Pecihitam.org , Begini Bacaan mandi wajib -Ada dua cara dalam Islam untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri yaitu dengan mandi dan berwudhu. Mandi dibagi menjadi dua jenis yakni mandi biasa dan mandi wajib. Mandi biasa adalah mandi keseharian yang biasa dilakukan untuk membersihkan dan menyegarkan badan. Sedangkan mandi wajib dilakukan untuk menghilangkan hadats besar karena bersetubuh atau keluar mani. Kedua hal inilah yang dalam istilah fiqih disebut al-jinabat.
Mengapa dinamakan jinabat? Dalam keterangan al-Munawi, dinamakan jinabat karena jauh dari suci dan hanya bisa kembali suci setelah mandi. Dua alasan untuk mandi wajib yakni bersetubuh ataupun keluar mani sehingga menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah. Selain dua alasan tersebut, ada beberapa hal lagi yang mengharuskan seseorang melaksanakan mandi wajib yaitu ketika selesai haidh (datang bulan), setelah masa nifas (mengeluarkan darah setelah melahirkan), melahirkan, dan juga meninggal dunia.
Dalam bahasa Arab, mandi berasal dari kata al-Ghuslu, yang artinya mengalirkan air pada sesuatu. Menurut istilah, al-Ghuslu adalah menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus bertujuan untuk menghilangkan hadas besar. Mandi wajib dalam Islam ditujukan untuk membersihkan diri sekaligus mensucikan diri dari segala najis atau kotoran yang menempel pada tubuh manusia menggunakan air.
Lantas bagaimana cara melaksanakan mandi wajib dan apa bacaan mandi wajib agar pelaksanaannya sempurna?
Berdasarkan penjelasan Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safînatun Najâ, beliau menyebutkan ada 2 (dua) hal yang menjadi rukunnya mandi besar, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.
Dalam kitab tersebut beliau menuliskan:
فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء
Artinya: “Fardlu atau rukunnya mandi ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.”
Apa yang disebutkan Syekh Salim di atas kemudian dijabarkan penjelasannya oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi dalam kitabnya Kaasyifatus Sajaa yang sekaligus menerangkan tata cara melaksanakan kedua rukun tersebut. Dalam mandi wajib, seseorang harus melaksanakan niat yakni kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. Bila ia mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama.
Berikut adalah niat atau bacaan mandi wajib menurut Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi dalam kitabnya Kaasyifatus Sajaa:
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الجِنَابَةِ
Nawaitul ghusla li raf’il janâbati
Artinya: “Saya berniat mandi untuk menghilangkan jenabat”
Niat bagi perempuan yang haid atau nifas ia berniat mandi untuk menghilangkan haid atau nifasnya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَيْضِ atau لِرَفْعِ النِّفَاسِ
Nawaitul ghusla li raf’il haidli” atau “li raf’in nifâsi
Artinya: “Saya berniat mandi untuk menghilangkan haidh” atau “untuk menghilangkan nifas”
Baik orang yang junub, haid maupun nifas bisa berniat dengan kalimat-kalimat sebagai berikut:
نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ الْأَكْبَرِ
Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari
Artinya: “Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar”
Mandi wajib penting karena berkaitan dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu maupun sunnah. Orang yang dalam keadaan junub tentu tidak dapat melaksanakan shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka’bah, melafalkan ayat Al-Qur’an, dan menyentuh mushaf.
Maka, alangkah ruginya apabila kita membiarkan diri dalam keadaan junub sebab kita tidak bisa melakukan ibadah baik yang wajib maupun yang Sunnah. Sebagai muslim yang baik dan taat kepada Allah SWT, jika kondisi kita dalam keadaan Junub, maka sebaiknya segera mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar agar bisa segera kembali beribadah kepadaNya.
Demikian penjelasan tentang bacaan mandi wajib. Semoga bermanfaat.
- Hakikat Ibadah yang Sesungguhnya dalam Ajaran Islam - 25/07/2020
- Persamaan Hak Perempuan dan Laki-laki dalam Al-Quran - 19/07/2020
- Inilah 6 Fakta Poligami Rasulullah yang Jarang Diketahui - 16/07/2020