Gus Ulil Sebut Kiai Nurul Huda Reinkarnasi Gus Dur

Pecihitam.org – Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menyebut bahwa di Bekasi ada seorang kiai yang dianggap sebagai titisan atau bahkan reinkarnasi dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Hal itu diungkapkan Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) ini dalam peringatan Haul ke-10 Gus Dur di Bekasi, di Pesantren Motivasi Indonesia, Kampung Cinyosog, Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Sabtu, 25 Januari 2020.

Adapun Kiai yang dimaksud Gus Ulil sebagai reinkarnasi dari Gus Dur itu adalah KH Nurul Huda.

Menurutnya, warga Bekasi harus merasa bangga karena ada sosok seperti kiai yang akrab disapa Ayah Enha itu.

“Saya melihat Kiai Enha ini sebagai tokoh Betawi yang spesial karena beliau sebetulnya merupakan reinkarnasi dari Gus Dur. Beliau sebagai kelahiran kembali tokoh Gus Dur, tapi tingkatnya (Desa) Burangkeng,” kata Gus Ulil, dikutip dari situs resmi NU, Minggu, 26 Januari 2020.

Baca Juga:  Ketika Gus Dur Membincangkan Pergolakan Pemikiran Islam Ahmad Wahib

Menantu KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) ini, semangat yang dibawa Pesantren Motivasi Indonesia oleh Kiai Enha itu adalah semangatnya Gus Dur seratus persen. Yakni semangat merangkul semua kelompok.

“Dan itulah semangat yang mendasari akidah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah,” ujar Gus Ulil.

Pengampu Ngaji Ihya Online ini menambahkan, ada juga kiai besar kepunyaan negeri ini yang mirip dengan Gus Dur.

“Sosok itu adalah Allahyarham KH Maimoen Zubair yang ketika wafat juga didoakan oleh berbagai golongan,” ujarnya.

“Di Mojokerto, ada sebuah gereja yang pernah dijaga Banser dan kemudian meledak bersama bom yang dipeluk, saat Kiai Maimoen wafat gereja itu menggelar doa bersama,” sambungnya.

Baca Juga:  Klarifikasi Soal Tuntutan Pembubaran Banser di Papua, Yorrys Raweyai: Itu Hoaks!

Hal itu, kata dia, menjadi sangat membanggakan karena menunjukkan bahwa tokoh umat Islam dihargai dan kemudian didoakan oleh orang-orang yang di luar Islam.

“Saya berharap, nanti kalau ada tokoh besar yang wafat dari agama lain, orang Islam juga mendoakan. Terutama di PMI ini harus memggelar doa bersama untuk tokoh agama lain yang meninggal. Urusan boleh atau tidak mendoakan dalam Islam, itu tugas santri untuk mengaji lebih giat lagi,” ujar Gus Ulil.

Turut hadir pada acara tersebut tokoh lintas agama se-Bekasi Raya diantaranya adalah Pastor Antonius Suhardi Antara Pr, Pastor Ambrosius Pantola Svd, Mubaligh Ahmadiyah Wilayah Jawa Barat 01 Maulana Ma’mun Ahmad Sahib, dan tokoh agama dari Gereja Kristen Pasundan (GKP) yakni Pendeta Suluh Sutia dan Pendeta Harry Kurniawan.

Baca Juga:  Ustaz Tengku Zulkarnain Sindir Keputusan Pemerintah Soal Larangan Pemudik Kembali ke Jakarta

Acara tersebut juga dimeriahkan oleh palang pintu yang menjadi ciri dari kebudayaan khas Betawi saat menyambut kedatangan Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Kemudian juga ada penampilan perkusi dan musikalisasi puisi tentang Gus Dur yang dibawakan dengan jenaka oleh Santri Pesantren Motivasi Indonesia

Muhammad Fahri