur’an.<\/li>
5. Membawa lembaran al qur\u2019an apalagi kitab al Qur’an.<\/li>
6. Membaca ayat al qur\u2019an, kecuali karena mengharap barakah, seperti membaca bismillahirrahmanirrahim<\/em> ketika ingin memulai pekerjaan yang baik, dan Alhamdulillahi Rabbil \u2018Alamin <\/em>karena bersyukur, serta Innaa Lillahi wa Inna Ilaihi Raaji\u2019un <\/em>karena terkena musibah.<\/li>
7. Berdiam diri di dalam masjid, sekiranya dikhawatirkan darahnya menetes di dalamnya.<\/li>
8. Mondar mandir di dalam masjid, sekiranya dikhawatirkan darahnya menetes di dalamnya.<\/li>
9. Mengerjakan puasa ramadhan, tetapi wajib baginya qadla, adapun shalat tidak wajib qadla.<\/li>
10. Meminta cerai kepada suaminya, atau sebaliknya.<\/li>
11. Melakukan istimta\u2019 <\/em>(bersenang-senang) suami isteri antara pusar dan lutut, baik bersyahwat ataupun tidak. Apalagi bersetubuh, meskipun kemaluan lelaki dibungkus dengan kain, hukumnya tetap haram.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Dari ke sebelas larangan\ntersebut, terdapat 3 hal yang diharamkan juga bagi seoarang suami, yaitu\nmelakukan persetubuhan, menceraikan isterinya dalam keadaan haid, dan melakukan\nistimta\u2019. <\/em><\/p>\n\n\n\n

    Jika haid atau nifas sudah\nberhenti namun belum mandi, maka larangan 11 ini masih berlaku, kecuali puasa\ndan talak. (lihat di Abyanal Hawaij<\/em>, juz 11 hal. 269-270)<\/p>\n\n\n\n

    Adapun hikmah adanya larangan menyetubuhi isteri ketika haid<\/a><\/strong>, menurut ulama fuqaha adalah karena akan mengakibatkan penyakit lepra terhadap anaknya. (lihat di Hasyiyah al Qalyubi<\/em>, juz 1 hal. 100).<\/p>\n\n\n\n

    Dan adanya hikmah wajib menqadla\u2019\npuasa tanpa menqadla\u2019 sholat bagi orang yang haid dan nifas, menurut ijma\u2019\nulama adalah karena kesukaran dalam menqdla shalat yang dilakukan berulang\nulang, lain halnya dengan puasa yang hanya sehari dengan satu kali qadla. (lihat\ndi al Minhajul Qawim<\/em> juz 1, hal. 548 atau Husnul Mathalib<\/em> hal.\n70).<\/p>\n\n\n\n

    Maka demikianlah penjelasan singkat mengenai haid dan nifas serta perkara yang diharamkan bagi mereka, semoga bermanfaat bagi saya dan orang lain. Wallahu A\u2019lam. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pecihitam.org – Pembahasan haid dan nifas. Pengertian haid adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan sehat dan bukan karena melahirkan. Dan dasar hukumnya adalah berdasarkan al qura\u2019an surat (al Baqarah: 222). Begitu juga hadis Rasul saw , riwayat Aisyah ra, yaitu \u0623\u0646 \u0647\u0630\u0627 \u0623\u0645\u0631\u0627 \u0643\u062a\u0628\u0647 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u0649 \u0628\u0646\u0627\u062a \u0623\u062f\u0645. (\u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0644\u0628\u062e\u0627\u0631\u064a \u0648\u0645\u0633\u0644\u0645) \u201cSesungguhnya […]<\/p>\n","protected":false},"author":17,"featured_media":9733,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,1913],"tags":[3586,1918,4181],"yoast_head":"\n