Ketika Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus, Inilah Cerita Lengkapnya!

Ketika Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus, Inilah Cerita Lengkapnya!

Pecihitam.org – Tulisan kali ini akan menceritakan ketika Nabi Yunus ditelan Ikan Paus. Kisah ini bermula ketika putra Matta ini meninggalkan menyembah berhala. Namun mereka tetap saja menolak ajakan itu. Akhirnya Nabi Yunus marah melihat ulah kaumnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah pun mewahyukan kepada Yunus, untuk disampaikan kepada kaumnya, bahwa Allah akan mengadzab mereka jika mereka tetap dalam keadaan menyembah berhala. Nabi Yunus pun menyampaikan itu.

“Wahai kaum Ninawa, sesungguhnya aku peringatkan kepada kalian bahwa jika kalian masih tetap menyembah apa yang kalian sembah saat ini, Allah akan menurunkan azab yang sangat pedih atas diri kalian. Oleh karena itu, cepatlah kalian bertobat. Semoga Allah mengampuni kalian semua!”

Setelah itu, Nabi Yunus pergi meninggalkan kaumnya, dan pun mulai takit dan merasa takut akan ucapan Yunus akan menjadi kenyataan.

Lantas mereka pun bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan meyakini bahwa Yunus adalah utusan Allah. Mereka memohon dan berdoa dengan suara keras kepada Allah ‘Azza wa Jalla, agar adzab itu diangkat dari mereka.

Saat Allah melihat jujurnya taubat mereka, maka Allah menghilangkan adzab itu dari mereka serta menjauhkannya.

Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Yunus.

فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَىٰ حِينٍ

Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka adzab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (QS. Yunus ayat 97)

Baca Juga:  Kenapa Akhirnya Aku Meninggalkan Salafi (Kisah Nyata)

Sementara itu, saat ummatnya telah bertaubat, meninggalkan kekufuran dan beriman kepada Allah, Nabi pergi meninggalakn kaumnya menuju ke tepi laut dan menaiki kapal karena marah pada kaumnya padahal Allah belum memerintahkan untuk pergi.

Saat Nabi Yunus berada di atas kapal, maka ombak laut menjadi dahsyat, angin menjadi kencang dan membuat kapal menjadi oleng hingga hampir saja tenggelam.

Kapal yang ditumpangi Nabi Yunus membawa barang-barang yang berat, lalu sebagiannya dilempar ke laut untuk meringankan beban. Tetapi ternyata, kapal itu tetap saja oleng hampir tenggelam.

Para penumpangnya merasa khawatir takut kapalnya tenggelam, apa yang mereka harus lakukan. Sehinngga mereka menemukan ide, mereka bermusyawarah untuk meringankan beban kapal.

Mereka melakukan undian dan ternyata undian itu jatuh kepada Nabi Yunus, tetapi mereka tidak mau jika Yunus harus terjun ke laut. Maka undian pun diulangi lagi, dan ternyata nama Nabi Yunus lagi yang keluar. Hngga undian itu dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya tetap sama.

Maka Nabi Yunus bangkit dan melepas bajunya, kemudian para penumpang melempar Nabi Yunus ke laut. Pada saat yang bersamaan, Allah telah mengirimkan ikan besar kepadanya dan mengilhamkan untuk menelan Yunus dengan tidak merobek dagingnya atau mematahkan tulangnya.

Nabi Yunus pun ditelan ikan dan tinggal di perut ikan itu dalam beberapa waktu dan dibawa mengarungi lautan. Saat itu, Nabi Yunus berada dalam tiga kegelapan; kegelapan perut ikan, kegelapan lautan, dan kegelapan malam.

Ketika Yunus mendengar ucapan tasbih dari kerikil di bawah laut, maka di kegelapan itu, Nabi Yunus berdoa,

Baca Juga:  Kasus Pelecehan Seksual dan Hukumannya di Zaman Nabi Saw

لا اله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.

Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala dalam Surat Al-Abiya’.

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ.

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al Anbiyaa ayat 87 – 88)

Tidak lama dalam perut ikan besar itu, kemudian Allah untuk memuntahkan Nabi Yunus ke pinggir pantai, lalu Allah tumbuhkan di sana sebuah pohon sejenis labu yang memiliki daun yang lebat yang dapat menaungi Nabi Yunus dan menjaganya dari panas terik matahari.

فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاء وَهُوَ سَقِيم وَأَنبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّن يَقْطِينٍ.

Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. (QS. As-Shafat ayat 145 – 146)

Dikisahkan, tak lama kemudian pohon itu kering, lalu Yunus menangis karena keringnya pohon itu. Kemudian Allah berfirman kepadanya, “Apakah kamu menangis karena pohon itu kering, namun kamu tidak menangis karena seratus ribu orang atau lebih yang ingin engkau binasakan?”

Baca Juga:  Belajar Dari Kisah Nabi Muhammad SAW

Saat itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Yunus agar kembali kepada kaumnya untuk memberitahukan mereka, bahwa Allah telah menerima taubat mereka dan meridhainya.

Kemudian Nabi Yunus kembali untuk melaksanakan perintah itu. Ia pergi mendatangi kaumnya dan memberitahukan kepada mereka wahyu yang diterimanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kaumnya pun telah beriman dan Allah memberikan berkah kepada harta dan anak-anak mereka, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam surat As-Shafat.

وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِئَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ. فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ

Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. (QS. As-Shafat ayat 147 – 148)

Semoga kisah tentang Nabi Yunus yang pernah ditelan ikan ini dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa bersabar dalam berdakwah, mengajak ummat ke jalan yang benar. Amin!

Faisol Abdurrahman