PBNU Tepis Kabar Dapat Uang Agar Tak Kritisi Soal Muslim Uighur di Xinjiang

Pecihitam.org – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal menepis kabar adanya rayuan Cina kepada organisasi ini agar bungkam soal kondisi Muslim Uighur di Xinjiang, Cina.

Kabar itu sebelumnya muncul dalam laporan Wall Street Journal (WSJ). Media tersebut menuliskan artikel yang menyebut Cina membujuk sejumlah organisasi masyarakat Islam, media, dan akademisi di Indonesia agar menghentikan kritiknya soal muslim Uighur.

Wall Street Journal menyebut Cina menggelontorkan dana bantuan dan donasi setelah isu itu kembali muncul pada tahun 2018 terkait dugaan adanya satu juta tahanan Uighur di Kamp Xinjiang.

“Pemberitaan itu sama sekali tidak benar. Tidak ada aliran dana apapun bentuknya terkait dengan isu Muslim Uighur,” kata Helmy. Dikutip dari media Tempo, pada Senin, 16 Desember 2019.

Helmy menegaskan, NU merupakan organisasi sosial keagamaan yang independen dan tidak terikat pada siapapun. “Dan tidak bisa didikte oleh pihak manapun,” ujarnya.

Dia mengatakan, sejak awal NU tegas menolak segala bentuk kekerasan. Termasuk dugaan adanya persekusi yang diterima oleh etnis minoritas muslim Uighur di Xinjiang. “Sikap NU sejak awal sudah jelas. Prinsipnyua adalah menolak segala bentuk kekerasan dan perlakuan yang mencederai kemanusiaan,” ujarnya.

Baca Juga:  Dinilai Bertentangan dengan Kaidah Hukum, PBNU Desak Pemerintah Revisi UU Jaminan Produk Halal
Adi Riyadi