Biografi Sayyid Quthb; Penulis Tafsir Fi Dzilalil Quran dan Tokoh Ikhwanul Muslimin

Biografi Sayyid Quthb; Penulis Tafsir Fi Dzilalil Quran dan Tokoh Ikhwanul Muslimin

PeciHitam.orgSayyid Quthb adalah seorang Intelektual yang namanya dikenal luas bahkan di Indonesia. Sayyid Quthb merupakan salah satu Cendekiawan Muslim di masa modern yang memiliki rekam jejak pemikiran dab biografi yang luar biasa.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Di Indonesia, Sayyid Quthb lebih dikenal dengan pemikirannya tentang Islam dan Politik. Dalam sejarahnya, dia pernah ditangkap oleh pemerintah mesir karena terlibat dalam rencana pembunuhan Wakil perdana Menteri Gamal Abdul Nasir.

Sayyid Qutb dikenal juga sebagai seoang filsuf yang hafal al-Quran dan haus akan berbagai macam ilmu pengetahuan. Mulai literatur tentang keislaman, dongeng hingga astrologi dan lain sebagainya.

Terlepas dari itu semua, kita perlu tau bagaimana sih perjalanan singkat Sayyid Quthb dan karya karya apa saja yang pernah ditulis semasa hidupnya. Nah, langsung saja pada artikel ini kita akan membahas tentang Sayyid Quthb.

Biografi Singkat

Nama lengkap Sayyid Quthb adalah Sayyid Quthb Ibrahim Husaini Shadhili. Sayyid Quthb dilahirkan di Musha dekat dengan kota Mesir, pada tanggal 9 bulan Oktober 1906 M. Sayyid Quthb merupakan anak tertua dari lima bersaudara, dua laki-laki dan tiga perempuan.

Baca Juga:  Sunan Kalijaga Pernah Dilarang Berangkat Haji Ke Mekkah

Ayah Sayyid Quthb merupakan anggota partai Nasional Mustafa Kamil dan juga menjadi pengelola majalah al-Liwa’. Dulu pada usia 10 tahun Sayyid Quthb sudah bisa menghafal al-Quran diluar kepala.

Pendidikan dasar Sayyid Quthb selain diperoleh dari sekolah Kuttab juga dari pemerintah dan tamat pada tahun 198 M. sayyid Quthb pindah ke Huwan untuk tinggal bersama dengan pamannya yang seorang jurnalis.

Pada tahun 1925 M Sayyid Quthb masuk ke Institut diklat keguruan dan tiga tahun kemudian Sayyid Quthb lulus. Setelah lulus dari Institut diklat tersebut, Sayyid Quthb juga melanjutkan studi ke Universitas Darul Ulum (Universitas Mesir Modern), disana beliau mendapatkan gelar sarjana muda dalam bidang art education.

Karya Sayyid Quthb

Sayyid Quthb merupakan seorang penulis buku dalam berbagai judul, baik itu sastra, sosial, pendidikan, politik, filsafat maupun agama. Karya-karya Sayyid Quthb telah dienal secara luas di dunia Arab dan Islam.

Baca Juga:  Biografi Imam Haromain Abu Maali Al Juwaini

Jumlah karya beliau telah mencapai 24 buku diantara yang paling fenomenal adalah Fi Dzilalil Quran (dalam 30 juz), selain buku-buku yang tidak kita ketahui sampai sekarang.

Dari banyak karya yang dihasilkan, bisa diklasifikasikan sebagai berikut :

Buku-buku sastra yang bersifat mengkritik, meliputi :

  • Muhimmatul al-Sya’ir Fi al-Hayyah (1992)
  • Al-Taswiru al-Fanni Fi Quran (1945)
  • Masyahidu al-Qiyamah Fi al-Quran (1945)
  • Al-Naqdu al-Adaby : Ushulu Wa Manahiju.

Buku-buku cerita :

  • Tiflun Min al-Qaryah (1945)
  • Al-Athyafu al-Arba’ah, ditulis bersama-sama dengan saudara-saudaranya : Aminah, Muhammad, dan Hamidah (1945)
  • Asywak (1947) d. Al-Madinah al-Mashurah.
  • Buku-buku yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran :
  • Al-Qasash al-Diniy, ditulis bersama Abdul Hamid Jaudah as-Sahrar.
  • Al-Jadid Fi Lughah al-Arabiyah, ditulis bersama dengan penulis lain.
  • Al-Jadid Fi al-Mahfuzhat, ditulis bersama dengan penulis lain.
  • Raudhatu al-Thifl, ditulis bersama dengan Aminah, as-Said dan Yusuf Murad, terbit dengan dua episode. Kumpulan buku-buku :
  • Al-Adalah al-Ijtima’iyah Fi al-Islam (1949)
  • Ma’rakah al-Islam Wa Ra’samaliyah (1951)
  • As-Salam alAlami Wa Islam (1951)
  • Nahwa Mujtama’in Islami (1952)
  • Fi Zhilal al-Quran (1953-1964)
Baca Juga:  Syekh Yusuf al Makassari; Ulama Sulawesi yang Dijuluki Putra Afrika

Meskipun pemikiran Sayyid Quthb banyak digunakan oleh kelompok Islam garis keras, tapi tidak ada salahnya bagi kita untuk senantiasa mempelajari bagaimana cara Sayyid Quthb mencari ilmu dan kehausannya akan ilmu.

Wallahu a’lamu.

Mohammad Mufid Muwaffaq