Moment HSN, Pemkab Pandeglang Ajak Santri Tolak Radikalisme

HSN 2019

Pecihitam org, BANTEN – Pemerintah Kabupaten dan Forkopimda Pandeglang, Banten, bersama ribuan santri di Pandeglang, menggelar upacara Hari Santri Nasional (HSN) di Alun – alun Kecamatan Menes, Selasa (22/10/19).

Dengan membawa perlengkapan atribut seperti bendera, spanduk dan atribut lainnya, ribuan santri dan masyarakat dari beberapa kecamatan di Pandeglang, nampak memadati Alun – alun Menes untuk mengikuti kegiatan upacara perayaan Hari Santri Nasional.

Dalam kesempatan itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, sebagai masyarakat yang religius, maka semua masyarakat, santri dan pemerintah sepakat untuk menolak segala bentuk yang sifatnya anarkis, radikalisme dan terorisme.

“Jangan sampai ada faham – faham radikalisme yang mengatasnamakan Agama. Karena hal itu sangat melukai hati kita semua, khususnya para santri di Pandeglang,” ungkap Bupati Irna. Dikutip Redaksi24

Baca Juga:  Sambut Hari Santri, Pemkot Pasuruan: Santri, Contoh Nyata Cerdas Secara Sosial

Lanjut Irna, melalui Haris Santri ini, para santri makin banyak kontribusinya kepada Bangsa dan Negara. Oleh sebab itu, selain menolak faham radikalisem, masyarakat dan santri juga harus mampu menjaga jangan sampai menyebarkan informasi Hoax di jaman tehnologi ini.

“Jaga persatuan dan kesatuan kita semua, demi kemajuan bersama. Mari kita tolah faham radikalisme yang bisa menimbulkan perpecahan,” katanya

Menurutnya, bahwa Hari ini (Selasa, red) telah menghirup udara kemerdekaan, karena telah dilangsungkannya peringatan Hari Santri Nasional yang diikuti oleh ribuan santri, ulama dan masyarakat Pandeglang.

“Kedepan kami juga akan terus menggaungkan kegiata Islami dalam setiap perayaan Hari Besar Islam tersebut. Selain itu, akan membantu untuk peningkatan sarana keagamaan, seperti pondok pesantren, bantuan untuk santri dan bantuan Guru Agama,” ujarnya

Baca Juga:  Marsudi Syuhud: Semua Hal Diurus NU

Sementara, Ketua MUI sekaligus PB Malnu pusat Menes, Pandeglang, KH. Tubagus Hamdi Maani mengatakan, santri punya peran yang sangat besar terhadap pembangunan Negara. Oleh sebab itu, dengan telah disahkannya Undang – undang santri ini, saat ini para santri sudah tidak lagi merasa terisolir dan bersikap pesimis.

“Santri juga bukan hanya sekedar belajar Ilmu keagamaan, melainkan santri juga diajarkan Ilmu tentang kenegaraan. Maka santri akan terus mengawal dan mendorong percepatan pembangunan baik di daerah maupun di pusat,” tuturnya

Terpisah, Ketua pelaksana pringatan HSN, Mustofa Subki mengaku, siap untuk menolak segala bentuk faham radikalisme. Karena menurutnya, sikap radikalisme tidak diajarkan dalam Islam.

Baca Juga:  Festival Santri Lebak Diharapkan Jadi Wisata Religi Unggulan di Banten

“Tentu radikalisme itu tidak dibenarkan. Maka dari itu, kami akan tolak segala bentuk sikap kekerasan dan radikalisme itu,” tukasnya.

Adi Riyadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *