Pecihitam.org – Duhai senangnya pengantin baru, duduk bersanding bersendau gurau. Kurang lebih mungkin begitulah potongan lirik lagu yang judulnya pengantin baru. Siapapun yang menikah sama saja telah menyempurnakan setengah agamanya, sebab menikah adalah salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW.
Menikah bagi yang sudah baliqh dan mampu memang sangat dianjurkan agar menghindari berbagai maksiat. Dalam Al Quran sendiri juga sudah sangat jelas tentang diciptakannya manusia secara berpasang-pasangan agar bisa melangusngkan pernikahan dan menjadi keluarga untuk memiliki keturunan. Yang mana keturunan dari umat Islam itu akan dibangga-banggakan oleh Nabi Muhammad SAW kepada Nabi yang lain di akhirat kelak.
Itulah mengapa bagi kita ketika mendatangi pernikahan seseorang, entah itu sanak keluarga, saudara, teman atau orang lain sebagai orang muslim hendaklnya menyampaikan doa kebaikan kepada pengantin baru tersebut. Sebagaimana doa untuk pengantin baru yang diajarkan Nabi Muhammad SAW berikut ini;
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii Khairin
Artinya :”Mudah-mudahan Allah memberkahi engkau dalam segala hal (yang baik) dan mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan”
Doa tersebut merupakan cuplikan dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra tentang bacaan apa yang dilantunkan Rasulullah SAW ketika beliau hendak mendoakan pengantin baru.
Redaksi hadits tersebut adalah sebagai berikut:
أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا رَفَّأَ إِنْسَانًا إِذَا تَزَوَّجَ قَالَ بَارَكَ اَللَّهُ لَكَ , وَبَارَكَ عَلَيْكَ , وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْر
Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw bila mendoakan seseorang yang nikah, beliau bersabda, “Semoga Allah memberkahimu dan menetapkan berkah atasmu, serta mengumpulkan engkau berdua dalam kebaikan.”
Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dan Imam Empat lainnnya. Kualitas hadits ini shahih menurut Imam at Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.
Dari doa untuk pengantin baru inilah yang menjadi harapan dan makna penting sebuah keberkahan dalam membina rumah tangga. Untuk mencapai keluarga yang berkah, keduanya terlebih dahulu memperoleh sakinah dan rahmat. Mereka merasakan ketentraman dan kasih sayang. Jika kasih sayang sudah terjalin maka dalam keadaan apapun rumah tangga akan selalu berjalan harmonis.
Dalam keadaan diguncang kesulitan atau dikaruniai kesuksesan, suami dan istri tetap bisa merasakan ketentraman. Kalau suami resah, ada pangkuan istri yang siap merengkuh dengan segenap perasaannya. Ketika suami datang dengan wajah kusam, istri siap memberi sambutan yang hangat.
Wajahnya tetap teduh dan penuh perhatian sehingga suami makin sayang. Begitu sebaliknya, saat istri gelisah, ada suami yang siap menampung air mata dengan dekapan hangat di dada serta usapan tangan yang memberi ketentraman dan perlindungan.
Jadi, keharmonisan rumah tangga mensyaratkan adanya “sakinah, mawaddah, wa rahmah” artinya ketenangan, ketulusan, dan kasih saying diantara keduanya. Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat dan keberkahan kepada keluarga kita semua. Amiin.