Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanan Shalat Witir yang Wajib Kamu Tahu

tata cara shalat witir

Pecihitam.org – Shalat witir merupakan shalat Sunnah yang jumlah jumlah rakaatnya ganjil dan termasuk kesunnahan yang di anjurkan oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Saw berikut,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

“ Witir itu hak (Sunnah muakkad) bagi setiap orang muslim”. (HR. Abu Dawud)

Shalat witir dilaksanakan setelah shalat Isya’ sampai terbitnya fajar shodiq. Jumlah rakaatnya ganjil, batas minimal kesempurnaan dan 3 rakaat dan maksimal 11 rakaat. Namun apabila seseorang hanya sanggup melaksanakannya hanya satu rakaat saja maka hal tersebut di bolehkan, sebagaimana yang di jelaskan oleh Syekh M Nawawi Banten dalam karyanya Nihayatuz Zain berikut,

قوله (وأقله ركعة) ولا كراهة في الاقتصار عليها على المعتمد بل خلاف الأولى

“(Jumlah minimal shalat witir adalah satu rakaat). Tidak makruh jika hanya mengerjakan satu rakat shlat witir menurut pendapat yang muktamad, tetapi khilaful aula (menyalahi yang utama),” (Lihat Syekh M Nawawi Banten dalam karyanya Nihayatuz Zain).

وأدنى الكمال ثلاث وأكمل منه خمس ثم سبع ثم تسع (وأكثره إحدى عشرة) وهي غاية الكمال

Baca Juga:  Tentang Posisi Imam dan Makmum; Bagaimana Jika Keduanya Egois, Tidak Mau Mengalah?

Artinya, “Batas minimal kesempurnaan shalat witir adalah tiga rakaat. Yang lebih sempurna dari itu adalah lima rakaat, kemudian tujuh rakaat, kemudian sembilan rakaat. (Jumlah maksimal shalat witir adalah sebelas rakaat). Ini puncak keistimewaan shalat witir,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 100).

Adapun tata cara pelaksanaan shalat witir adalah sebagai berikut,

Jika mengerjakan 3 rakaat, setelah al-Fatihah

  • Rakaat pertama : membaca surat al-A’la (Sabihis dst …)
  • Rakaat kedua : membaca surat al-Kafirun
  • Rakaat ketika : membaca surat al-Ikhlas dan al-Muawidzatain (al-Falak dan An-Nas)

Adapun surat-surat yang di baca setelah membaca surat al-Fatihah sifatnya sunnah. Apabila seseorang melakukan sholat witirnya sendirian maka boleh memilih surat apa saja yang menurutnya mudah yang di baca setelah al-Fatihah. Umumnya surat yang di anjurkan untuk di baca saat sholat witir adalah Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.

Ada dua pilihan ketika mengerjakan sholat witir, yaitu :

Pertama, memisah tiap dua raka’at dengan salam dan satu rakaat dengan salam sendiri. Kedua, di lakukan seperti sholat magrib yaitu satu salam. Namun yang lebih utama dari keduanya adalah pilihan yang pertama.

Baca Juga:  Membaca al-Quran Tanpa Wudhu, Bolehkah?

Adapun menurut madzhab Syafi’i menyebutkan beberapa tata cara shalat witir satu rakaat apabila di lakukan secara sendirian,

1. Niat sholat witir yang di lafalkan secara lisan

Satu rakaat:

أصلى سنة الوتر ركعة لله تعالى . الله اكبر

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan lillahi ta‘ala.

Dua rakaat:

أصلى سنة الوتر ركعتين لله تعالى . الله اكبر

Ushalli sunnatal Witri rak‘atani lillahi ta‘ala.

Tiga rakaat:

أصلى سنة الوتر ثلاث ركعات لله تعالى . الله اكبر

Ushalli sunnatal Witri Tsalasta rak‘atan lillahi ta‘ala.

2. Takbiratul ihram di sertai niat dalam hati
3. Membaca Ta’awudz dan surat Al-Fatihah, setelah itu membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas dengan jahar (lantang).
4. Rukuk.
5. Itidal.
6. Di sunnahkan Membaca do’a qunut (saat pertengahan bulan ramadhan)
7. Sujud pertama
8. Duduk diantara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Duduk tasyahud
11. Salam
12. Istighfar, dzikir dan membaca do’a setelah selesai mengerjakan shalat witir.

Baca Juga:  Kulit Hewan Qurban Tidak Boleh Dijual, Ini Solusi Biaya Operasional untuk Panitia Qurban

Adapun mengenai ketentuan waktu pelaksanaan shalat witir boleh di kerjakan pada permulaan malam, tengah dan akhir malam. Untuk lebih afdholnya di kerjakan pada waktu akhir malam. Dan sebaiknya sholat witir di jadikan sebagai penutup sholat malam.

Apabila tidak mampu mengerjakan di akhir malam maka sebaiknya di kerjakan sebelum tidur. Demikian, penjelasan tentang tata cara pelaksanakan serta ketentuan waktu shalat witir. Semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik