Sains Abad Kedua Hijriyah yang Sekarang Menjadi Bidang Keilmuwan Populer

Sains Abad Kedua Hijriyah yang Sekarang Menjadi Bidang Keilmuwan

Pecihitam.org- Kemajuan sains pada masa sekarang ini tentu kita semua bisa nikmati kecanggihannya, padahal bibit sains tersebut sebenarnya jauh sekali. Sains yang sekarang ini kita nikmati adalah Sains pada abad Kedua Hijriyah yang sampai saat ini masih terus berembang.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Jika kita lebih dalam mencari asal mula bibit Sains tersebut lahir, kita akan menemukan sains tersebut pada abad kedua hijriyah yang ditemukan oleh para ilmuwan muslim. Meskipun beberapa bidang keilmuwan sekarang kebanyakan berbasis bahasa Inggris.

Dengan ini kita akan melakukan sedikit riset sejarah dari Sains yang bersumber dari para ilmuwan islam. Sebagaimana menurut Sayyed Husen Nasr, sains Islam yaitu sains yang dikaji oleh ilmuwan Islam ketika abad kedua hijriyah.

Semisal kedokteran, astronomi, matematika, filsafat. Oleh karena itu sains Islam ikut andil dalam perkembangan pengetahuan modern namun tetap terikat oleh aturan-aturan yang ditetapkan Islam.

Berkembangnya Ilmu pengetahuan di periode pertengahan karena adanya sadar dan kekuatan. Pendidikan Islam merupakan landasan. Karena itu, lahirlah tokoh-tokoh dan penemu-penemu diberbagai bidang keilmuan.

Dari ilmu pengetahuan yang diberikan para ilmuwan Islam banyak yang menjadi karya besar sebagai acuan para ilmuwan lain untuk berkembang. Tetapi kemajuan Islam dari keilmuwan sangat luas termasuk di bidang pendidikan. Diantaranya adalah:

Baca Juga:  Sejarah Modernisasi Agama dan Kebangkitan Politik di Dunia Islam

Pertama, Astronomi. Ilmu ini yang membuat umat Islam mengetahui ramadhan, hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan shalat. Dimana dilihat dari bulan, matahari, bintang, dan yang lain diangkasa melalui perputaran.

Ilmu astronomi atau ilmu hisab juga digunakan untuk menghitung letak benda di langit secara tepat. Ilmu falak digunakan untuk mempelajari perputaran benda langit seperti matahari, bulan, maupun bintang.

Di bidang astronomi salah satu ilmuwan yaitu Al Fazari merupakan astronomi Islam yang mencetuskan susunan astrolobe yaitu untuk mengetahui tata letak benda diangkasa.

Sedangkan di dunia Barat ilmuwan Al Fazari atau di Eropa disebut Al Farghani, di ilmu astronomi, ia meringkas terjemahan ke bahasa latin yang dimiliki Gerard Cremonda dan Johannes Hispalensis.

Kedua, Matematika. Di Arab, matematika dikenal dengan aljabar atau perhitungan, tetapi algoritme istilah yang digunakan oleh penemunya, yaitu Al Khawarizmi, dengan nama asli Muhammad bin Musa bin Khawarizmi ia pun menguasai bidang sebelumnya.

Baca Juga:  Perebutan Kekuasaan dan Periodesasi Dinasti Abbasiyah

Al Khawarizmi sebagai penemu aljabar yang hingga sekarang masih dipakai dalam bidang pendidikan. Ia berpengetahuan luas. Pencetusan istilah aljabar berasal dari buku dari Al Khawarizmi itu sendiri yang ia tulis Al Jabr wa Al Muqabalah.

Ketiga, Kimia. Ilmu ini mempunyai salah satu illmuwan Jabir Ibnu Hayyyan ia pun tokoh Islam. Jabir berfikir bahwasannya logam yaitu timah, besi, maupun tembaga bisa dibuat menjadi emas ataupun perak dengan cara menggabungkan zat yang dapat mengubah.

Oleh sebab itu banyak ditemukan perkataan bahasa Arab di dalam kimia. Semisalnya alkohol, alkali, maupun kimia sendiri.

Keempat, Kedokteran. Ar Razi dan Ibn Sina merupakan salah satu Ilmuwan kedokteran yang masyhur. Ar Razi adalah orang pertama yang dapat menjelaskan apa penyakit cacar dan apa penyakit campak. Beliau juga ilmuwan pertama membuat buku tentang kedokteran anak.

Ibn Sina pun menguasai bidang filsuf yaitu memberi penemuan dalam sistem peredaran darah yang dipakai di kedokteran. Ibn Sina juga mempunyai penemuan salah satunya Al Qanun fi At Tibb yang di dunia kedokteran maupun sejarah memberi dampak yang besar.

Baca Juga:  Kisah Khalid bin Walid, Sahabat Rasulullah yang Memimpin Perang Yarmuk

Kelima, Filsafat. Ilmu ini mempunyai ilmuwan salah satunya Al Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Rushd. Salah satunya Al Farabi dalam bukunya mengkaji filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika, maupun interpretasi.

Dan mereka ikut ambil dalam memajukan filsafat memberi penemuan dalam buku yaitu Ibn Sina pun salah satu memberi penemuan yang sukses yaitu Ash Shifa. Ilmuwan Ibn Rushd yaitu ilmuwan yang memberi kontribusi bagi Barat terutama bidang kedokteran, maka disana aliran itu disebut Averoisme.

Mochamad Ari Irawan