Surah As-Sajdah Ayat 23-25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah As-Sajdah Ayat 23-25

Pecihitam.org – Kandungan Surah As-Sajdah Ayat 23-25 ini, menjelaskan bahwa sesungguhnya hanya Allah yang menyelesaikan dan memberi keputusan segala perselisihan dan pertentangan soal agama antara mereka di hari Kiamat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah akan memberikan balasan yang setimpal kepada orang-orang yang mengingkari seruan Nabi dan memberi pahala kepada orang-orang yang mengikutinya.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah As-Sajdah Ayat 23-25

Surah As-Sajdah Ayat 23
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ فَلَا تَكُن فِى مِرْيَةٍ مِّن لِّقَآئِهِۦ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ

Terjemahan: “Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quran itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.

Tafsir Jalalain: وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Alkitab) yaitu kitab Taurat فَلَا تَكُن فِى مِرْيَةٍ (maka janganlah kamu ragu-ragu) meragukan مِّن لِّقَآئِهِۦ (untuk bertemu dengan Musa) dan keduanya telah berjumpa pada malam Rasulullah saw. diisrakan وَجَعَلْنَٰهُ (dan Kami jadikan ia) Musa atau kitab Taurat هُدًى (sebagai petunjuk) yaitu pemberi petunjuk لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ (buat Bani Israel.).

Tafsir Ibnu Katsir: Ath-Thabarani meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda tentang firman Allah: لِّقَآئِهِۦ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ (“Dan Kami jadikan al-Kitab [Taurat] itu petunjuk bagi Bani Israil.”) Allah menjadikan Musa sebagai petunjuk bagi Bani Israil.”) Allah menjadikan Musa a.s sebagai petunjuk bagi Bani Israil.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa sebagaimana Dia telah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad. Namun demikian, wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa itu didustakan oleh kaumnya.

Musa bersama pengikutnya disiksa oleh Fir’aun dan kaumnya, sehingga mereka lari ke daerah Palestina. Demikian pula Muhammad saw telah didustakan pula oleh kaumnya, disakiti, dan ditentang sehingga beliau dan para sahabatnya hijrah ke Medinah. Itulah sunatullah yang berlaku di alam ini, selalu terjadi pertarungan antara yang hak dengan yang batil, dan antara kebaikan dan kejahatan. Semua itu merupakan cobaan bagi orang-orang yang beriman.

Baca Juga:  Surah As-Sajdah Ayat 15-17; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dalam ayat ini disebut-sebut nama Musa di antara para nabi dan rasul Allah adalah karena banyak persamaan perjuangannya dengan Nabi Muhammad. Ayat ini diturunkan untuk hiburan bagi Nabi Muhammad dan para sahabat yang sedang menyampaikan agama Allah kepada manusia.

Dalam menyampaikan risalah itu, dia mendapat ancaman dan penganiayaan dari kaumnya. Seakan-akan dikatakan kepada mereka, “Hai Muhammad, janganlah kamu dan pengikut-pengikutmu bersedih hati menghadapi sikap dan tindakan orang-orang musyrik itu.

Hal yang demikian itu adalah wajar dan merupakan sunatullah. Ingatlah Musa dan pengikut-pengikutnya. Mereka dianiaya dan diburu oleh Fir’aun dan kaumnya, sampai mereka lari menyeberangi Laut Merah, dan mengarungi padang pasir yang tandus dan panas.

Dalam keadaan demikian, banyak pula di antara pengikut-pengikutnya yang berkhianat, tetapi ia tetap tabah dan sabar. Semakin kuat tantangan dan penganiayaan yang diterimanya, semakin kuat pula usaha dan kesabarannya. Aku pasti menyayangimu dan para pengikutmu sebagaimana Aku telah menjaga pula Musa dan para pengikutnya.”.

Tafsir Quraish Shihab: Kami benar-benar telah mewahyukan Taurât kepada Mûsâ, “Jangan engkau meragukan bahwa Mûsâ telah menerima kitab suci itu. Kami telah menjadikan kitab itu sebagai petunjuk bagi Banû Isrâ’îl.

Surah As-Sajdah Ayat 24
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ

Terjemahan: “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.

Tafsir Jalalain: وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً (Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin) lafal ayat ini boleh dibaca tahqiq dan tashil يَهْدُونَ (yang memberi petunjuk) kepada manusia بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ (dengan perintah Kami ketika mereka sabar) di dalam memegang agama mereka dan sewaktu mereka menghadapi berbagai cobaan dari musuh-musuh mereka. Menurut qiraat yang lain dibaca limaa shabaruu.

Baca Juga:  Surah Al-Ahqaf Ayat 7-9; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا (Dan adalah mereka terhadap ayat-ayat Kami) yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan Kami يُوقِنُونَ (orang-orang yang meyakini.).

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ (“Dan Kami jadikan di antara mereka pemimpin-pemimpin yang memberikan petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.”) yakni tatkala mereka sabar dalam melaksanakan perintah-perintah Allah dan dalam menjauhi larangan-larangan Allah, membenarkan para Nabi-Nya dan mengikuti risalah yang diberikan kepada mereka, niscaya mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang memberikan petunjuk kepada kebenaran dengan perintah Kami, mengajak pada kebaikan memerintahkan yang ma’ruf dan melarang kemungkaran.

Kemudian tatkala mereka mengganti, merubah, menakwil dan menghapuskan kedudukan tersebut, maka jadilah hati mereka kasar dengan merubah kalimat dari tempatnya, tidak beramal shalih dan tidak beri’tikad benar.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menjadikan di antara Bani Israil yang mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya menjadi pemuka masyarakat. Di antara mereka ada yang diangkat menjadi nabi dan rasul yang menyampaikan petunjuk yang benar kepada kaumnya, dan ada pula di antara mereka yang dijadikan pemimpin bagi kaumnya menuju ke jalan yang benar.

Hal itu diberikan karena mereka adalah orang-orang yang beriman dan sabar melaksanakan hukum-hukum Allah. Mereka juga sabar menerima setiap cobaan yang menimpa mereka, dan mereka yakin benar akan petunjuk Allah.

Allah berfirman: Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami menjadikannya sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.” (al-Isra’/17.

Tafsir Quraish Shihab: Kami telah mengangkat pemuka-pemuka agama dari kalangan Banû Isrâ’îl yang bertugas menyampaikan petunjuk Kami kepada manusia. Mereka melaksanakan tugas itu sebagai perwujudan dari perintah Kami pada mereka untuk tabah mengamalkan ajaran-ajaran Taurât. Mereka pun meyakini kebenaran ayat-ayat Kami dengan sepenuh hati.

Surah As-Sajdah Ayat 25
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ فِيمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ

Baca Juga:  Surah As-Sajdah Ayat 7-9; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: “Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya.

Tafsir Jalalain: إِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ فِيمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya) yakni perkara agama.

Tafsir Ibnu Katsir: إِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ فِيمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (“Sesungguhnya Rabb-mu, Dia-lah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya.”) dari berbagai macam ‘aqidah dan amal perbuatan.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya hanya Allah yang menyelesaikan dan memberi keputusan segala perselisihan dan pertentangan soal agama antara mereka di hari Kiamat. Allah akan memberikan balasan yang setimpal kepada orang-orang yang mengingkari seruan Nabi dan memberi pahala kepada orang-orang yang mengikutinya.

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang menyelesaikan pertentangan soal agama adalah Nabi Muhammad. Ia memberikan keputusan dengan adil terhadap perselisihan para rasul dengan umatnya di hari Kiamat nanti.

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya hanya Tuhanmu yang akan memberikan keputusan nanti di hari kiamat persoalan- persoalan yang diperselisihkan antara para nabi dan kaumnya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
kandungan Surah As-Sajdah Ayat 23-25 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S