Kitab Safinatun Najah, Kitab Fiqih Karya Salim Al-Hadhromi

kitab safinatun najah

Pecihitam.org – Kitab Safinatun Najah atau kadang juga disebut Matan Safinatu An-Najah. Nama lengkap kitabnya adalah Safinatu An-Najah Fima Yajibu ‘Ala Al-‘Abdi Li Maulah (سفينة النجاة فيما يجب على العبد لمولاه). Seakan-akan dengan judul ini, penulis kitab ini berharap ilmu yang ditulisnya dalam kitab ini ketika diamalkan bisa menjadi perahu yang menyelamatkan pengamalnya menghadapi dahsyatnya fitnah dunia yang begitu menggoda.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Penulisnya bernama Salim bin Abdullah bin Sa’ad bin Sumair Al-Hadhromi atau lebih dikenal dengan nama Salim Al-Hadhromi. Beliau seorang qodhi (hakim), tetapi juga berkiprah serta memiliki pengalaman dalam bidang politik dan militer. Salim Al-Hadhromi lahir di Dzi Ashbah, daerah Hadhromaut dan tumbuh besar di sana.

Beliau menuntut ilmu kepada ayahnya sendiri, Abdullah bin Sa’ad bin Sumair sejak masih kecil. Beliau belajar Al-Qur’an dan mencapai derajat tinggi sampai digelari Al-Mu’allim. Gelar ini adalah istilah khusus di Hadhromaut untuk menyebut orang yang mahir dan pakar Al -Qur’an sehingga berkompeten mengajarkannya.

Beliau pernah ke India dan terakhir ke Jawa, tepatnya di Batavia karena ada persoalan politik di Hadhromaut. Domisili di Jawa inilah yang nampaknya ikut menjadi salah satu faktor yang membuat kitab Safinatun Najah menjadi populer di Indonesia, khususnya pesantren-pesantren di Jawa. Tentu saja faktor mutu kitab tetap menjadi faktor utama yang membuatnya populer di kalangan ulama. Selain kitab Safinatun Najah, Salim Al-Hadhromi juga memiliki karya lain terkait riba yaitu, Al-Fawa-id Al-Jaliyyah Fi Az-Zajri ‘An Ta’athi Al-Hiyal Ar-Ribawiyyah.

Baca Juga:  Kitab Al Majmuk Syarah Al Muhadzab Syirozi Karya Imam Nawawi

Kitab ini populer bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Malaysia, Hadhromaut dan sejumlah propinsi di Yaman. Kitab ini juga digunakan di pesantren-pesantren di Haromain seperti di Ash-Shoulatiyyah, Dar Al-Ulum, dan Madaris Al-Falah (Falah Schools). Kitab ini juga digunakan di Afrika seperti di Tanzania, Etopia, Kenya, Somalia, Zanjibar, dan Comoro Islands.

Begitu populer kitab ini di Indonesia itulah mengapa dengan mudah kita akan menemukan berbagai terjemahannya dalam bahasa Indonesia, Melayu, Jawa dan Sunda.

Kitab Safinatun Najah adalah kitab fiqih bermazhab Syafii. Bentuknya mukhtashor sehingga di dalamnya tidak akan ditemukan hadits-hadits atau ayat-ayat. Karena itu, kitab ini sangat cocok dan bermanfaat bagi pemula apalagi kitab ini ditulis dengan bahasa yang sangat mudah dan sangat ringkas. Kemudahan bahasa dan keringkasannya ini barangkali juga menjadi faktor yang membuat kitab ini lebih tenar di negeri ini.

Hanya saja, Salim Al-Hadhromi tidak langsung memulai kitabnya dengan pembahasan fiqih. Beliau menulis semacam muqoddimah terlebih dahulu yang menjadi dasar dan pondasi ilmu fiqih yaitu pembahasan rukun iman, rukun Islam, dan makna kalimat tauhid. Setelah itu barulah beliau masuk ke pembahasan fiqih dengan memulai topik tanda-tanda baligh yang dilanjutkan dengan topik thoharoh (bersuci), shalat, dan diakhiri dengan pembahasan zakat.

Baca Juga:  Kitab Fathul Mu'in, Syarat Untuk Menjadi Kyai di Bidang Fiqih

Tulisan Salim Al-Hadhromi dalam kitab ini sebenarnya hanya sampai pada pembahasan zakat saja. Pembahasan rukun Islam yang lain seperti puasa, haji dan umroh tidak sempat beliau tuliskan. Beruntung, Imam Nawawi Al-Jawi bangkit menyempurnakannya dengan menambahi topik tentang puasa, yakni pada saat beliau membuat syarah untuk kitab ini yang dinamai Kasyifatu As-Saja . Adapun tema haji, yang menulisnya adalah Muhammad Ba’athiyyah pada saat mengarang syarah untuk kitab ini dibawah judul Ghoyatu Al-Muna.

Bisa dikatakan bahwa kitab Safinatu An-Naja sebetulnya bukanlah kitab murni fiqih, tetapi bisa dipandang sebagai kitab ushul akidah dan fikih. Topik fiqihnya juga masih terbatas, yaitu topik ibadah saja. Itupun hanya selesai pada topik zakat, jika yang dilihat hanya murni tulisan Salim Al-Hadhromi. Dengan fakta ini, seakan-akan kitab Safinatun Najah hakikatnya adalah ringkasan dari kitab “Al-Muqoddimah Al-Hadhromiyyah” karya Abdullah Bafadhl.

Kekurangannya, ada sejumlah pembahasan hukum penting terkait shalat yang dilewatkan seperti hukum adzan, iqomah, macam-macam shalat sunnah dan lain-lain.

Perhatian ulama terhadap kitab ini tergolong tinggi. Ada yang membuatkan manzhumah dan ada yang membuatkan syarah atau hasyiyah untuknya. Di antara manzhumahnya adalah Tanwiru Al-Hija karya Ahmad Al-Fasirwani, Al-Lu’lu-atu Ats-Tsaminah karya Muhammad Bahannan, dan As-Sabhatu Ats-Tsaminah karya Ahmad Masyhur Al-Haddad.

Baca Juga:  Kitab Manhaj at Thullab Karya Abu Zakariya al Anshari

Syarahnya yang paling terkenal adalah Kasyifatu As-Saja karya Nawawi Al-Jawi. Ini adalah syarah terluas dan terpadat untuk kitab ini. Syarah yang lain yang terkenal adalah Nailu Ar-Roja karya Ahmad Asy-Syathiri dan Ghoyatu Al-Muna karya Muhammad Ba’athiyyah.

Diantara penerbit yang mencetaknya adalah percetakan Mushthofa Al-Baby Al-Halaby. Dar Al-Minhaj mencetaknya dalam 78 halaman dengan mencantumkan bab shalat dan bab haji. Artinya cetakan Dar Al-Minhaj ini melampirkan ziyadat (tambahan) yang ditulis oleh Nawawi Al-Jawi dan Muhammad Ba’athiyyah.

Silahkan download kitab tersebut pada link dibawah ini:

Kitab Safinatun Najah Karya Salim Al-Hadhromi
Terjemah Safinatun Najah

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *