Bukan Cuma Ayah yang Membaca Doa Anak Baru Lahir, yang Menjenguk Juga! Begini Tatacaranya

Bukan Cuma Ayah yang Membaca Doa Anak Baru Lahir, yang Menjenguk Juga! Begini Tatacaranya

PeciHitam.org Jalinan rumah tangga, momentum yang sangat dinanti adalah hadirnya anak ditengahnya. Anak akan meneruskan garis keturunan dan sebagai kebanggan dari orang tua. Keluarga tanpa anak layaknya puzzle tidak sempurna.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kesempurnaan hadirnya anak tidak lain atas karunia Allah SWT sebagai amanah. Selayaknya amanah harus dijaga sebaik mungkin karena secara hakikat, anak bukan milik orang tua akan tetapi titipan Allah SWT.

Orang tua beruntung akan segera diberi amanah oleh Allah SWT, sedangkan sebagian lainnya belum diberi amanah agar selalu memanjatkan doa kepadaNya. Momentum pertama orang tua diberi titipan anak oleh Allah harus disambut dengan suka-cita.

Suka-cita dan kegembiraan menyambut seorang bayi sebaiknya diwujudkan dalam bentuk doa untuk kebaikan bayi yang baru lahir. Amalnya doa anak baru lahir sebagai berikut;

Daftar Pembahasan:

Cara Membaca Doa Anak Baru Lahir

Menanti kelahiran setelah mengandung 9 bulan 10 hari pada normalnya, pasti kesempatan yang sangat mendebarkan dan menegangkan. Istri berjuang dengan sekuat tenaga untuk melahirkan secara normal dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk melahirkan individu baru.

Maka kiranya setelah anak lahir dalam keadaan sehat, sempurna dan tidak kurang suatu apapun disikapi oleh orang tua dan keluarga besarnya dengan luapan Doa. Tidak lain doa terpanjat sebagai bentuk syukur dan bentuk pengharapan kepada Allah SWT untuk si bayi supaya menjadi anak baik.

Rujukan doa anak baru lahir terdapat dalam kitab al-Wasailil Syafi’ah fil Adzkar al-Nafiah wal Aurad Al-Jamiah (doa perantara yang bermanfaat sebagai pengingat dan wirid untuk masyarakat) karya Sayyid Muhammad bin Ali. Beliau adalah seorang keturunan Rasulullah dari tanah Tarim Yamana Selatan.

Beliau menyebutkan runtutan wirid dan doa yang sebaiknya dibacakan kepada bayi setelah anak tersebut lahir kedunia. Urutannya adalah;

  1. Sang Ayah melantunkan adzan pada telinga bayi sebelah kanan.

Tujuannya jelas supaya suara yang terdengar pertama kali oleh telinga sang bayi adalah alunan anjuran shalat. Walaupun tidak mungkin seorang bayi untuk shalat. Beberapa kritikus terhadap doa ini menyindir “buat apa bayi diadzani, sedangkan tidak untuk shalat, seharusnya adzan hanya untuk panggilan shalat!”

Tentu tidak semua adzan tidak untuk shalat. Adzan juga biasa dilantunkan dalam pemberangkatan jenazah ke liang lahat. Bukankah tidak mungkin jenazah diseur untuk shalat. Seruan Adzan ditelinga bayi hanya bertujuan untuk membiasakan telinga banyi dengan suara kebaikan. Daripada pendengaran pertama dibunyikan music atau lagu.

  1. Dilantunkan Iqamah pada telinga bayi sebelah kiri.
Baca Juga:  Ragam Doa Setelah Adzan Menurut Para Ulama

Pelantun Adzan dan Iqamah seyogyanya dilakukan oleh ayah anak tersebut. Atau jika ayahnya berhalangan dapat dilakukan oleh keluarga dekat lainnya.

  1. Membacakan doa disebelah kanan.

Doanya adalah sebagai berikut;

اللهم اجْعَلْهُ بَارًّا تَقِيًّا رَشِيْدًا وَأَنْبِتْهُ فِي الْإِسْلَامِ نَبَاتًا حَسَنًا

Transliterasi; “Allahumma Ij’alhu Barran Taqiyyan Rasyidan wa Anbit-hu fil islami Nabatan Hasanan

“Wahai Allah, jadikanlah dia (bayi) orang baik, menjadi orang bertakwa, dan menjadi orang cerdas. Tumbuhkanlah dia (bayi) dalam (naungan) islam dengan pertumbuhan yang baik

  1. Langkah keempat membacakan surat al-Ikhlas dan surat Al-Qadr masih pada telinga bayi sebelah kanan.

Surat Al-Ikhlas adalah

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١)اللَّهُ الصَّمَدُ (٢)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤

dan surat al-Qadr ialah

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣)تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤)سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥

  1. Dilanjutkan masih ditelinga kanan dengan membacakan surat Ali Imran ayat 36.

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (٣٦

Membaca surat Ali Imran ayat 36 boleh dibaca keseluruhan atau dibaca sebagian penggalannya saja. Jika hanya dibaca sebagian cukup dari kata sebagai berikut;

وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Wa Innii U’Idzu bika wa Dzurriyyataha min Asy-Syaithanir Rajiim

“Aku memohon perlindungan (dari Engkau Allah) ditujukan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari pada setan yang terkutuk.”

  1. Doa terakhir dibacakan pula pada telinga sebelah kanan
Baca Juga:  Dzikir Al Matsurat, Amalan Dzikir Harian Seorang Muslim

Redaksi doanya adalah sebagai berikut;

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَآمَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَآمَّةٍ

“A’udzu bikalimatil Lillahi At-Tammati min Kulli Syaithani wa Hammatin wa min Kulli ‘Ainin Lammatin

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah dari segala setan, kesusahan, dan pandangan yang jahat.”

Rangkaian doa yang dipanjatkan dari Adzan, Iqamah, surat-surat Al-Quran dan beberapa doa ayat untuk kebaikan sang bayi sendiri. Tujuannya jelas untuk berdoa kepada Allah agar si jabang bayi bisa tumbuh dengan baik jauh dari godaan syaitan yang sering menyesatkan manusia.

Doa dan Kebolehannya

Bukan hanya orang tua yang harus berdoa untuk anak baru lahir. Orang lain-pun yang memiliki niatan baik dapat memanjatkan doa anak baru lahir.

Tentu redaksinya bisa menggunakan kalimat sendiri, dalam bahasa Arab maupun non-bahasa Arab. Karena doa sendiri bersifat umum dari dalilnya, sebagaimana firman Allah SWT;

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (١٨٦

Artinya; “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (Qs. Al-Baqarah: 186)

Kritik orang yang tidak suka kepada pengamal doa-doa anak baru lahir mendasarkan bahwa tidak ada doa yang diajarkan nabi. Alasan lainnya adalah tidak adanya waktu sunnah untuk berdoa untuk kelahiran bayi.

Ayat  surat Al-Baqarah di atas jika dipahami secara seksama tidak menyebutkan waktu, redaksi doa dan tempat untuk berdoa. Kategori ayat di atas sebagaimana tidak terbatas disebut ayat ‘Ammah atau karakter ayat bersifat umum.

Baca Juga:  Doa Minum Air Zam Zam dan Khasiat Bagi Peminumnya

Keumuman ayat menandakan fleksibelitas dalam berdoa, selama tidak ada larangan untuk melakukannya. Berdoa untuk anak yang baru lahir tidak ada larangannya, maka tentu berdoa untuk anak berupa doa kebaikan bisa di Qiyaskan menjadi Sunnah.

Jika kita berdoa untuk anak bayi tersebut bernilai Ibadah dan baik untuk dikerjakan. Akan tetapi jika seseorang tidak melakukannya tidak menimbulkan konsekuensi hukum apapun.

Doa Menjenguk Anak Baru Lahir

Sudah menjadi budaya yang baik di Nusantara, selama ada orang yang melahirkan anak baru akan dijenguk untuk melihat bayi serta mendoakannya. Mereka berduyun-duyun datang dengan membawa bekal hadiah untuk bayi sebagai ungkapan kebagiaan.

Tentunya bukan sekedar hadir untuk bayi yang diberikan, akan tetapi juga menyampaikan untaian doa. Ungkapan doa bisa menggunakan redaksi sebagai berikut;

بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ لَكَ وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ وَبَلَغَ أَشُدَّهُ وَرُزِقْتَ بِرَّهُ

“Barakallahu Laka fil Mauhubi Laka wa Syakarta al-Wahiba wa Balagha Asyuddahu wa Ruziqta Birrahu

Doa orang lain kepada anak baru lahir akan menjadikan doa semakin banyak dan menimbulkan dampak positif bagi bayi itu sendiri. Karena semakin banyak yang mendokan akan menjadikan kebaikan anak semakian bertambah. Perhatikan arti doa di atas;

“Keberkahan bagimu atas apa yang telah dianugerahkan padamu. Kau bersyukur pada Sang Pemberi, telah sampai pada kesenangan dari-Nya, dan (semoga) diberikan rizki atas kebaikan-Nya

Ash-shawabu Minallah

Mochamad Ari Irawan