Malam Pertama Seorang Muslimah; Ini yang Sebaiknya Dilakukan!

malam pertama seorang muslimah

Pecihitam.org – Bagi seorang Muslimah biasanya malam pertama satu kamar bersama laki-laki yang baru menjadi suaminya akan merasa canggung, malu dan perasaan yang campur aduk. Namun keadaan tersebut lambat laun akan berubah menjadi sifat yang berbeda, seperti saling menyayangi, semakin mesra dan bahkan akan muncul sikap manjanya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bagi setiap pasangan pengantin baru pasti ada ritual yang biasa kebanyakan orang menyebutnya dengan malam pertama. Dalam Islam malam pertama memiliki aturan dan tatacara tersendiri, tidak hanya bagi laki-laki saja juga bagi perempuan.

Sebagai seorang muslimah pastinya wajib tau tentang adab, tata cara atau amalan yang diamalkan ketika malam pertama tersebut. Mulai dari sholat sunnah dan dilanjutkan dengan hal lainnya.

Bagi pengantin baru, pertama yang harus dilakukan adalah melakukan sholat sunah berjamaah

Lafadz niat sholat dimalam pengantin :

أُصَـلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ الزِّفَافِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّـهِ تَعَالَى
Usholli sunnata lailatiz zifaf rok’ataini lillahi ta’ala

“Saya salat sunah malam pengantin dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Selanjutnya, sang suami memerintahkan lagi kepada istri untuk melakukan shalat dibelakangnya dan mengamini doa-doanya. Yaitu setelah sholat sunah membaca do’a berikut;

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺟَﺒَﻠْﺘَﻬَﺎﻋَﻠَﻴْﻪِ ، ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ ﻭَﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﺟَﺒَﻠْﺘَﻬَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪ

(Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada mu kebaikannya (isteri) dan kebaikan apa yang saya ambil dari padanya, serta aku berlindung kepadaMu dari kejahatannya dan kejahatan apa yang ada di dalamnya juga dari kejahatan dari apa yang aku ambil daripadanya”

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺟَﻨِّﺒْﻨِﻰ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻭَﺟَﻨِّﺐِﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﺭَﺯَﻗْﺘَﻨَﺎ
Bismillah allahumma jannibnis syaithan wa jannibis syaithan ma razaqtana

Baca Juga:  Bolehkah Melamar Janda yang Masih dalam Masa Iddah?

Artinya: (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang akan Engkau rizkikan kepada kami (anak, keturunan).

Sholat sunah yang dilanjutkan dengan do’a tersebut dimaksudkan agar mendapat ridho Allah, dijadikan keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, serta bisa mendapatkan keturunan yang sholih dan sholihah.

Hal tersebut juga termasuk etika memasuki bulan madu adalah sebagaimana disampaikan didalam nazham berikut ini:

وَبَعْدَ ذَا يَقْرأُ قَدْ وَرَدَ # عَلي جَبِينِهَا فَعِهْ لَا فَنَدَا

“Setelah membaca doa yang telah disebutkan diatas, lalu bacalah surat diatas ubun-ubun istri. Peliharalah hal itu, dan jangan berdusta”.

كالمزْنِ والنَّصْرِ والِإنْصِرَاحِ # وَالحِفْظِ فى الأَعْوَانِ جَايَا صَاحَ

“Seperti surat Al-Waqi’ah, An-Nashr, dan Al-Insyirah, serta ayat-ayat penjaga diri dari semua musuh”.

وَيَسْىَٔلُ الِإلَهُ جَلَّ خَيْرَهَا # وَأَنْ يُجَنِّبَهُ صَاحَ شَرَّهَا

“Mohonlah kepada Allah Swt. bagi kebaikan istri, agar Allah Swt. menjauhkan dirinya dari kejelekan”.

Syekh pe-nazhon menjelaskan, bahwa setelah shalat dan berdoa, kemudian suami menghadap istrinya dari arah yang tepat dan memberi salam kepadanya, tangannya diletakkan diatas ubun-ubun istrinya, kemudian berdoa dengan doa berikut yang artinya :

Baca Juga:  Macam-Macam Talak, Yang Hendak Berumah Tangga Wajib Tahu

اللٰهُّمَ إِنِىّ أَسْىَٔلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَاجَبَلْتَهَا عَلَيهِ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا

“Ya Allah, aku memohon kebaikan kepada-Mu dan kebaikan tabiat yang telah Engkau tabiatkan kepadanya. Dan aku berlindung kepada Engkau dari kejelekan istri dan kejelekan tabiat yang telah Engkau tabiatkan kepadanya.”

Sebagaimana keterangan hadits, ada pula keterangan yang menyatakan, bahwa barang siapa mengamalkan doa-doa tersebut, maka Allah akan memberikan kebaikan kepada istri dan menjauhkan suami dari kejelekan istri. Oleh karena itu, pe-nazham mengingatkan hal itu melalui bait yang pertama dan ketiga.

Selanjutnya, sang suami juga membaca (sementara tangannya masih berada diatas kening istrinya) surat Yasin, Al-Waqi’ah, Adh-Dhuha, Al-Insyirah, dan An-Nashri, dan ayat Kursi (yang juga disebutkan ayat-ayat pelindung diri).

Setelah suami membaca do’a dan istri mengamininya, kemudiian suami berbalik menghadap istri dan istri mencium tangan suami. Suami juga mencium kening serta mencium bibir istri. Menurut ulama itu adalah salah satu siikap yang akan melanggengkan keluarga.

Kemudian Syekh pe-nazham melanjutkan isyaratnya:

وَدُمْ عَلٰى التَّعْوِيْذِ فِي الصَّبَاحِ # وَفي المسَاء يَهْدِى لِلنَّجَاح

Baca Juga:  Rahasia Hubungan Suami Istri, Kitab Fathul Izar Bagian 1

“Lakukanlah terus memohon perlindungan, baik diwaktu pagi maupun diwaktu sore, Allah akan menunjukkan kebahagiaan.”

Syekh pe-nazham menjelaskan, bahwa doa-doa diatas tidak dikhususkan untuk dibaca pada malam ketika hendak bersenggama saja, melainkan dianjurkan untuk dibaca setiap pagi dan sore. Sebab ada anjuran, bahwa barang siapa selalu membaca doa-doa tersebut baik sore maupun pagi, maka dia akan mendapat petunjuk kebahagiaan.

Sehingga sebagai seorang perempuan muslimah, tugasnya yaitu mengikutii perintah suami, mengamini segala do’a baik yang dibacakan oleh sang suami, karena pada hakikatnya semua demi kebaikan bersama.

Dan dari sepasang suami istri yang telah mengamalkan amalan-amalan tersebut, terbukti bahwa istrinya nurut dengan suami tidak suka membantah dan keluarganya harmonis. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.

*Disarikan dari kitab Quratul Uyun

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik