Inilah Sifat Iblis yang Paling Banyak Diwarisi Manusia

iblis

Pecihitam.org – Dalam diri Iblis telah terdapat kesombongan, kekufuran, dan keingkaran yang menyebabkan ia terusir dan terjauh dari rahmat Allah. Artinya Iblis termasuk dalam golongan mereka yang kafir disebabkan karena penolakannya untuk bersujud kepada Adam.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

“Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir” (QS. Al-Baqarah [2]: 34)

Mengapa mereka tak ingin sujud? Tidak lain dan bukan lain karena sang Iblis merasa bahwa dirinya jauh lebih hebat dan merasa bahwa dirinya memiliki derajat yang tinggi ketimbang manusia itu sendiri. Bagaimana bisa Api dengan tanah disandingkan bahkan derajat tanah dianggap lebih mulia?

Tak heran jikalau Iblis bergumam “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah. QS. Al a’raf [7]: 12

Bahkan tidak hanya itu, sebelum tubuh Adam ditiupkan Roh, iblis malah
memperhatikan tubuh adam secara detail dan mengatakan “Untuk tujuan apakah kamu diciptakan? Lalu ia masuk dari mulut dan keluar dari duburnya. Kemudian iblis berkata kepada para malaikat, “Janganlah kalian takut kepada makhluk ini, karena sesungguhnya Tuhan kalian Maha Perkasa, sedangkan makhluk ini berongga. Jika aku dapat menguasainya, niscaya dia benar-benar akan kubinasakan.”

Layaknya di sinetron sinetron pada mulanya, ketika pemeran antagonis telah mendapatkan seseorang yang dianggapnya sebagai lawan dan merasa tersaingi, jelas dia akan mencari jalan untuk menghancurkan yang dianggapnya sebagai lawan. Persis dengan si Iblis. Tak hanya itu, diapun akan mempengaruhi orang lain untuk ikut membenci sang lawan.Layaknya si iblis ketika mengatakan kepada para malaikat untuk tidak takut kepada Manusia.

Baca Juga:  Cara Cepat Menghafal Al Quran, Metode Klasik Dan Modern Ala Pesantren

Tak heran, jika kerap kali kita beranggapan bahwa mengapa ada kejahatan, mengapa ada kesombongan, mengapa ada lawan karena memang asal muasalnya sudah ada sejak dulu. Bahkan ini dimulai sebelum manusia itu sendiri dihidupkan.

Namun, Kesombongan iblis rupanya adalah sebuah penyakit yang juga bisa menular kepada manusia. Bahkan, iblis secara aktif menularkannya kepada anak cucu Adam. Pernyataan dan sikap ana khairun minhu sekarang bahkan lebih banyak digunakan oleh manusia.

Berlaku sombong karena merasa hebat dan merasa derajatnya paling tinggi hingga tak perlu menghargai pendapat orang lain sepertinya sudah menjadi sifat alam yang hampir dimiliki oleh sebagian besar manusia.

Karena memang, sehebat apapun kita bila kesombongan menjadi corak khusus dalam menjalani hidup yang serba singkat ini maka percayalah, tak ada satupun yang akan bertahan menjadi seorang teman bahkan sahabat sekalipun. Jikapun ada, itu karena ada alasan tertentu yang membuatnya harus bertahan. Sama halnya ketika Sang Iblis di usir oleh Allah dari dalam Syurganya karena sikap kesombongan semata.

Baca Juga:  Hukum Menggambar Nabi Muhammad dan Memperankan Nabi dalam Sebuah Film

Sebagaimana Umar ra. Berkata: “Sesungguhnya seorang hamba yang merasa hebat dan berlaku berlebihan, Allah SWT akan mencampakkannya ke tanah seraya berkata “pergilah” Allah kemudian mengusirnya karena dalam dirinya Dia merasa besar, padahal dalam pandangan manusia, Dia kecil sehingga Dia benar benar lebih hina dari seekor babi di sisi Allah.” (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Musnaf 5/329).

Tak perlu merasa hebat hanya karena kita punya mobil mahal, punya kedudukan, punya kekuasaan ataupun karena wajah kita secantik bidadari yang meskipun sampai saat ini belum ada satupun manusia yang pernah melihat bidadari, karena faktanya semua orang hebat! Hanya saja ada yang memilih untuk menyembunyikan Kehebatannya dan ada pula yang memilih untuk mengumbarnya.

Tergantung lagi kepribadian seseorang. Apakah dia senang mendapatkan pujian atau lebih memilih untuk rendah hati. Itulah manusia, memiliki Karakter yang berbeda beda dalam menghadapi setiap perkara.

Namun Kesombongan yang merupakan salah satu Karakter manusia adalah memang asal muasalnya berasal dari karakter Iblis yang telah menjadi karakter turun temurun dan masih saja tetap dilestarikan hingga sekarang, bahkan sampai hari akhir.

Masih membahas tentang kesombongan, di dalam Islam sendiri tingkat kesombongan manusia bertingkat tingkat. Maka dari itu, perlu diketahui bahwa tingkat Kesombongan yang paling Buruk ialah Kesombongan karena Ilmu, seperti yang dikatakan oleh Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata:

Baca Juga:  Kisah Iblis Ketika Membangunkan Khalifah Muawiyah untuk Shalat

“Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya, merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa.

Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi). Laa haula wa laa quwwata illaa billah.”

Penulis: Nonna
Editor: Baldan

Rosmawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *