Tiga Wasiat Rasulullah Kepada Abu Darda untuk Kaum Muslimin

wasiat rasulullah

Pecihitam.org – Abu Darda merupakan sahabat Rasulullah Saw yang sangat zuhud dan taat beribadah meskipun dirinya termasuk dalam deretan sahabat yang paling terakhir masuk islam. Abu Darda adalah sahabat yang merawikan hadist-hadist Rasulullah Saw dari kalangan Anshar.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pada suatu ketika Rasululah Saw menyampaikan tiga perkara yang di wasiatkan kepada Abu Darda, sebagaimana yang telah di sebutkan dalam sebuah hadist berikut :

عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال :أوصاني حبيبي صلى الله عليه وسلم بثلاث لن أد عهن ما عشت : بصيام ثلاثة أيام من كل شهر وصلاة الضحى وبأن لا أنام حتى أوتر

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah yang bercerita, “Orang terbaik bagiku, yaitu Nabi saw, mewasiatkanku tiga yang tak boleh aku tinggalkan sampai aku wafat. Ketiganya adalah puasa tiga hari setiap bulan (puasa ayyamul bidh), shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat witir.” (HR Muslim)

Ketiga wasiat yang di sampaikan Rasulullah Saw kepada sahabat Abu Darda memiliki keistimewaan dan keutamaan masing-masing, antara lain sebagai berikut :

  • Pertama, melaksanakan puasa selama tiga hari pada setiap bulan Hijriyah atau di sebut dengan puasa Ayyamul Bidh yang biasa di kerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 pada bulan Hijriyah. Meskipun puasa Ayyamul Bidh hanya di kerjakan selama tiga hari saja, namun Rasululllah Saw menyebutkkan keistimewaannya pada sebuah hadist berikut :

    “Berpuasalah tiga hari pada setiap bulan bullan. Sesungguhnya, setiap kebaikan di lipat gandakan menjadi sepuluh. Artinya, itu sama dengan berpuasa sepanjang tahun. (HR. Bukhori dan Muslim)
  • Kedua, melaksanakan ibadah sholat dhuha yang di kerjakan di waktu pagi hari, sebagaimana Rasulullah Saw selalu mengerjakannya sehingga di hukumi sunnah muakkad. Keutamaan dari mengerjakan sholat dhuha juga di sebutkan dalam sebuah hadist berikut:

    “Barangsiapa yang rutin mendirikan sholat dhuha maka akan di cukupkan rezeki dan segala kebutuhan hidupnya oleh Allah. Ia juga akan mendapatkan pahala yang nilainya setara dengan ibadah haji dan umrah. Imam Thabrani meriwayatkan, orang yang rutin mendirikan sholat wajib dan sholat dhuha, akan masuk melalui pintu surga yang di beri dengan nama Ad-Dhuha” (HR. At-Tirmidzi).
  • Ketiga, senantiasa mengerjakan Sholat Witir sebelum tidur, bahkan Rasulullah Saw tidak pernah meninggalkan sholat witir ketika di rumah maupun saat beliau sedang dalam perjalanan. Oleh sebab itu sholat witir di hukumi sunnah muakkad atau sunnah yang di tangguhkan. Adapun mengenai keutamaan dari sholat witir telah di sebutkan dalam sebuah hadist berikut :

    “Nabi Saw pernah keluar menemui kami dan beliau bersabda, ‘sesungguhnya Allah yang Maha Mulia lagi Maha Perkasa telah membekali kalian dengan satu shalat di mana ia lebih baik bagi kalian dari pada binatang yang paling bagus, yaitu Shalat Witir. Dan Dia menjadikannya untuk kalian antara Shalat Isya’ sampai terbit fajar.” (HR. Abu Dawud)

Tidak hanya Abu Darda, tiga wasiat tersebut juga pernah disampaikan kepada sahabat Rasulullah lainnya yaitu Abu Hurairah. Maka dari itu, ketiga hal diatas sebetulnya tidak hanya di tujukan pada sahabat Abu Darda saja. amelainkan kepada seluruh umat islam juga di anjurkan untuk melaksanakan tiga perkara yang di wasiatkan Rasulullah Saw tersebut. Demikianlah, semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.

Baca Juga:  Mengapa Allah Mengutus Nabi dan Rasul, Bukankah Kita Juga Tahu Baik dan Buruk?
Arif Rahman Hakim
Sarung Batik