Mr. Hempher dan Pengaruhnya pada Muhammad bin Abdul Wahab (Bag 3)

hempher

Pecihitam.org – Mr. Hempher mengatakan; Kami melakukan itu untuk mempraktekkan pepatah Budha kuno “Tinggalkan orang yang sakit, ia akan merasakan cintanya pada obat meskipun rasanya pahit”, tetapi yang mengganggu pikiran kami adalah Negara-negara Islam.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kalaupum kami telah mengadakan kesepakatan dengan seorang lelaki sakit (yang dimaksud adalah kesultanan Turky Ustmani), maka beberapa perjanjian di dalamnya menguntungkan kami.

Menurut pengamatan para ahli informasi perwakilan negara-negara jajahan kami, bahwa “orang lelaki yang sakit” itu akan mengakhiri dirinya kurang dari satu abad.

Kami juga sudah mengadakan perjanjian rahasia dengan pemerintahan Persia, dengan beberapa perjanjian, dan kami telah menaruh beberapa mata-mata dan pekerja kami di dua negara ini (Persia-Turky).

Di samping perilaku suap-menyuap, hasrat yang buruk dan sibuknya anggota pemerintah bermain perempuan-perempuan cantik yang telah merebah di dalam dua negeri ini. Tetapi kami masih saja belum puas dengan hasil-hasil yang tampak, dikarenakan beberapa sebab:

Pertama, kekuatan Islam ada dalam jiwa-jiwa para penganutnya. Karena seorang lelaki yang muslim berpegang teguh pada Islam dengan segala kekuatan, sehingga anda lihat bahwa Islam bagi jiwa seorang muslim kedudukannya seperti ajaran Kristen dalam jiwa-jiwa para pendeta dan jiwa-jiwa mereka melebur dalam ajaran Kristen.

Baca Juga:  Sungguh Keji, Syafiq Basalamah Dzikir Bersuara Itu Nyanyi Rame-Rame

Sedangkan kaum muslim di negara Persia (kaum Syiah) lebih berbahaya, di mana mereka melihat kaum Nasrani kafir dan najis. Seorang Nasrani dalam pandangan Syiah adalah najis, maka dari itu kedudukan mereka seperti kotoran yang busuk di tangan kami dan harus di hilangkan dari tangan mereka.

Pernah aku tanyakan pada salah seorang dari mereka (muslim): “mengapa kalian memandang demikian terhadapa orang Kristen?”. “Sesungguhnya Nabi Islam adalah seorang laki-laki yang bijak.

Beliau ingin membatasi setiap orang kafir dengan tekanan etika supaya mereka resah dan takut agar menjadi salah satu faktor (si kafir) mendapat hidayah dari Allah dan memilih agama yang benar.

Sebagaimana suatu pemerintahan jika merasakan bahaya dari seseorang maka pemerintah akan membatasi orang itu dengan suatu pembatasan supaya dia kembali taat dan patuh kepada pemerintah.

Baca Juga:  Inilah Biografi Lengkap Muhammad bin Abdul Wahab dari Lahir Hingga Wafat

Mengenasi najis tadi adalah najis secara maknawi bukan najis lahiriyah dan materi, dan itu tidak berlaku pada kaum masehi saja tetapi meliputi semua orang kafir, termasuk kaum majusi yang menjadi agama orang-orang Persia kuno mereka najis (maknawi) menurut Islam.” Jelasnya

Lalu aku (Mr. Hempher) bertanya, “Baiklah! Tetapi mengapa orang-orang Kristen najis sedangkan mereka mengimani Allah SWT, kerasulan, dan hari kebangkitan?”.

Ia berkata, ” Dikarenakan dua perkara: pertama, mereka mengingkari Nabi kami (Muhammad Saw), kalian (Nasrani) mengatakan Muhammad SAW pembohong. Kami memandang itu adalah sebuah pencelaan, maka kami katakana kepada mereka, ” Wahai orang Kristen! Kalian adalah najis, sebagaimana dalil akal yang bijak mengatakan bahwa “barang siapa yang menyakitimu maka kamu boleh menyakitinya”.

Kedua, mereka menuduh para Nabi Allah dengan tuduhan yang tidak pantas , seperti pernyataan bahwa: Isa al-Masih pernah meminum khamar dan ia dikutuk lantaran menggantung di atas kayu “.

Baca Juga:  Albani; Ulama Salafi Wahabi yang Mengkafirkan Imam Bukhari

Lalu aku membantahnya: “Orang Kristen tidak mengatakan demikian!” Ia menjawab:” Anda tidak tahu bahwa dalam kitab suci mereka mengatakan demikian!”. Aku terdiam, dan yakin bahwa laki-laki itu berdusta untuk perkara yang kedua, walaupun ia benar dalam perkara pertama.

Aku tidak pernah ingin berdebat dengannya, karena aku takut diriku terpengaruh sehingga ragu. “Ketika aku berada dalam atribut Islami, aku (Mr. Hempher) selalu menjauhi keadaan yang tersudutkan”.

Bersambung… Nantikan bagian selanjutnya!

Bagian sebelumnya Peranan Mr. Hempher Terhadap Gerakan Muhammad Ibn Abdul Wahab (Bag 2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *