Dituding Tantang Umat Islam, Boedi Jarot: Kakek Saya Ulama Besar

Pecihitam.org – Pentolan Gerakan Jaga Indonesia (JGI), Boedi Jarot, kembali menjadi perbincangan setelah sebuah video yang dinarasikan bahwa ia menantang umat Islam, beredar di media sosial.

Video tersebut viral setelah dibagikan seorang pengguna Twitter dengan nama akun @hermanat3.

“Jika ini benar pernyataan budi djarot, maka ini sebuah tantangan resmi kepada umat islam,” demikian narasi dalam unggahan video itu.

Dilihat dari video yang beredar, nampak Boedi Jarot berbicara bahwa dirinya adalah orang yang bertanggung jawab atas aksi demonstrasi pada 27 Juli lalu di depan gedung DPR/MPR.

Dalam aksi tersebut diketahui terjadi peristiwa upaya pembakaran poster pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq.

Boedi Jarot dalam video itu kemudian menyatakan bahwa dirinya tak bersembunyi

Dalam video itu, Boedi Jarot juga menantang kepada pihak manapun untuk membuktikan komunisme hidup di negara Pancasila.

“Perlu dipahami kemarahan saya, termasuk orang yang ada di poster itu, saya akan tantang kalian. Siapa yang bisa membuktikan komunisme bisa hidup di negara Pancasila yang saya perangi,” ujarnya dalam video tersebut.

“Siapa saja, gerombolan manapun yang mengusung panji khilafah, yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dengan tujuan mengislamkan Indonesia. Bahwa beliau mendirikan bangsa ini, mendirikan negara ini tidak berdasarkan agama,” sambungnya.

Setelah video itu beredar di media sosial, Boedi pun memberikan klarifikasi dan penjelasannya.

Ia dengan tegas membantah telah menantang umat Islam. Boedi menilai bahwa video itu dibuat dengan narasi propaganda.

Baca Juga:  Umat Islam Wajib Waspada! Pengikut Wahabi Berkedok Ahlussunnah Waljamaah Mulai Marak

“Kan saya mengatakan, saya tidak memusuhi saudara saya seiman, saya tidak memusuhi saudara saya di kemanusiaan, saudara berbangsa dan bernegara. Yang saya musuhi adalah orang-orang yang saya sebutkan tadi. Saya tak punya siapa-siapa. Saya tidak punya, saya tidak punya kekuatan apa-apa,” ujar Boedi Jarot, Jumat, 7 Agustus 2020 seperti dikutip dari detikcom.

“Masak saya menantang umat Islam? Kan lucu. Mereka kadang-kadang bikin narasi itu lebay. Itu propaganda saja,” lanjutnya.

Boedi Jarot pun mengatakan tak mungkin melawan ulama. Hal itu lantaran dirinya mengaku berasal dari keturunan ulama.

“Saya tidak mungkin melawan. karena kakek saya ulama besar. Kakek buyut saya guru ngaji. Saya hidup di pesantren lama,” ujar Boedi.

“Tapi biarin saja, namanya juga pemimpinnya diganggu. Sama saja saya, Indonesia diganggu, pemimpin saya diganggu, ulama saya diganggu, semua diganggu. Sekali lagi, saya bertanggung jawab atas semua kejadian aksi. Ambil lah jalur hukum. Jangan cara terorisme,” tambahnya.

Menurutnya, video tersebut dibuat narasi menantang umat Islam karena ia telah menyinggung Habib Rizieq.

Kendati demikian, Boedi Jarot mengaku bertanggung jawab terhadap aksi yang terjadi pada 27 Juli di depan gedung DPR. Namun, ia meminta persoalan tersebut diselesaikan lewat jalur hukum.

Sebelumnya, Boedi Jarot mendadak jadi sorotan publik setelah melontarkan pernyataan yang dinilai menghina Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab.

Pernyataannya itu heboh setelah sebuah video yang memperlihatkan Boedi Jarot berbicara tentang Habib Rizieq dalam sebuah seminar viral di media sosial.

Baca Juga:  Dipolisikan FPI Terkait Habib Rizieq, Boedi Jarot: Mereka Bukan Ormas, Sudah Ilegal

Dalam video yang beredar, nampak Boedi Jarot tengah menjadi pembicara bersama 4 narasumber lainnya mengisi materi seminar bertema Memperingati Hari Pahlawan.

Dilihat dari spanduknya, nampak acara seminar tersebut berlangsung pada Sabtu 30 november 2019.

Namun, tak diketahui Boedi Jarot berbicara tentang apa sehingga dirinya mengeluarkan pernyataan yang dinilai telah menghina Habib Rizieq.

“Saya katakan, Rizieq itu ketetesan darah Khawarij, yang membunuh keluarga besar nabi, Bahkan membunuh Sayyidina Usman dan Sayyidina Ali,” kata Boedi Jarot dalam video tersebut.

Lantaran pernyataannya itu, ia pun telah dilaporkan oleh FPI ke Polda Metro Jaya.

Kendati demikian, ia mengaku tak ambil pusing atas pelaporan tersebut.

“Saya tidak keberatan karena ini negara hukum, kalau ada pihak yang merasa dirugikan silakan laporkan saya,” kata Boedi Jarot, Jumat, 7 Agustus 2020 seperti dikutip dari detikcom.

Namun, kata Boedi, pelaporan tersebut tidak memenuhi syarat formil lantaran ia menilai FPI merupakan organisasi ilegal di Indonesia.

“Sekarang yang mengadukan saya ini kan kebetulan FPI. Kedudukan FPI ini kan bukan ormas, sudah ilegal. Jadi kalau mereka laporkan saya, syarat formilnya harus dipenuhi,” ujarnya.

Menurutnya, yang semestinya melaporkan dirinya ke polisi adalah Habib Rizieq.

Jika pun Rizieq memberi kuasa, kata Boedi, pihaknya ingin memastikan syarat formil terpenuhi.

“Kemudian pengaduan ini kan harus yang bersangkutan yang harus melaporkan saya. Katakanlah, diduga orang dalam foto itu adalah Rizieq. Ya Rizieq yang lapor ke polisi,” ujar Boedi Jarot.

Baca Juga:  PMII Kubu Raya Ingatkan Tugas Utama Kepala Desa Terpilih Pasca Dilantik

“Kemudian pertanyaan kedua, yang bersangkutan kan juga masih dalam proses hukum, statusnya tersangka. Dia lari, mengabaikan supremasi hukum di Indonesia. Kemudian dia menguasakan, kita lihat dulu, pemberi kuasa itu bagaimana statusnya,” tambahnya.

Boedi pun mengatakan akan memenuhi panggilan polisi jika ia dipanggil terkait kasus tersebut.

Ia juga mengungkapkan bahwa dia dan rekannya telah diintimidasi terkait kasus tersebut.

Maka dari itu, Boedi juga berencana melapor ke polisi. Namun saat ini pihaknya tengah mengumpulkan bukti dan fakta terkait hal itu.

“Kalau memenuhi syarat saya hadapi, saya datang. Dan saya sedang mengumpulkan tindakan pidana yang dilakukan ormas FPI yang melakukan tindakan sepihak, main hakim sendiri,” ujar Boedi.

“Misalnya mensegel rumah saya, membuat keresahan di kampung rumah saya, pencemaran nama baik saya, kemudian mempersekusi orang yang viral di video. Didatangi rumahnya, dipaksa ini-itu, itu kan ranah hukum. Tidak boleh begitu,” jelasnya.

Muhammad Fahri