Lima Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah Ini Harus Kita Lakukan Setiap Hari

Lima Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah Ini Harus Kita Lakukan Setiap Hari

PeciHitam.org – Ketika seseorang memiliki persoalan maupun tertimpa musibah yang kadang membuat putus asa, kita baru mendekatkan diri kepada Allah. Memohon agar dibukakan pintu penyelesaian masalah tersebut.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mereka percaya, dengan mendekatkan diri kepada Allah, segala permasalahannya akan dibantu agar segera dituntun untuk menyelesaikannya. Semakin dekat dengan Ilahi, semakin cepat kebutuhan kita dipenuhi. Namun, tahukah kalian, cara mendekatkan diri kepada Allah?

Berikut ini kami berikan beberapa tips atau cara mendekatkan diri kepada Allah, antara lain:

Lepaskan Keterikatan pada Dunia

Kadang gemerlapnya dunia membuat kita sering lupa. Berlomba-lomba meraih kebahagiaan dunia, yakni dengan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, jabatan setinggi-tingginya, dan sebagainya.

Tidak sedikit hal-hal yang demikian ini menjadi sumber permasalahan yang terjadi. Kealpaan kita dalam mengingat Allah, bergantung pada urusan dunia, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara urusan duniawi dan ukheawi.

Seyogyanya, ketika kita hendak beraktivitas, terlebih dahulu kita niatkan untuk beribadah demi mengharap ridha Allah. Sehingga kealpaan tadi dapat dihindari dan kita terpacu untuk berbuat sebaik-baiknya.

Jadikan Allah sebagai Tempat Curhat yang Utama

Sahabat karib atau keluarga memang tempat curhat yang baik. Mereka dapat mendengar, menghiburmu, dan juga memberikan saran atas permasalahan yang kamu alami. Namun, mereka tidak akan selalu ada saat kamu membutuhkan. Ingat, mereka juga manusia. Mereka merupakan bagian dari hal-hal duniawi yang bersifat sementara.

Baca Juga:  Pacaran yang Islami, Adakah Istilah Ini di Dalam Kamus Syariat Islam?

Suatu hari nanti mereka juga akan pergi, dan tidak akan segan meninggalkan kamu sendiri. Maka dari itu, jadikanlah Dia yang abadi menjadi satu-satunya teman curhat utama yang bisa kamu miliki. Menangis dan mengadulah pada-Nya. Allah akan selalu ada di saat kamu butuh dan dengan begitu kamu juga bisa lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Perbanyak Dzikir

Ketika beraktivitas sehari-hari, jangan biarkan hati kita kosong. Isilah dengan selalu berdzikir atau mengingat Allah. Dengan demikian kita akan selalu ingat akan kehadiran dan kuasa-Nya.

Sehingga apapun yang kita lakukan, akan selalu merasa diawasi oleh Allah dan otomatis akan melakukan yang terbaik semaksimal mungkin.

Bersyukur

Segala kenikmatan yang telah kita dapatkan saat ini merupakan anugerah dari yang Maha Kuasa. Nikmat sehat dan waktu luang merupakan sebaik-baiknya nikmat. Sehingga patutlah kita sebagai hamba untuk senantiasa mensyukurinya.

Bersyukur tersebut wajib, karena syukur merupakan bentuk rasa terimakasih seorang hamba atas segala nikmat dan karunia-Nya. Allah bahkan mengancam orang yang kufur atau tidak mensyukuri nikmat dengan siksaan yang pedih.

Baca Juga:  Adab Bangun Tidur dalam Islam Menurut Imam Al-Ghazali

Hindari Sifat-sifat Tercela

Ibnu Atha’illah dalam kitab Al-Hikam mengingatkan:

أُخْرُجْ مِنْ أَوْصَافِ بَشَرِيَّتِكَ عَنْ كُلِّ وَصْفٍ مُنَاقِضٍ لِعُبُودِيَّتِكَ لِتَكُونَ لِنِدَاءِ الْحَقِّ مُجِيبًا وَمِنْ حَضْرَتِهِ قَرِيبًا.

“Keluarlah dari sifat-sifat manusiawimu, maksudnya dari semua sifat yang menentang penghambaanmu kepada Allah, agar dapat memenuhi panggilan-Nya dan dekat di hadirat-Nya (menyaksikan dirinya benar-benar selalu di hadapan-Nya).”

Nasehat tersebut mengingatkan kita untuk keluar dari sifat-sifat kemanusiaan tercela yang bertentangan dengan penghambaan kepada Allah. Sifat-sifat tercela seperti berbanggga diri, rakus, dengki, marah dan semisalnya. Seperti firman Allah dalam QS As-Syams ayat 7-8:

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا.

“Demi jiwa manusia dan kesempurnaannya, kemudian Allah jelaskan kepadanya, kepada jiwa-jiwa yang keji dan jiwa-jiwa yang bertakwa.”

Sifat-sifat kemanusiaan yang tercela tersebut merupakan sub/cabang (furu’), sedangkan suatu efek yang jadi induk utamanya adalah keberpihakan orang terhadap dirinya sendiri (ananiyah). Karena itu semua yang tidak baik itu perlu diatur dan dididik agar tidak melewati batas yang sewajarnya.

Baca Juga:  Mengapa Kita Menggunakan Awalan Sayyidina dan Maulana Untuk Nama Rasulullah SAW?

Syaikh Sa’id Ramadhan al-Buthi mengisyaratkan bahwa sifat-sifat ini dianggap tercela dalam agama Islam hanya ketika melewati batas, laksana air sumber kehidupan melewati batas kapasitasnya menjadi banjir bandang yang menghancurkan; dan laksana obat semestinya diminum dengan takaran, namun ditenggak untuk mengenyangkan. Karena itu, dalam menjalankan perintah Allah dan amalan baik lainnya kita perlu meminimalisir sifat-sifat tercela tersebut.

Demikian lima cara mendekatkan diri kepada Allah. Dengan mendekatkan diri pada Sang Maha Pengasih, tentu kemungkinan terkabulnya segala hajat atau keinginan kita akan semakin cepat terpenuhi. Wallahu A’lam.

Mohammad Mufid Muwaffaq