Wabah Corona, Benarkah Tentara Allah? Begini Pandangan Prof. Quraish Shihab

Wabah Corona, Benarkah Tentara Allah? Begini Pandangan Prof. Quraish Shihab

PeciHitam.org – Wabah Corona (Covid-19) menjadi Pandemi Dunia memang menyedot banyak perhatian, panjatan doa, harapan, keputus-asaan, Hoaks sampai puisi untuk mendramatisir keadaan. Keadaan manusiawi dalam menghadapi wabah yang begitu masih terjadi hampir diseluruh dunia.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dari berbagai tanggapan, cuitan, himbauan, doa dan berita bohong ada yang menyita banyak perhatian yaitu sebuah puisi yang menyentuh. Puisi tersebut menarasikan bahwa Covid-19 adalah tentara Allah SWT untuk menghapus segala kesombongan manusia di dunia.

Tidak ada yang salah, bagi sebuah puisi dan bahan refleksi, akan tetapi narasi tersebut menunjukan bahwa wabah apakah benar sebuah tentara Allah SWT. Dalam hal ini, Prof. Quraish Shihab memberikan komentar dan dasarnya.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya (Qs. Al-Anfal: 25)

Peringatan mantan Menteri Agama dan Dubes RI untuk Mesir ini, adalah bahwa dalam kondisi wabah jangan membuat riuh dengan banyak beromentar. Berkomentarlah dengan bijak supaya upaya pemberantasan menjadi fokus dan terselesaikan dengan baik.

Baca Juga:  SERU!! Dialog Santri Sunni vs Wahabi Tentang Dalil Qiyas Dalam Ibadah

Pun demikian, jika ini adalah Azab dari Allah lewat tentara bernama Covid-19, orang baik beriman dan orang bermaksiat semua merata terkena. Bahkan Kakbah sendiri belakangan ini tertutup untuk dikunjungi sebagai respon pencegahan penyebaran Covid-19.

Beliau memaparkan, kecenderungan beliau menyebut wabah adalah sebagai ujian dan peringatan dari Allah SWT. Bukan sebagai “Tentara” dengan konotasi menggempur dan menyerang manusia.

Abi Quraish, sapaan akrab Prof. Quraish Shihab, menyebutkan secara implisit dalam yang sesuai dalam surah al-Baqarah ayat 155;

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (Qs. Al-Baqarah: 155)

Pandangan seorang Muslim yang tepat dalam menghadapi Wabah penyakit/ thaun adalah berpikir bahwa itu semua Cobaan dari Allah SWT. Kata (َلَنَبْلُوَنَّكُمْ) akan menjadikan orang-orang beriman semakin tawakal kepada Allah SWT karena merasa cobaan dan Ujian adalah medan untuk meningkatkan kualitas diri seorang Muslim.

Baca Juga:  Stay at Home, Berkhalwat di Tengah Wabah Corona

Sebutan kedua bagi Wabah oleh Abi Quraish, adalah sebagai gangguan dari syaitan atau jin. Karena dalam sejarah kenabian juga pernah terjadi hal demikian. Nabi yang pernah tertimpa penyakit/ wabah yaitu Nabi Ayyub AS, ayat yang menyebutkan hal itu adalah Surah Shaad: 41

Bisa juga dari dinamakan syetan-syetan:

وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ

Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: “Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan” (Qs. Shaad: 41)

Nabi Ayyub AS mengadu kepada Allah SWT bahwa penyakit sakit yang menyiksa serta kelemahan dirinya berasal dari Setan yang menggodannya. Kalimat (أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ) menunjukan bahwa memang ada kemungkinan Syaitan membuat  tipu daya dalam bentuk sakit fisik seperti wabah penyakit.

Menghadapi wabah atau thaun harus dengan perasaan beriman dan berkeyakinan bahwa ini adalah cobaan dan ujian dari Allah untuk meningkatkan keimanan kita.

Bahkan Nabi menyebutkan bahwa orang yang terkena wabah penyakit sebagai orang Syahid sebagaimana orang yang berperang untuk Islam. Nabi Muhammad bersabda yang berarti;

Baca Juga:  New Normal untuk Pondok Pesantren, Efektifkah?

Orang-orang yang gugur dalam medan perang itu Syahid, Orang yang mati di jalan Allah itu Syahid, orang yang tertimpa Thaun juga Syahid, orang yang mati karena sakit perut juga itu Syahid (HR. Muslim)

Keterangan Hadits Nabi di atas mengatakan bahwa, mereka yang wafat karena thaun dinilai sebagai syahid akhirah.  Artinya adalah tetap diberlakukan sebagaimana orang meninggal secara wajar (dimandikan, dikafani) hanya pahalanya sama dengan yang perang dalam medan Jihad. Ash-Shawabu Minallah.

Mohammad Mufid Muwaffaq