Di Hadapan Para Santri, Ustadz Yusuf Sampaikan Pesan Habib Abubakar Al-Adni

Ustadz Yusuf Sampaikan Pesan Habib Abubakar Al-Adni

Pecihitam.org – Dalam rangkaian Peringatan HSN 2019 di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah, Kubu Raya, Ustadz Yusuf menyampaikan tiga pesan Habib Abubakar Al-Adni agar kita selamat dari derasnya arus fitnah akhir zaman.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Habib Abubakar Al-Adni merupakan ulama yang sangat dikenal publik Hadramaut, Yaman. Beliau adalah seorang habib yang sosok dan kepribadiannya menjadi representasi ulama rabbani yang sesungguhnya.

Sebagai salah satu ulama abad ini, begitu banyak kalam hikmah atau wasiat beliau yang sangat bermanfaat, terlebih di zaman fitnah seperti sekarang.

Adalah Ustadz Yusuf, Penasehat Bidang Fatwa dan Dakwah Ikatan Santri dan Alumni Al-Khaliliyah (Insaniyah) menyampaikan tiga pesan Habib Abubakar Al-Adni, yakni agar kita selamat dari fitnah akhir zaman.

Setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang hidup di akhir zaman ini agar bisa selamat.

Pertama, talaqqi.
Talaqqi adalah belajar agama secara langsung kepada para ulama yang sanadnya jelas bersambung sampai kepada Rasulullah.

Baca Juga:  Sarung dan Santri; Dua Entitas yang Tak Terpisahkan

Karena sebagaimana disebutkan dalam atsar dari salah seorang tokoh tabi’in bernama Abdullah bin Mubarak, sanad merupakan bagian urgen dari agama Islam, seperti diriwayatkan Imam Muslim

اَلإِسْنَادُ مِنَ الدِّيْنِ وَلَوْلَا الإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ

“Sanad itu bagian dari agama. Kalau bukan karena Isnad, pasti siapaun bisa berkata apa yang dia kehendaki.” (HR. Muslim).

Ustadz Yusuf mencontohkan, “seperti kalian misalnya mengaji pada saya. Saya mengaji kepada Kyai (KH. Hanafi Khalil). Kyai mengaji kepada Kyai Yahya (KH. Yahya Syabrawi, Gondanglegi Malang). Dan Kyai Yahya ngaji ke Kyai Khazin, Panji, Sidoarjo, hinga terus ke atas sampai ke Rasulullah”

Kedua, taraqqi
Taraqqi adalah berusaha memperbaiki diri dengan memperbanyak ibadah kepada Allah.

Dengan menerapkan taraqqi, seseorang akan lebih banyak introspeksi akan kekurangan diri dan memperbaiki dengan memperbanyak ibadah. Ini sangat penting di zaman sekarang, saat orang lebih sibuk mencari-cari kekurangan orang lain.

Baca Juga:  Santri Kobong dalam Khazanah Pesantren Salaf Klasik

طوبى لمن شغله عيبه عن عيوب الناس

Sungguh beruntung seseorang yang aibnya sendiri membuatnya sibuk memperbaiki diri sehinnga tidak sempat mencari-cari aib orang lain. (HR. Al-Bazzar)

Ketiga, tawaqqi
Tawaqqi adalah menjaga diri agar tidak melakukan hal-hal yang membuat Allah murka sekecil apa pun itu. Hal berdasarkan keterangan yang tedapat dalam Kitab Ta’limul Muta’allim.

إن الله أخفى ثلاثا عن ثلاث. وليه في عباده، رضاه في طاعته و غضبه في معصيته

Sesunggunya Allah menyembunyikan tiga hal dari tiga hal. Wali-Nya di antara para hamba-Nya, ridha-Nya dalam ketaatan pada-Nya dan murka-Nya dalam maksiat kepada-Nya.

“Karena kita tidak tahu, dosa kecil yang kita anggap remeh bisa saja di sisi Allah itu merupakan kedurhakaan yang tidak mendapatkan ampunan, sehingga menjadikan kita berhak mendapatkan murka-Nya”, papar Ustadz Yusuf.

Baca Juga:  Humor dan Inspirasi Gus Dur di Prancis

Itulah tiga pesan Habib Abubakar Al-Adni yang disampaikan Ustadz Yusuf di hadapan santri dan alumni di sela-sela rapat kerja Ikatan Santri dan Alumni Al-Khaliliyah (Insaniyah) dalam rangkaian acara pelantikan pengurus dan Peringatan HSN 2019.

Faisol Abdurrahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *