Pecihitam.org – Memberikan pendidikan yang baik adalah kewajiban setiap orang tua kepada anaknya. Umumnya setelah anak lulus sekolah TK (Taman Kanak-kanak) atau RA (Raudhatul Athfal) atau BA (Bustanul Athfal) orang tua akan melanjutkan pendidikan sang anak ke Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Nah, untuk kali ini kita akan membahas mengenai jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang sekarang ini sedang sangat diminati orang tua.
Daftar Pembahasan:
Apa itu Madrasah Ibtidaiyah?
Pendidikan adalah sebuah proses dimana manusia akan dibimbing untuk membentuk jati dirinya agar menjadi pribadi yang lebih baik, berilmu serta berbudi luhur.
Madrasah adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang artinya sekolah. Asal katanya yaitu darasa (baca: darosa) yang artinya belajar. Adapaun Madrasah Ibtidaiyah (disingkat MI) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Madrasah Ibtidaiyah setara dengan Sekolah Dasar, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama.
Karena sama dengan Sekolah Dasar, pendidikan madrasah ibtidaiyah juga ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Kemudian lulusan madrasah ibtidaiyah dapat melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Menengah Pertama.
Kurikulum madrasah Ibtidaiyah juga sama dengan kurikulum sekolah dasar, hanya saja pada MI lebih spesial karena terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan Agama Islam. Jadi, selain mengajarkan mata pelajaran sebagaimana sekolah dasar pada umumnya, MI juga ditambah dengan pelajaran-pelajaran keagamaan seperti:
- Alquran dan Hadits
- Aqidah dan Akhlaq
- Fiqih
- Sejarah Kebudayaan Islam
- Bahasa Arab
Dari sini dapat digambarkan bahwa, Madrasah sebagai lembaga pendidikan merupakan wadah yang benar-benar memenuhi elemen-elemen institusi yang tidak terjadi pada lembaga-lembaga pendidikan lain. Karena tugas yang diemban oleh madrasah setidak-tidaknya mencerminkan sebagai lembaga pendidikan Islam yang modern.
Apa Beda Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar?
Berbicara mengnai perbedaan keduanya, tentunya antara SD dan MI bisa dibilang hampir sama, namun juga berbeda. Keduanya sama-sama merupakan sekolah dasar setelah pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Selain itu SD dan MI juga memiliki jumlah tahun pembelajaran yang sama, yakni sampai 6 tahun lamanya. Nah, adapun yang membedakan diantara keduanya hanya terletak pada kurikulum dan tambahan ekstra pembelajarannya.
Perbandingan kedua kurikulum sekolah ini secara sederhananya dapat dipahami sebagai berikut, yakni SD dengan kurikulum umum sedangkan MI dengan kurikulum terkonsentrasi pada pendidikan agama Islam.
Jadi, jika SD hanya sekedar memberikan pelajaran agama sebagai satu dari semua mata pelajaran, maka MI mengajarkan basic agama dalam setiap kegiatan belajar-mengajarnya. Mulai dari penggunaan seragam muslim, adanya mata pelajaran ekstra yang tidak ada di SD seperti baca tulis al Quran, bahasa Arab, ilmu tajwid, fiqih dan juga lain sebagainya.
Alasan Mengapa Madrasah Ibtidaiyah Jadi Pilihan
Sekolah bertugas untuk memberi dukungan kepada pertumbuhan dan juga perkembangan seorang anak. Meski berbeda kurikulum, namun sejatinya SD dan MI memiliki kelebihan masing-masing.
Adapun, inilah beberapa kelebihan Madrasah Ibtidaiyah dibanding SD, yaitu :
1. Punya Kurikulum Berbasis Agama
Jika SD hanya menerapkan kurikulum berbasis IPTEK saja, maka lain halnya dengan Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah dengan lingkup pendidikan agama Islam ini mempunyai dua kurikulum yang berjalan beriringan, yakni paduan IPTEK dengan basis pendidikan agama itu sendiri.
Maka jangan heran jika kita melihat anak MI pintar membaca Al-Qur’an, belajar Fiqh, hingga Tajwid, namun juga sangat pandai mengerjakan Sains, Bahasa Inggris, dan lain sebagainya.
2. Materi Pendidikan Agama Lebih Panjang
Umumnya, Sekolah Dasar hanya memberikan jadwal materi pembelajaran agama sekali dalam setiap minggunya. Itu pun rentang waktunya terkadang hanya 1 jam mata pelajaran saja. Sementara jika anak sekolah di MI, ia akan mendapat porsi lebih banyak sekitar 50-75 tentang pendidikan Agama. Hal ini karena materi terkait pendidikan satu ini dibuat lebih sering dengan durasi yang panjang serta beriringan dengan materi IPTEK.
3. Terdapat Praktek Keagamaan
Biasanya jika diberi teori saja, maka anak-anak akan kesulitan memahaminya bahkan jadi bosan. Maka dari itu, mata pelajaran yang baik adalah materi dengan banyak praktek. Di Madrasah ibtidaiyah, anak-anak akan diberi tambahan wawasan dan diajari berbagai praktek ibadah keagamaan dengan jadwal yang padat. Jadi tidak hanya teori saja, anak-anak didik MI juga lebih banyak praktek praktek dalam kesehariannya.
4. Fasilitas Sebanding dengan Biaya Sekolah
Banyak orang tua yang masih bertanya mengapa biaya sekolah mahal. Sebenarnya jika melihat dari fasilitas yang diberikan, tentu hal ini berbanding lurus dan masih dalam tahap wajar. Pasalnya, semakin baik fasilitas pendidikan, maka kualitas pendidikan anak juga akan semakin meningkat.
Nah, lantaran Madrasah Ibtidaiyah lebih banyak dimiliki oleh swasta, maka kita tidak perlu khawatir jika biayanya akan sedikit mahal karena fasilitas yang didapat dijamin sepadan dan sangat bermanfaat.
Tugas Lembaga Madrasah
Menurut Abdurrahman an Nahlawi tugas lembaga madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
- Merealisasikan pendidikan Islam yang didasarkan pada prinsip pikir, aqidah dan Tasyri’ yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan bentuk dan realisasi itu ialah agar peserta didik beribadah, mentauhidkan Allah Swt, tunduk dan patuh atas perintahnya, serta syariatnya.
- Memelihara fitrah peserta didik sebagai insan yang mulia agar ia tidak menyimpang dari tujuan Allah yang telah menciptakan. Oleh karena itu, dasar operasionalisasi pendidikan harus dijiwai oleh fitrah manusiawi, sehingga menghindari adanya penyimpangan.
- Memberikan kepada peserta didik dengan seperangkat peradaban dan kebudayaan Islam, dengan cara mengintegrasikan antara ilmu alam, ilmu sosial, ilmu eksak dengan lancasan ilmu agama sehingga peserta didik mampu melibatkan dirinya pada perkembangan IPTEK.
- Membersihkan pikiran dan jiwa dari pengaruh emosi karena pengaruh globalisasi, madrasah berperan sebagai benteng yang menjaga kebersihan dan keselamatan fitrah manusia.
- Memberikan wawasan nilai dan moral, serta peradaban manusia yang membawa hasanah perkembangan berfikir peserta didik.
- Menciptakan suasana kesatuan dan kesamaan antar peserta didik.
- Tugas mengkordinasi dan membenahi kegiatan pendidikan.
- Menyempurnakan tugas-tugas lembaga pendidikan keluarga, masjid dan pesantren.
Kesimpulan
Madrasah Ibtidaiyah sebagai suatu Lembaga Pendidikan Dasar Islam menjadi lebih modern. Karena memadukan antara pendidikan pesantren dan sekolah, yang mana materinya mengintegrasikan agama dan pengetahuan umum.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam berfungsi menghubungkan sistem lama dan sistem baru dengan jalan tetap mempertahankan nilai-nilai lama yang masih baik dan dapat dipertahankan dan mengambil sesuatu yang baru dalam ilmu, teknologi, dan ekonomi yang bermanfaat bagi kehidupan umat islam. Karena isi kurikulum madrasah pada umumnya sama dengan pendidikan di pesantren ditambah dengan ilmu-ilmu umum.
Dengan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, maka semuanya akan menjadi realistis dan sangat mungkin untuk dapat diwujudkan bagi seorang anak. Sehingga pendidikan agama dan IPTEK yang beriringan jelas memberikan sekian banyak dampak positif terhadap perjalanan kehidupan manusia sebab semua orang membutuhkan pendidikan.
Maka, memilih pendidikan Madrasah Ibtidaiyah untuk anak merupakan pilihan yang tepat. Dimana pendidikan agama sebagai benteng akhlak dan pendidikan IPTEK sebagai jalan masa depan si buah hati.