PBNU: Radikal Muncul Karena Tak Ada Semangat Memberi

Pecihitam.org – Hari Toleransi Internasional diperingati setiap tanggal 16 November. Dalam rangka peringatan tersebut, Ketua Pengurus Besar  Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud menyatakan tidak akan ada toleransi kalau tidak ada semangat memberi, moderasi dan rekonsiliasi.

“Tidak akan ada toleransi kalau tidak ada semangat memberi. (Saat ini) yang membuat resah, gaduh, karena adanya semangat meminta dan memaksa,” kata Marsudi, dikutip dari Liputan6, Sabtu, 16 November 2019.

Pada kesempatan itu, Marsudi menyebutkan bahwa toleransi adalah menurunkan egonya demi situasi yang nyaman, aman, dan bertemunya paham yang sama.

“Jika masih ada menang-menangan dalam mempertahankan pendapat yang khilafiyah maka temunya adalah radikal. Radikal muncul karena tidak mempunyai semangat memberi,” ujarnya.

Baca Juga:  Lawan Paham Khilafah di Indonesia, PBNU Ajak Masyarakat Berjihad di Media Sosial

“Beri senyum bagi yang butuh senyum, beri pendapat bagi yang butuh pendapat, beri ruang dalam hal apa pun,” sambungnya.

Di tempat terpisah, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Yaqut Cholil Quomas menyatakan hari toleransi dapat dijadikan pengingat kembali bahwa toleransi adalah sumber bagi kehidupan yang adil dan beradab.

“Toleransi itu energi bagi kehidupan yang lebih adil dan beradab. Toleransi berarti menghormati perbedaan yang niscaya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *