Pelanggaran HAM Israel Terhadap Warga Suriah di Dataran Tinggi Golan Dikecam

Dilansir dari Arrahmahnews, Sabtu, 4 April 2020, Perwakilan Tetap Suriah untuk PBB di Jenewa, Duta Besar Hussam al-Din Ala, mengeluarkan peringatan ini pada hari Jumat dalam sebuah surat kepada kepala Komite Khusus PBB untuk menyelidiki praktek-praktek Israel yang mempengaruhi HAM orang-orang Palestina dan orang-orang Arab lainnya di Wilayah Pendudukan.

Hussam juga menuntut agar PBB dan masyarakat internasional lebih memperhatikan situasi buruk hak asasi manusia di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menyerukan lebih banyak kecaman internasional atas pelanggaran yang dilakukan oleh rezim Tel Aviv terhadap warga Suriah di wilayah itu.

Hal itu diungkapkan Duta Besar Suriah merujuk laporan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres dan Kepala8 Organisasi Buruh Internasional.

Baca Juga:  Militer Suriah Berhasil Kuasai Sebagian Wilayah Idlib dari Tangan Pasukan Teroris

Dalam laporan itu, mereka mengkonfirmasi praktik diskriminatif dan pembatasan tidak adil yang diberlakukan oleh Israel pada warga Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Diketahui, Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah setelah Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mendudukinya dalam langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Namun, dalam sebuah tindakan yang sangat provokatif pada 25 Maret tahun lalu, Presiden AS Donald Trump menandatangani proklamasi yang mengakui kedaulatan Israel atas wilayah Suriah tersebut.