Perbedaan Zaman Jahiliyah Klasik dan Jahiliyah Modern

zaman jahiliyah

Pecihitam.org – Zaman Jahiliyah adalah hal pertama yang disebutkan pada masyarakat Arab pra Islam yaitu sebelum diutusnya Nabi Muhammad Saw untuk memperkenalkan ajaran Islam. Jahiliyyah artinya bodoh. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah di tengah kebodohan masyarakat saat itu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bukan disebut nakal namun bodoh dan lawan kata dari bodoh adalah pintar, cerdas atau cerdik. Mengapa masyarakat mereka disebut bodoh atau jahiliyah karena tidak dapat menggunakan akal atau pikirannya, ketika diajari juga tidak nyambung.

Bahkan ketika diberi sesuatu menolak, diberi nasehat tidak medengarkan, sesuatu yang penting dianggap tidak berguna dan sesuatu yang tidak berguna dianggap tidak penting. Oleh karena kebodohannya tersebut mereka sampai menuhankan patung yang di buat sendiri dan disembah.

Selain itu pada zaman Jahiliyah perempuan yang pada dasarnya adalah sumber penerus keturunan dianggap rendah, lemah dan tidak ada gunanya bahkan dianggap sebagai aib dan mendatangkan rasa malu. Wanita dan bahkan ibunya sendiri dianggap seperti barang yang bisa diwariskan. Seingga harkat dan martabat wanita tidak dihargai.

Begitupun orang-orang yang tidak mampu dianggap seperti barang dagangan sehingga mereka menjadikannya budak dan diperjual belikan. Mereka dirampas kehormatannya sehingga orang yang dijadikan budak diperlakukan sesuka hati tuan yang memilikinya, bahkan pada zaman itu ada pasar manusia.

Baca Juga:  Ketika Seorang Jomblo Merindukan yang Bukan Mahram Ternyata Bisa Bernilai Jihad

Kehidupan pada kala itu tak ubahnya seperti kehidupan hewan. Antar kabilah atau suku adu kekuatan saling bersaing perang, siapa yang kuat, merekalah yang menang, itulah mengapa masyarakat Arab zaman dahulu disebut dengan kaum jahilyah.

Berbeda dengan zaman jahiliyah kala itu, masyarakat sekarang menamai dirinya modern, beradap, menghargai harkat dan martabat manusia. Kebodohan dianggap telah sirna dan dianggap sebagai masa lalu. Antar manusia sudah saling memahami, menghormati menjalin kasih sayang dan tolong-menolong. Siapa saja yang mengganggu kehormatan seseorang maka akan diganjar diatas hukum yang berlaku.

Namun benarkah pada masyarakat zaman modern ciri jahiliyah sudah hilang semua, atau justru masih sama?

Pada masyarakat modern setelah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata antar negara juga berlomba adu kekuatan dan bersaing dalam kemajuan melalui ekonomi, politik dan bahkan juga persenjataan.

Baca Juga:  62 Pesan dan Mutiara Hikmah Mbah Moen yang Patut Kita Teladani

Alat-alat modern untuk menghancurkan musuh semakin dahsyat kekuatannya. Kalau peperangan pada zaman jahiliyah masih menggunakan tombak, panah dan pedang maka negara- negara maju sekarang menggunakan peralatan yang lebih canggih berupa bom, bahkan nuklir bisa menjadi alat pemusnah yang lebih dahsyat. Hanya dalam hitungan detik sebuah neara mampu diluluh lantahkan dan hancur tanpa sisa.

Begitupun dengan manusia, pada zaman jahiliah terdapat jual beli budak dan wanita, adapun pada zaman modern ini juga masih banyak wanita yang diperjual belikan, bahkan mereka dipajang seperti barang di etalase. Perempuan dijual untuk pemuas nafsu. Bahkan perempuan dijual dengan cara diiklankan.

Lebih parahnya bahkan manusia juga melakukan hubungan sesama jenis, entah antara laki-laki dan laki-laki maupun perempuan dengan perempuan hal itu seperti sudah menjadi hal biasa bagi mereka, padahal hal itu lebih parah dari hewan. Naluri hewan yaitu mereka berhuungan antara hewan jantan dengan betina tidak pernah jantan dengan jantan. Sedangkan manusia yang diberi akal malah ada yang lebih buruk daripada hewan.

Baca Juga:  Tahukah Kamu? Inilah Cara Menggandakan Uang yang Halal dalam Islam

Begitu juga praktek kejahatan terselubung yang semakin menjadi rahasia umum, yaitu korupsi dengan dalih menjadi wakil rakyat. Mereka diibaratkan sebagai tikus kantor atau seperti pencuri berdasi. Tidak pernah memikirkan bahwa itu sebuah kejahatan dan merugikan orang lain. Dari gambaran itu ternyata ciri zaman jahiliyah masih ada hingga saat ini bahkan di zaman yang katanya sudah modern.

Bahkan kebodohan dan keterbelakangan juga masih ditemukan di negeri ini, pendidikan belum merata. Kesejahteraan tumpang tindih, mereka yang diatas semakin menginjak yang dibawah. Kejahatan semakin merajalela. Bahkan aliran-aliran kesesatan semakin nyata.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik